Setelah selesai permainan kini saatnya kami untuk memperkenalkan nama kami masing- masing.
"Nah kan suasananya jadi cair, kalian gak usah tegang dihari pertama masuk sekolah" ucap Kak Ica.
Aku melirik Kak Adi dan Yah aku selalu ketahuan sedang memperhatikannya.
Aku pun langsung membuang wajahku, mengalihkan pandangan agar dia tidak melihat mukaku yang memerah seperti tomat segar.
"Sekarang perkenalkan nama kalian, umur dan tempat tinggal kalian ya" ucapnya lagi. "Sekarang mulai dari barisan kanan"
"Kami semua pun memperkenalkan diri"
"Perkenalkan namaku Firanidya, umurku 14 tahun dan Aku tinggal di Perum Permai sari Blok E 17"
Kini giliranku untuk memperkenalkan diri.
"Kok Kamu diem aja, kamu sakit?" ucap Kak Ica yang melihatku duduk dan menunduk.
"Maaf kak, aku hanya grogi hm" Aku pun berdiri dari tempat dudukku.
"Baiklah perkenalkan namaku Naina Wulandari, aku biasa dipanggil dengan sebutan Naina atau Nai, Umurku 13 tahun dan aku tinggal di Blok A 21 Bukit Permai"
"Wah umurmu yang paling muda" ucap kak Ica, setelah itu kami pun diajak kedalam Aula untuk mendengarkan arahan dari Kepala Sekolah.
Dari sinilah aku mulai menyukai Pria Dingin yang Bernama 'Aditya' yang mengikuti Ekstrakurikuler yang ada disekolah. Dan aku mulai mencintainya dalam diam, entah sampai kapan aku akan berani mengungkapkannya.
Saat itu aku masih duduk dikelas sepuluh, sedangkan dia sudah kelas dua belas, itu tandanya tidak beberapa lama lagi kami akan berpisah.
Aku tidak terlalu mengenalnya, begitupun sebaliknya. Saat berpapasan pun kami tidak saling bertegur sapa, karna aku sendiri yang berpaling. Lagipula dia memiliki sifat yang dingin, dan cuek pada wanita.
Berbeda dengan kak ica, rumor yang beredar saat itu mereka sama sama memiliki perasaan yang sama.
Saat mengetahui rumor itu, aku berniat untuk mengubur perasaanku dan segera melupakannya.
Aku sudah jarang bertemu dengannya, karna dia sibuk belajar dan praktek untuk kelulusannya, saat ia sudah lulus, aku sudah benar benar tak melihatnya lagi.
Mungkin ini yang terbaik, sekarang kak ica sudah kelas dua belas dan aku sudah kelas sebelas.
Ia tetap menjadi primadona disekolah, aku mendengar bahwa kak ica sudah berpacaran dengan kak adi, aku sempat syok dan kecewa, bukankah waktu itu ia bilang tidak akan berpacaran, tapi mengapa ia mengambil jalan pintas untuk berhubungan dengan kak ica?
Aku menangis dipelukan sahabatku, sakit sekali mendengar rumor hubungan mereka, hingga suatu hari aku memutuskan untuk giat belajar dan benar benar ingin melupakan lelaki itu.
Flashback Of_
"Naina kamu kok malah melamun? Kamu ingat kak adi yang dulu?" Katanya menyadarkanku.
"Astagfirullah, Maaf ya.. Hmm aku teringat kak adi dan mba ica sewaktu disekolah, ternyata rumor itu memang benar, kenyataannya sekarang pun mereka malah sudah menikah kan."
"Sudahlah, kau harus melupakannya, kau pasti bisa mendapatkan laki laki yang jauh lebih baik, dan nanti kau harus menginap ya dirumahku saat menjelang pernikahanku ya"
"Oke Siap, cie bentar lagi jadi pengantin baru haha"
Kami berdua pun terkekeh.
"Oh ya Nai aku pulang, udah malam nih" katanya melihat jam yang ada dinakas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Hannan
EspiritualAku tidak pernah berharap untuk menjadi Istri kedua, apalagi istri dari seseorang yang kucinta dimasa lalu. Apakah takdir akan mempertemukanku dengan seseorang yang mencintaiku karnaNya? Apakah aku harus meninggalkannya untukNya? Aku hanyalah sebat...