Alysha 29~[Marah?]

1.4K 68 10
                                    

Saat Alysha akan membuka pintu ruangan ibunya, tiba-tiba pergelangan tangannya di cekal seseorang, alysha membalikkan badan menemukan dewa berdiri di hadapannya.
"D—Dewa?" Ujar Alysha

Dewa menatap nya datar, kemudian menarik alysha menjauh dari rumah sakit menuju taman.
"Gue perlu ngomong sama lo, ikut gue."

Alysha diam saja, tidak banyak omong dan hanya mengikuti dewa, berusaha menyeimbangkan langkah kaki dewa dan miliknya, aura dewa kali ini sangat berbeda terlalu mencekam.

Saat sudah di taman, dewa melepas pegangannya pada tangan alysha, "Bisa lo jelasin sesuatu yang harus di jelasin?" Tanya Dewa datar.

Alysha menaikan sebelah alisnya, "Memang ada yang perlu di jelasin? Apaan?" Tanya Alysha tak mengerti dengan yang di maksud dewa.

"Lo pura-pura gak tahu apa gimana?" Dewa menatapnya tajam, kelihatannya dia sedang menahan amarah.

"Gue gak tahu maksud lo apaan." Alysha berniat pergi meninggalkan Dewa tetapi dewa langsung menarik alysha dan mendoronga alysha hingga punggungnya membentur pohon.

"Awww, lo apa-apaan sih?!" ringis alysha, karena rasanya memang sakit membentur pohon. Tetapi bukannya menolong alysha dewa malah mengunci pergerakan alysha di pohon itu.

"Jawab gue, bisa lo jelasin?" Tanya nya dengan kilatan amarah.

Alysha yang sudah geram pun balas menatap dewa dengan pandangan kesal dan marah, "Gue harus jelasin apa? gue gak paham maksud lo apaan!" Ia berdecak sebal melihat tingkah dewa.

"Lo kenapa gak hubungin gue tapi hubungin wakil ketua lo itu?" Aura nadanya dewa sangat tak mengenakan untuk di dengar.

Alysha menghembuskan nafas kasar, "Karena gue panik waktu itu."

"Tapi kalo lo panik setelah itu lo juga bisa kan hubungin gue, kasih tau ke gue. Bukannya gue tahu sendiri kaya gini, gue mau sha, gue mau ada di samping lo pas lo butuh sandaran, bukan orang lain yang jadi sandaran lo dan gue cuma bisa mandang lo dari jauh dan gak bisa ngelakuin hal apapun sha." Alysha hanya diam mendengar penuturan dewa.

Alysha menundukan kepalanya, "Maaf"

Dewa mengangkat dagu alysha, "Tatap gue sha, lo sebenarnya anggap gue gak? lo sebenarnya punya rasa gak si ke gue? kok gue ngerasa capek ya kita jalanin berdua hubungan ini tapi gue yang berjuang sendirian."

Alysha menatap netra mata tenang milik Dewa, "G—gue awalnya gak nganggap lo karena gue rasa lo itu hanya anoyying person yang tiba-tiba datang ke hidup gue buat gue masih bingung buat terima semuanya, tapi lama-lama gue nyaman sama lo wa, gue mulai ada rasa sama lo tapi gue tetap gengsi buat ngungkapinnya." Alysha menghela nafas pelan
"Gue minta maaf kalo ngebuat lo ngerasa lo nya aja yang berjuang sendiri, honestly gue bingung harus mulai semuanya dari mana dan gimana, sekarang terserah lo aja." Alysha menutup matanya berusaha menetralisirkan perasaan yang ia rasakan.

Tiba-tiba Alysha merasa benda kenyal berada di keningnya, Dewa mengecup keningnya dan mendekap alysha ke dalam pelukannya.

"Dan ternyata lo memang terperangkap kedalamnya sha, kayaknya gak ada harapan emang buat gue, omongan lu waktu itu yang ngebuat gue berharap malah sekarang sepertinya menertawakan gue ya haha, bodo banget si gue sha, kenapa masih aja gak bisa buat moveon dari lu." Lelaki itu segera pergi meninggalkan taman, Ya Brayen. Tadi brayen mengikuti Alysha karena khawatir alysha di bawa oleh Dewa.

Tetapi pilihannya tidak salah mengikuti mereka, karena disini dia mendaptkan jawaban agar tidak lagi berharap berlebihan untuk Alysha yang tidak mencintainya.

***
"Alysha dimana yen?" Tanya Clara yang melihat brayen masuk kedalam ruangannya.

"Dia lagi di taman tan, bentar lagi kesini. Oh iya brayen pamit pulang dulu ya, ada urusan." Ujar Brayen.

"Hati-hati ya" Ujar Enrico dan Clara bersamaan. Brayen mengangguk kemudian meninggalkan ruang inap milik Clara.

Saat Brayen membuka pintu keluar, ia berpapasan dengan dewa dan alysha yang berniat masuk, tanpa menoleh kepada alysha ia langsung saja pergi tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Alysha memperhatikan kepergian brayen dengan bingung, brayen tidak mengucapkan apa-apa menoleh saja padanya tidak. Tapi kemudian ia langsung saja masuk bersama dewa.
"Ma, pa" panggil alysha membuat kedua orang tuanya menoleh.

"Eh sha, tadi ketemu brayen?baru pulang dia." Ujar Clara tersenyum. Alysha mengangguk menjawabnya.

"Ketemu ma, ohyah ma, pa kenalin ini Dewa, pacar lysha " Ujar Alysha memperkenalkan dewa kepada orang tuanya.

Dewa tersenyum, "Dewa om, tante."

"Halo dewa, kenalin om enrico ini istri om namanya clara." Dewa mengangguk sambil tersenyum.

"Anak kita udah gede ya by udah ngenalin pacar aja ke kita." Bisik enrico tapi dapar didengar mereka semua yang ada di ruangan ini, bagaimana tidak ruangannya sangan sunyi.

Clara menoleh pada suaminya itu, "Sejak kapan kamu manggil aku by? baru denger aku mas. Iyalah udah gede, udah punya adek juga dia masa masih kecil, ada-ada aja kamu mas." Clara berdecak sambil memutar bola matanya.

"Ya kan aku manggil kamu by biar sosweet, supaya gak kalah sama anak-anak muda jaman sekarang, biar gini-gini kita kan masih 30an masih bisalah by." Balas enrico membuat clara geleng-geleng saja.

"Diem deh mas, aku males denger bacotan kamu. Ohyah katanya mama mau dateng tadi telpon aku pas kamu lagi beli makanan."

"Mama sama siapa by?"

"Mama katanya mau datang bareng Papa sama Amanda dan keluarganya juga."

"Hadeh pasti bakalan berisik." Enrico memtar bola matanya kesal. "Malas akutu by, si manda mah pasti bakal bacot banget."

"Biar kaya gitu dia adek kamu mas, udahlah."

Alysha hanya menggeleng kepala mendengar obrolan kedua orang tuanya, dia menoleh pada dewa, "mau gue kenalin ke adek gue gak?"

dewa menoleh dan mengangguk, mereka berdiri untuk menghampiri adiknya. "Haii atharic kenalin, ini namanya kakak dewa." Ujar lembut Alysha pada bayi di depannya yang sedang tidur. Tak lama bayi tersebut bangun dan membuka matanya, ia menggeliat sambil tersenyum.

"Hai ganteng, semoga pas gede gantengnya kayak aku ya." Bisik Dewa.

"Apaan, lo ngomong aku Wa?" Tanya Alysha menahan tawanya.

Dewa menatapnya sengit, "Emang kenapa? gaboleh gitu ya?"

"Gapapa sih ngakak aja, hahahahaha"

"Eloooo" Dewa mengelitiki Alysha yang tertawa terpinggal-pinggal.

Baby atharic hanya tertawa melihat tingakh kedua orang yang ada di hadapannya itu.

***
tbc
gimana part ini gais?
letss comment and voteee yaaa!!

GIRL BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang