"Selalu saja aku yang harus memulai semuanya, perihal cintaku padamu kurasa aku yang selalu menjadi pemenang"
-Naina-
Hari ini hari keduaku dan Mas Adi berbulan Madu, semalam adalah hal yang biasa kami lakukan. Yap tidur terpisah dengan dirinya sudah menjadi kebiasaan diawal pernikahanku dengan dirinya.
'Percuma saja kita berbulan madu' pikirku.
Sebenarnya aku bosan, aku pun berniat untuk mengajak Mas Adi keluar sekedar mencari makan, toh sekarang sudah waktunya makan siang.
"Mas.. " Aku menghampirinya yang sedang duduk sambil memainkan laptop miliknya, walau saat berbulan madu pun dia selalu sibuk dengan pekerjaan kantornya.
"Hem... " tanpa mengalihkan pandangannya, aku menggerutu dengan tingkahnya seolah olah aku tidak penting, walau sebenarnya iya.
"Mas aku laper, aku mau cari makan. Kamu sibuk banget, Yaudah deh aku pergi sendiri aja" ucapku yang hendak berdiri, namun lenganku ditarik paksa olehnya dan jadilah posisiku yang berada dipelukannya.
"Hem okelah aku juga lapar" dia tersenyum tipis padaku, amat tipis..
Setelah mendengar ucapannya aku baru tersadar dengan posisiku saat ini.
'Astagfirullah' aku segera bangkit dan berdiri.
"Kamu gak usah grogi, kita ini sudah halal, jadi gak bakalan dosa" ucapnya yang membuat pipiku merona. 'Duhilah malu banget ehe'
"Pipimu kenapa" ucapnya sambil tersenyum padaku.
'Aish senyummu mengalihkan dunia terbalikku abuuuuaaanggg' plaaakkkk dorr.
"Eemm apaan sih. Aku nunggu diluar ya" ucapku langsung menutup pintu kamar hotel.
***
Aditya pov_
Saat aku stalking akun Naina di sosial media, sontak aku terkejut akan kehadirannya yang tiba tiba saja menghampiriku, secepatnya aku membuka file perusahaanku, Alih alih agar tidak ketahuan olehnya, mati kutu aku kalau itu terjadi.
Dia mengajakku makan siang, Aku menyetujuinya karna ini memang sudah waktunya jam makan siang.
Kami berhenti direstoran dengan nuansa bali yang kental namun terpampang jelas bahwa restoran ini memang terjamin enak dan juga halal.
"Mas mau pesan apa?" ucap Naina setelah kami duduk.
"Hem samain kaya kamu aja, Aku minumnya Moccacino ya"
"Oh oke" ucapnya setelah itu makanan pun tiba, kami makan dengan khidmat sampai makanan dihadapan kami pun ludes tak tersisa.
"Kamu lapar banget Nai?" ucapku yang melihat tingkah Naina saat makan.
"Hem iya, aku juga gak tau, Masakan disini semuanya nikmat." ucapnya mengacungkan ibu jarinya.
"Hem tapi lebih enak masakan kamu" ucapku, Naina yang sedang meminum Juice Fruit Teanya pun tersedak.
"Uhukk uhuk.. " aku langsung sigap untuk membantunya, Namun Naina langsung menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Hannan
EspiritualAku tidak pernah berharap untuk menjadi Istri kedua, apalagi istri dari seseorang yang kucinta dimasa lalu. Apakah takdir akan mempertemukanku dengan seseorang yang mencintaiku karnaNya? Apakah aku harus meninggalkannya untukNya? Aku hanyalah sebat...