"Dan Allah lebih mengetahui (dari pada kamu) tentang musuh-musuhmu. Dan cukuplah Allah menjadi Pelindung (bagimu). Dan cukuplah Allah menjadi Penolong (bagimu)."
(Q. S An-Nisaa Ayat : 45)
***
"Mengapa kau membohongiku, kenapa kau berpura pura sakit!" Adi menatap Hasan geram.
"Aku Hanya ingin bermain main dengan orang yang sudah mempermainkan adikku!" Hasan mendekati Adi.
"Ck kau telah membuang banyak waktuku, katakan dimana keberadaan Farisa?!!" ucapnya to the point.
"Dia melarikan diri!" Jawabnya santai.
Bugh..
"Jangan bermain main denganku, Atau kau akan tau akibatnya hah!" Hasan mengusap pipinya.
"Aku tidak takut padamu! Lebih baik kau pergi dari sini!!" Hasan tidak ingin berkelahi, dia juga masih bisa menahan emosinya.
"Kau dan adikmu sama saja!! Kenapa kau mengajak Naina yang sedang mengandung anakku untuk melakukan konspirasi kotor seperti ini!" Adi menarik kerah baju Hasan.
"Haha, Apa perduli?!" Hasan tertawa lantang mendengar penuturan adik iparnya tersebut. "Kau tidak perduli padanya, kau hanya memperdulikan Farisa, wanita jal.. "
Bugh..
"Jika kau berani mengatakan hal kotor itu lagi,! aku tidak akan mengampunimu!" Adi pergi meninggalkan Hasan yang tersungkur dilantai.
"Kau salah besar, kau akan menyesal telah mengacuhkan Naina!" Hasan tertawa setelah Adi meninggalkan pekarangan rumahnya.
Adi sudah mencari keberadaan Farisa, bahkan dia sama sekali tidak memikirkan Naina yang bahkan saat ini tengah mengandung anaknya.
"Aku merindukanmu ica.. "
***
"Mba ica, kemarin siang mba mau bilang sesuatu tentang apa?"
Farisa sempat berpikir sejenak. "Oh iya, aku mau tanya sesuatu padamu, hm aku ambil dulu fotonya" Farisa menghentikan aktifitasnya mengiris sayuran. Saat insiden kemarin, mereka berdua tinggal bersama seorang ibu yang notabenenya adalah seorang yang sudah memberikan tumpangan untuk tinggal beberapa hari ini.
"Nih, liat deh" Farisa menyodorkan sebuah foto, Naina langsung mengambil alih selembaran foto tersebut.
Deg..
Naina menganga melihat foto yang menampilkan sepasang kekasih yang tengah saling menatap satu sama lain.
"Mbaaaa dapat darimana gambar ini?"
"Aku menemukannya disebuah kamar tempat aku disekap, hm aku tidak ingat nama laki laki tersebut"
"Maksud mba, kak hasan tidak sendiri saat melakukan penyekapan?"
Farisa mengangguk cepat, "Iya, dia bersama rekannya. Tapi aku tidak mengingat nama orang yang sudah membuatku tersiksa itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Hannan
SpiritualAku tidak pernah berharap untuk menjadi Istri kedua, apalagi istri dari seseorang yang kucinta dimasa lalu. Apakah takdir akan mempertemukanku dengan seseorang yang mencintaiku karnaNya? Apakah aku harus meninggalkannya untukNya? Aku hanyalah sebat...