Hari ini cuaca begitu panas terik, Alysha yang duduk dekat tembok pembatas sekolah, sedangkan sebelah kirinya adalah Cecilya. Guru yang mengajar mata pelajaran sosiologi tidak lagi mereka dengarkan.
"Mengapa ada diferensiasi sosial? Karena banyak masyarakat yg kesejahteraannya tinggi tidak mau disamakan dengan yg kesejahteraannya rendah, kasta juga memperngaruhi diferensiasi sosial"
Alysha yang duduk melamun, tiba-tiba membulatkan matanya memperhatikan dengan benar dibalik tembok. Ia berbicara menggunakan bahasa isyarat, dan mulutnya berkomat-kamit.
Cecilya yang menyadari tingkah Alysha yang aneh pun bertanya, "Kenapa Sha?"
Alysha menoleh padanya, kemudian menunjuk-nunjuk tembok tinggi dekat jendela.
Mata Cecilya pun sama ikut membulat, kemudian mendekat pada Alysha lalu berbisik, "Kenapa Dewa bisa ada disana kaya orang gila naik di atas pohon gitu?"
Alysha mengedikan bahunya, "Mana gue tau, emang sarap tuh orang!"
"Alysha! keluar dari kelas saya sekarang." Titah guru sosiologi tersebut.
Alysha yang namanya disebutkan sontak menoleh, "Lah kenapa saya dikeluarin bu?"
"Gak usah banyak tanya kamu! Hanya bercakap di jam pelajaran saya. Keluar sebelum ibu menghukum kamu membershikan toilet."
"Tapi bu saya kan sa—"
"Keluar atau?"
"Baik bu." Alysha mendengus dan perlahan berjalan keluar.
Alysha mendumel sendiri diluar kelas, "Anjir emang ya, yang ngajak duluan cerita kan si Cecil lah ngapa gue si yang dikeluarin?"
Ponsel di saku Alysha bergetar, ia kemudian mengambilnya melihat ada pesan masuk dari Dewa.
From Aldewa
Kasian banget lo dikeluarin haha.
Temuin gue di samping kelas lo skrg.Alysha mendengus kesal, apa-apaan dewa, mengejeknya lalu menyuruhnya seenak jidatnya.
To Aldewa
Ngejek² gue abis itu merintah² gue seenak jidat. Gamau gue. Ngapain juga lo kek bego disitu siFrom Aldewa
Ya karena gue mau liatin pacar gue. Skrg atau?To Aldewa
hm, gue otw.Alysha berjalan perlahan menuju samping kelasnya, daripada Dewa semakin banyak bacot kan.
"Mau apasi lo kemari?" Tanya Alysha ketus.
Dewa yang sudah melompat melewati batas tembok memasuki Sma Bintang.
"Pacar gue judes banget yaallah. Tapi gapapa, lo tetep cantik kok.""Bacot."
"Kenapa lo bisa di keluarin?" Tanya Dewa mengalihkan perhatian.
"Karena lo lah, "
"Kok karena gue?"
"Ya emang lo serba salah!"
"Hm gini, gimana kalo kita jalan-jalan?" Tawar Dewa sambil menaikkan kedua alisnya.
Alysha diam sebentar berpikir, menimang-nimang apakah dia harus mengiyakan apa menolak.
"Gimana?"
"Iya gue mau, tapi kita keluar ikut mana? ga mungkin gerbang, lo aja pake seragam sekolah lo. Bisa-bisa masalah ini." Kata Alysha sambil memperhatikan suasana sekitar.
Dewa terkekeh pelan, ia mengacak rambut Alysha gemas, "Lo tuh kenapa gemesin banget si? bikin gue pengen gigit lo tau gak?" Tanya Dewa, "Kita bakal lompat dong, soalnya motor gue juga di tempat tadi deket kelas lo kan gue manjat situ."
Mata alysha membulat, "What the hell? lo suruh gue lompat dinding? lo ga liat gue pake rok?"
Wajah dewa terkesan polos menggeleng, "Emang sejak kapan lo pake rok?"
Alysha langsung memukul kepala dewa, "Lo pikir gue cewek jadi-jadian apa!"
"Hahahaha, gak lah. Gue tau lo pake rok, lo manjat aja gue ga bakal ngintip kok, cuma kalo gak sengaja kelihatan jangan salahin gue ya." Ujar Dewa sambil menarik ketempat dimana ia lompat.
