"Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. (Q.S Al-Mulk [67 : 12 ]"
***
Adi sudah mencari keberadaan Farisa, tidak hanya itu, dia mengkerahkan semua pekerjanya untuk mencari keberadaan istrinya.
"Bagaimana kau sudah menemukan istriku?" Adi menepikan roda empatnya.
"Maaf tuan, sepertinya istri anda disekap oleh seseorang dan kemungkinan lainnya, istri anda menghilang karna tidak tau arah jalan pulang"
Adi mematikan sambungan ponselnya, dan membanting setir kemudi.
Siapa yang telah bermain main denganku.
Adi melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
Tiba dirumah dia merebahkan diri disofa.
"Bi.. Biii.. "
"Iya Tuan"
"Naina dimana?"
"Dia sudah tidur beberapa jam lalu tuan"
Adi mengangguk pelan.
"Buatkan saya teh hangat, setelah itu kau boleh pergi dan kembali ke kamarmu" ART itu mengangguk dan setelah itu membawa teh hangat yang diminta tuannya.
Kemana Farisa sekarang..
Adi menyeruput teh hangat, dia memijat pelipisnya. Hari ini dia benar benar lelah.
Dia merebahkan dirinya di sofa, entah apa yang terjadi pada keluarganya, Adi juga tidak berniat untuk memberitahukan kepada ibunya dan ibu mertuanya, itu hanya akan memperkeruh suasana.
Drrtttt...
Adi membuka pesan yang dikirimkan oleh nomor yang tidak dikenal.
Tanpa menunggu lama, dia membuka pesan itu. Sontak dia sangat terkejut dengan isi pesan yang ada didalamnya.
' Istrimu sedang tertidur pulas, sepertinya dia menyukai tempat ini '
Adi mengepalkan tangannya setelah melihat sebuah gambar yang menampakan seorang perempuan yang tertidur dengan keadaan terduduk dan terikat.
Kurang ajar..
Adi langsung menggebrak meja dihadapannya, dan menjatuhkan gelasnya.
Dia sempat menghubungi orang yang telah mengirim pesan, namun nihil sepertinya nomor tersebut sengaja memblok nomor ponselnya.
Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Farisa..
Siapapun pelakunya, aku tidak akan tinggal diam..
Adi langsung memasang jaket tebal yang menutupi kemejanya, dan menitipkan pesan pada satpam yang sedang berjaga.
"Mang robi saya pergi dulu, mungkin besok saya baru tiba dirumah. Saya titip rumah dan isinya, saya percayakan itu semua pada mamang." Penjaga itu tersenyum ramah.
"Siap tuan, mamang akan menjaga semuanya. Tuan jangan khawatir, semua gerak gerik yang mencurigakan mamang segera bertindak hehe" Adi tersenyum, lalu menutup kembali kaca sepion mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Hannan
SpiritualAku tidak pernah berharap untuk menjadi Istri kedua, apalagi istri dari seseorang yang kucinta dimasa lalu. Apakah takdir akan mempertemukanku dengan seseorang yang mencintaiku karnaNya? Apakah aku harus meninggalkannya untukNya? Aku hanyalah sebat...