"Memikirkan sesuatu yang membuatku sesak akan melukai hatiku, tidak mudah membuka hati saat kita telah dikhianati"
***
Naina pov_
Setelah menunaikan kewajibanku, aku berniat untuk membuka laptopku dan membuka tugas E-Learning.
'Alhamdulillah tidak ada tugas yang dikirim oleh dosenku'
Ternyata saat membuka belum ada tugas yang masuk ke E-Learning.
Aku berniat pula membuka akun media sosial miliku, kulihat berandaku.. Terlintas dalam pikiranku untuk mencari Profil sosial media milik Mba Farisa.
'Wah beruntung sekali Pak Adi bisa mendapatkan Istri Cantik, Sholeh pula tuh'
Banyak unggahan poto dirinya yang menggunakan caption tentang cinta..
Ku lihat di akun tersebut ada beberapa poto yang menarik penglihatanku. Ku klik gambar tersebut dan ternyata poto mereka berdua yang sedang asyik saling memandang satu sama lain. Terlihat romantis dengan baju yang sama.
'Romantis banget'
Ada rasa tidak suka jika aku melihat poto mereka berdua.
'Astagfirulladzim, mereka sudah menikah Nai' Batinku mengingatkan diriku sendiri.
Akhirnya aku pun mencari Akun sosial media milik dosenku yang notabenenya adalah suami Mba Farisa.
Aku tersenyum sendiri tatkala membuka postingannya. Dia sangat tampan dengan balutan kemeja dengan lengan yang digulung sampai siku dan senyum tipis dan alis yang dinaikan sebelah.
Aku teringat sosok yang kucinta diwaktu sekolah dulu, Deg apakah pak Adi sosok yang selama ini aku nanti? Bagaimana bisa aku tidak mengenalinya?
Aku langsung membuka poto potonya yang ada diberanda miliknya. Namun, aku tidak melihat postingan tentang Pak Adi dan Mba Ica. Mungkin Pak Adi tidak ingin rumah tangganya menjadi santapan publik.
Tok.. Tok.. Tok..
"Iya Masuk aja gak dikunci kok" ucapku setelah mendengar ketukan pintu kamarku.
Kamarku pun terbuka, menampakan sosok wanita seumuran denganku.
"Assalamualaikum Naina, Aku bawain Martabak telur kesukaan kamu nih" ucapnya yang sudah duduk didekatku.
"Waalaikumsalam, Fira kamu kok tau aja kalau aku belum makan sore wkw" Aku senang melihat kedatangan sahabatku ini. Fira adalah temanku saat dibangku masa abu abu dulu dan saat kuliah pun kami kembali bertemu.
"Aku tau, Jam segini pasti kamu lagi laper-lapernya kan" hehe dia tau saja aku sedang menahan lapar. "By The Way kamu lagi apa Nai?" ucapnya lagi.
"Lagi iseng nih buka akun sosial mediaku" Aku pun memakan martabak yang dibawanya tadi.
"Naina makannya pelan-pelan" katanya menyadarkanku, aku hanya terkekeh.
"Iya iya lagian Martabaknya enak banget hehe"
"Oh ya Nai, aku kesini mau ngasih tau kamu.. Kalau.. " ucapnya seraya terdiam, aku langsung meliriknya saat ia tidak melanjutkab ucapannya, "Kalau Minggu Besok aku akan Menikah Nai" Ucapnya lagi yang membuatku tersedak.
![](https://img.wattpad.com/cover/149215331-288-k486397.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Hannan
SpiritualAku tidak pernah berharap untuk menjadi Istri kedua, apalagi istri dari seseorang yang kucinta dimasa lalu. Apakah takdir akan mempertemukanku dengan seseorang yang mencintaiku karnaNya? Apakah aku harus meninggalkannya untukNya? Aku hanyalah sebat...