"Lo naik duluan, gue bantuin naik." Ujar Dewa, Alysha menatapnya penuh selidik.
"Lo mau modusin gue kan? ngaku lo!" tunjuk alysha tepat diwajah dewa.
"Lo mau naik apa engga? cepetan deh gue duluan deh ntar lo pikirin aja gimana cara nya lo, lompat ke samping." Kata Dewa, ngambek.
"Eh iya deh iya. Tapi jangan modus ya!" Ujar Alysha.
Dengan dibantu dewa, alysha berhasil melompati dinding yang tingginya 2 meter tersebut. Akhirnya ia dan dewa sudah berada tepat di depan motor dewa.
Dengan segera dewa langsung menaiki motornya, memberikan Alysha helm dan dia pun memakai helm lalu menyuruh alysha naik.
Sudah 15 menit perjalanan, Alysha dan Dewa tidak saling berbicara. Karena penasaran mereka akan kemana, akhirnya Alysha bertanya.
"Eh, sebenarnya kita mau kemana si?""Temenin gue sebentar ya," Ujar Dewa
"Kemana?"
Dewa tidak menjawab dia hanya diam, hingga akhirnya alysha menemukan jawabannya.
Alysha menatap dewa penuh tanya, untuk apa mereka berada dirumah sakit. "Kok disini?" Tanya Alysha.
"Temenin gue ketemu orang yang special ya." Ujar Dewa sambil mengambil sebatang bunga mawar yang ia beli tadi dan ia simpan di bagasi motornya.
Alysha diam. Maksud dewa orang special itu siapa? Jadi alysha hanya di jadikan permainannya? ah tapi bukankah itu benar? hubungan mereka juga karena sebuah syarat, kenapa alysha harus marah?
"Oke."
Dewa tersenyum lalu menarik tangan Alysha untuk ia genggam, Alysha terdiam sebentar menatap tangannya yang di genggam dewa, rasanya hangat dan.... nyaman.
Alysha lantas menggeleng, kemudian melanjutkan perjalanan mereka. Dewa membuka sebuah ruangan bertuliskan "Mawar 17"
Nuasa putih dan aroma obat-obatan mendominasi ruangan ini. Alysha melihat seorang gadis yang terbaring lemah, wajahnya pucat. Selang infus menancap ditangannya.
Dewa melepaskan genggaman tangannya dengan Alysha dan tersenyum pada Alysha sebentar, sebelum berjalan menuju brankas.
"Hai Putri kecil kakak, Kakak datang bawa Mawar kesukaan kamu ni." Ucap dewa halus sambil menyodorkan setangkai bunga mawar tersebut disamping brankas.Alysha kaget, ternyata gadis itu adalah adiknya dewa, perlakuan dan sikap dewa pun berubah drastis.
"Kamu kabarnya gimana leora? kapan si kamu buka matanya? gak kangen sama kakak?" Perlahan suara dewa mendadak serak.
Alysha berjalan mendekati dewa, menepuk punggung dewa perlahan dan tersenyum.Dewa menoleh sebentar dan ikut tersenyum.
"Ohyah ra, kakak mau kenalin kamu sama temen kaka ni, pacar si hehe."Alsyha tersenyum tipis, begitu manis. "Hai leora, kenalin nama aku Alysha."
"Coba aja kalo Leora sadar sekarang. Tapi gak mungkin deh, udah 2 minggu gak ada perkembangan kondisi leora." Dewa mendekap tangan Leora dalam pelukannya.
"Kenapa ga mungkin? kalo lo yakin dan percaya ditambah lo selalu berdoa gak ada yang ga mungkin." Alysha memberi semangat pada Dewa.
Dewa mengangguk dan tersenyum, kali ini benar-benar tulus bukan senyum smirk atau apapun.
"Thanks sha."
***
tbc gaysss
maap baru bisa up ya hehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRL BOSS
Teen FictionSequel Strong Girl [BISA DI BACA TERPISAH!♡] ALYSHA FLORENCIA GIPATI Siapa tidak kenal pemimpin geng, "HURRICANE" yang terkenal seantero jakarta. Dikenal karena kebaikan mereka suka menolong, tetapi dikenal juga karena kebringasan mereka melawan mus...