Alysha 34~[kebohongan]

1K 48 2
                                    

Satu kali lo berbohong, bakal ada kebohongan yang kedua, ketiga dan seterusnya itu bakal jadi candu buat lo.

"Jadi alasan lo gak datang ke ulang tahun gue apa Wa, bisa jelasin? lo buat gue berharap banyak." Alysha mengutarakan apa yang bersarang pada otaknya ini.

Dewa mendekat kearah Alysha mengikis jarak di antara mereka yang berdiri di pinggir danau, sembari memperhatikan gadisnya ini menatap secara dalam, "Gue minta maaf ya Sha?gue sempat buat janji ke lo yang ga bisa gue tepatin. Gue gatau kalo bakal kaya gini"

Netra mata penuh kecewa Alysha memperhatikan Dewa, dia diam sejenak hanya memperhatikan wajah Dewa secara seksama, "Gue cuma tanya kenapa lo ga datang Wa? kata Eros hak lo buat jelasin ini"

"Gue waktu mau ke ulang tahun lo, tiba-tiba keadaan adik gue kritis Sha, dan gue ga sempat kabarin lo karena hp gue mati" ujar Dewa, dia mengenggam kedua tangan milik Alysha.

"Lo percaya gue kan?"

Alysha mengangguk, dia mendekap Dewa kedalam pelukannya, Dewa membalasnya dengan ragu.

"Makasi Sasa"

Alysha mengendurkan pelukannya, mengerutkan alisnya, "Sasa?" tanyanya.

"Nama panggilan khusus gue buat lo Sasa" Dewa terkekeh, Alysha pun ikut tertawa dia merasa asing dengan nama itu tapi terdengar tidak buruk.

"Maaf harus bohong sama lo Sha, tapi gue terpaksa, belum waktunya gue ngomong sama lo, gue ga siap apalagi lo." Perkataan ini hanya Dewa ucapkan dalam hatinya.

***
"Apa? penyerangan dari arah selatan yang di lakukan anak-anak Mercoruz?" tanya Brayen yang sedang menelpon pada lawan bicaranya di sebrang sana.

"..."

"Oke" Brayen mematikan telepon sepihak, dia menatap anggota Hurricane dengan tajam, tidak ada Alysha disini.

"Siap ke lokasi, markas kita yang di selatan di serang, kita ke lokasi sekarang!" titah Brayen tajam dan menusuk, semua anggota mengangguk patuh.

Semua masing-masing dengan kendaraannya, para gadia yang tak lain adalah Cecilya, Naomi, Icha dan Stelea.

"Buat cewek-cewek kalian pulang gak usah ikut, bahaya udah malam juga" perintah Brayen

Mereka menatap Brayen sewot, "Gakbisa gitu dong Yen, ini masalah rumah kita, lo ga bisa larang kita pada buat ikut!" Cecilya pun terbawa emosi, rasanya dia akan mencakar Brayen hidup-hidup lalu membuangnya.

Brayen tak menghiraukan ucapan Cecilya, entah mengapa semua anak Hurricane merasa Brayen semakin berbeda, semakin dingin, ketus dan tak tersentuh.

"Pulang." Ujarnya penuh penekanan, membuat keempat gadis itu bergidik ngeri, anak-anak Hurricane yang lain pun ingin membantu mereka tapi sepertinya tidak bisa.

Akhirnya mereka mengangguk, mereka naik ke motor masing-masing beberapa anak Hurricane sudah pergi, namun saat Brayen akan menancapkan gas motornya, seseorang memegang pundaknya membuat Brayen menoleh.

"Hati-hati"

"Lo tenang aja, sekarang pulang dan istirahat" tukas Brayen kemudian melajukan motornya.

Gadis itu tersenyum menatap kepergian Brayen.

"Sudah Na? ayo pulang" itu suara Icha yang menginstrupsi Naomi, ya gadis itu adalah Naomi, dia tersenyum tipis lalu berjalan kearah Icha.

"Sampai kapan?"

"Apanya?" Naomi bertanya seakan tidak paham dengan apa yang di tanyakan oleh Icha.

