ALYSHA 22 [~nyaman itu cobaan]

1.7K 70 2
                                    

MALAM ini alysha telah siap dengan pakaian sederhana nya, yakni celana jeans panjang berwarna hitam, dipadukan dengan sweater berwarna Maroon yang bertuliskan, "not love you" serta sepatu converse berwarna putih. Dengan tas slempang berwarna hitam dan rambut yang dicepol asal.

Alysha menunggu kedatangan Dewa, sebenarnya ia malas. Tapi apa boleh buat, "Lysh, mau kemana lo? " Tanya lalikha yang sedang nonton diruang tamu.

"Jalan sama dewa" Ujar Alysha tak suka menyebut nama dewa.

"Udah mulai nerima dewa ya? " Goda Lalikha, "Si brayen gimana sha? "Tanya Lalikha sembari terkekeh.

"Gak lah! Intinya gue terpaksa. " Ujar Alysha sembari mengecek ponsel nya. "Ya, mau gimana lagi? Gitu deh, eh udah ya gue pergi dewa udah didepan, ntar dia ngomel lagi"

Alysha berjalan keluar, dan mendapati Dewa membawa motor besarnya, Alysha juga berniat mengeluarkan motor nya dari garasi tapi ditahan oleh Dewa.
"Eh-eh mau ngapain lo? "Tanya dewa yang melihat Alysha mengeluarkan motornya.

"Mau ngambil motor lah! " Ketus Alysha

"Gak. Lo pergi bareng motor gue" Titah Dewa.

"Gue gak mau! "Tolak Alysha.

"Inget perj--"

"Iya-Iya" Alysha menghentak-hentakan kakinya dan menaiki motor Dewa. Diam-diam dewa tersenyum.

Alysha sudah duduk diatas motor dewa, tapi dewa belum juga menjalankan motornya membuat alysha kesal, "Kapan jalannya sih?! "

"Kalo lo gak pegangan kita gak bakal jalan" Ujar Dewa santai.

Untuk kesekian kalinya Alysha berdecak, Alysha kemudian memegang bahu Dewa. Tapi dewa tak kunjung jalan. "Gue udah pegangan, kenapa lo gak jalan-jalan sih?! "

"Emang lo pikir gue tukang ojek? "
Kemudian dewa menarik tangan Alysha untuk memeluk pinggangnya. Saat alysha akan menarik tangannya dewa menahan, "Jangan dilepas, gue nyaman"

"Gue yang gak nyaman bege! " Ujar Alysha tapi Dewa tak menghiraukan nya. Ia malah melajukan motornya .

Motor Dewa berhenti disebuah Pasar Malam. Kemudian ia membuka helmnya. "Turun lo! " Ujar Dewa, Alysha kemudian turun dari motor dewa, ia berniat masuk duluan, wajahnya terlihat berbinar.
Tapi Dewa mencekal pergelangan tangannya, "Tunggu" Alysha menatap pergelangan tangannya dan menatap Dewa,  "Jeng-Jeng-Jeng, Alay lo. " Kemudian Alysha menepis tangan Dewa.

Dewa terkekeh melihat kelakuan Alysha, disaat dewa ingin mencoba romantis, tapi Alysha mengagalkan rencananya.

"Lelet banget sih lo jalannya! " Cibir Alysha, saat Dewa baru saja masuk ke pasar malam.

"Mau naik apa? " Dewa mengalihkan topik, sambil memperhatikan wahana apa yang ada.

"Naik yang piring terbang yuk? " Ajak Alysha kepada Dewa, Dewa hanya mengangguk dan mengikuti Alysha dari belakang untuk mengantri membeli tiket. Tak sedikit pasang mata wanita memperhatikan Dewa, dan tak sedikit pasang mata lelaki memperhatikan Alysha secara terang-terangan membuat Dewa kesal. Padahal alysha cuek saja.

Dewa menarik pinggang Alysha, memeluknya posesif, sehingga membuat Alysha berdecak kesal, "Ngapain sih? " Tanyanya risih

"Gue gak mau cowo-cowo lain pada liatin lo! " Ujarnya tegas.

Alysha menghela nafas pasrah, "Jangan lebay dong lo. Lo diliatin cewe-cewe itu aja gue santai kok"

Dewa diam. Hingga akhirnya giliran mereka untuk memesan tiket. Kali ini alysha membiarkan dewa yang membayarnya. Intinya ia ingin mengerjai Dewa dengan memorot uangnya.

GIRL BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang