"Kamu menggenggam yang tak semestinya kau genggam, semakin kuat genggamanmu semakin sakit yang akan kau rasa"
***
Naina pov_
Seperti biasa aku berangkat ke kampus dengan bis kota.
Aku masuk kedalam ruang kelasku, kulihat sudah ada Fira yang sedang sibuk dengan buku-buku tebal miliknya.
"Assalamualaikum Fir" Salamku dan duduk disebelahnya.
"Waalaikumsalam Nai.." Jawabnya sambil terus menulis.
"Kamu sibuk banget, Mau aku bantuin gak" Tawarku padanya.
"Gak usah Nai, ini bentar lagi selesai kok" ucapnya lagi.
"Kamu gak ambil cuti Fir? Minggu depan kan kamu sudah menikah" ucapku seraya mengambil laptop dalam tas.
"Iya oleh sebab itu, aku minta ijin untuk ngambil tugas duluan.. Lagipula aku agak risih kalau ada tugas kuliah yang belum kukerjakan."
"Kamu emang sahabatku yang paling rajin."
Fira tersenyum padaku dan membalas senyumannya.
Author pov_
Setelah beberapa menit perbincangan mereka berdua, tiba tiba ada seorang dosen kiler yang masuk kedalam ruangan tersebut. Seketika pula kelas menjadi hening.
"Saya disini akan menggantikan Pak Adi, karna istri beliau sedang dirawat di Rumah Sakit" ucap seorang dosen yang sudah berumur namun tetap gagah, Namanya pak willy.
Akhirnya kami semua mengikuti kelas dengan hening.
Tak terasa satu mata kuliah pun telah usai, karna memang hari ini hanya ada satu mata kuliah saja.
"Nai, Makan yuk kekantin kampus.. " ajaknya, aku mengangguk antusias. Ya karna aku pun belum sarapan pagi.
Kami berdua memesan makanan dengan porsi masing-masing. Aku memesan Mie Ayam dan Fira memesan Bakmi.
Kami menyantap makanan masing-masing ketika pesanan sudah datang.
Drttt drttt drttt
'Nomor ponsel siapa, aku kok baru tau'
Aku bertanya dalam hati, pasalnya nomor ponsel yang tertera di layar handphoneku adalah nomor asing.
"Assalamualaikum, Maaf ini siapa ya"
"Waalaikumsalam ini Mba Ica, Naina Mba butuh kamu.. Tolong ke Rumah Sakit Pramita Huda ya" ucap suara lemah diseberang sana yang membuatku khawatir.
"Oke oke mba aku kesana sekarang.."
Aku mematikan layar ponselku.
"Fira Maaf ya, Aku harus kerumah sakit sekarang.. Hmm kamu gak apa-apa kan aku tinggal" aku menatap Fira.
"Iya Nai gak papa, kamu hati hati ya" ucapnya tersenyum tulus padaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Hannan
SpiritualAku tidak pernah berharap untuk menjadi Istri kedua, apalagi istri dari seseorang yang kucinta dimasa lalu. Apakah takdir akan mempertemukanku dengan seseorang yang mencintaiku karnaNya? Apakah aku harus meninggalkannya untukNya? Aku hanyalah sebat...