"Ga usah berlagak lo gak paham apa yang gue maksud Na, lindungi hati lo, terima kenyataan kalo dia emang bukan buat lo jangan paksain"

Naomi menaiki motornya, menghela nafas lelah. "Gue tahu dan gue gak maksain." Ya Naomi memang paham konsekuesi apa yang akan dia dapatkan dan dia menerima itu, ya lagi pula mencintai tidak harus bahagia memiliki bersama dengan yang kita cintai kan?

***
Perkelahian terjadi, begitu ricuh dan riuh, beberapa anak Hurricane terluka, tapi setidaknya mereka
berhasil mempertahankan markas kekuasaan mereka di bagian selatan ini.

Anak-anak Mercoruz kalah telak, jumlah mereka kalah banyak dari anak-anak Hurricane, ternyata Mercoruz adalah pembagian dari geng Rumble, mereka menyerang bagian selatan untuk mengambil alih kekuasaan, dan apakah kalian masih ingat dengan geng Rumble? Azka si pemimpin yang berniat menghancurkan Hurricane karena mengetahui pemimpin Hurricane angkatan 7 adalah seorang perempuan.

Tapi ternyata, Rumble yang harus terbagi 2, sungguh menyedihkan mungkin ini yang di namakan karma, siapa suruh terlalu sombong dan terlalu meremehkan orang lain? terima akibatnya sekarang kan tidak bisa memimpin keutuhan Rumble.

"Yen, pipi lo bonyok ke rumah sakit deh" Davin memperhatikan pipi Brayen yang memar.

Brayen menaikan sebelah alisnya, "Ini ga sakit gaperlu, lo pada yang kerumah sakit, bawa juga beberapa anak Hurricane yang terluka ya Vin, biaya rumah sakit gue tanggung" dia mengusap darah yang mengalir dari bibirnya karena tadi dia sempat terkena pukulan balok yang akan memukul kepala belakangnya tapi yang kena rahang kiri dekat bibir karena dia segera memutar badan tadi.

"Apa kita gak kasih tahu Alysha masalah ini?" Rafael bertanya, karena Brayen tidak berniat memberitahukan kepada Alysha.

Brayen menggeleng, "Gaperlu"

"Oke"

Mereka semua yang lain menuju pulang, dan ada juga menuju rumah sakit, tapi Brayen dia tidak pulang ataupun kerumah sakit, tapi dia pergi ketempat dimana dapat membuatnya tenang.

***
Alysha membaringkan tubuhnya di atas tempat tidurnya, entahlah dia begitu bahagia hari ini, kemudian ia terlonjak kaget karena sadar handphone nya dari tadi mati, langsung saja dia charger dan menghidupkannya.

Banyak notif masuk kedalamnya, dia hanya memperhatikan chat paling teratas.

Body Mama muda🔥

Cecilya:
Semoga mereka baik-baik aja ya

Stelea:
Iya, eh kata brayen nama gengnya Mercoruz bukan si? baru denger gue masa

Icha:
Hooh, ohiya mana si lysha? dari tadi gak muncul yh @alysha lo kemana?

Cecilya:
lo tau kemana lagi kalo ga sama pacarmya itu😒

Alysha:
iri bilang bos🐷

Naomi:
Berisik bgt sih! tidur bsok sekolah

Icha:
Nah lys muncul juga, buset dah nomnom sekali muncul marah" ohyah lupa lagi galau HaHa

Stelea:
galau knp tuh? oh tau gue😂😂😂😂

Alysha:
naomi glau knp? trus mercoruz siapa dan kenapa?

Naomi:
B aja gue, tanya sm brayen besok.

Alysha tak berniat membalas pesan tersebut, dia penasaran langsung saja mendial nomor telepon milik Brayen, tapi nomornya di luar jangkauan, tumben sekali.

***
tbc
vote+ comment.

1 kata buat Alysha?

1 kata buat Dewa?

1 kata buat Brayen?

1 kata buat cerita ini?

see next chapter♡
salam, masa depan masbright

GIRL BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang