Sirosis adalah kondisi terbentuknya jaringan parut di hati akibat kerusakan hati jangka panjang (kronis).
Selama bertahun-tahun, sejak Ify di vonis mengidap penyakit itu, Ify selalu menghargai setiap waktu yang ia lalui dalam hidupnya. Tekad ingin sembuh selalu Ify tekankan hingga menjadikannya semangat untuk melanjutkan hidupnya. Ify selalu berusaha mengatur pola makannya. Mengikuti pengobatan rutin sesuai anjuran dokter. Walau Ify tahu jika pengobatan itu hanya berperan sebagai penghambat dan bukan penyembuh. Tapi, Ify harus tetap bersyukur karena masih di beri kesempatan untuk bernafas.
Terlebih, Ify merasa hidupnya sangat beruntung karena di kelilingi orang yang menyayanginya. Kedua orang tuanya yang meski sibuk. Anak-anak panti yang selalu membuat Ify tertawa dengan tingkah mereka. Ibu pengurus panti yang sudah bekerja dari awal yayasan itu di bangun. Dan terakhir, Rio, kekasihnya. Pemuda yang entah datang darimana sehingga membuat kebahagiaan Ify semakin lengkap. Kebahagiaan yang membuat Ify menjadi semakin serakah namun juga menjadikan kekuatan untuknya mengejar kesembuhan.
Namun, apa daya, jika Tuhan berkehendak bahwa cukup sampai di sini Ify merasakan hidupnya yang sempurna. Lalu, kembali pada dunia yang membuatnya harus terlihat kuat dalam arti yang sebenarnya. Kuat menanggung beban itu sendiri tanpa melibatkan orang di sekitarnya.
Ify tak tahu, kenapa beberapa minggu ini tubuhnya mulai merasa tidak sanggup lagi bertahan. Nafsu makannya semakin berkurang. Berat badannya turun. Dan sering mengalami demam tinggi dan juga menggigil. Sempat beberapa kali Ify muntah darah yang untung saja saat dia sedang di rumah. Setelah periksa, dokter mengatakan jika keadaan Ify melemah. Penyakit itu semakin menyebar luas di dalam hatinya. Dan jalan satu-satunya bagi Ify adalah transplantasi hati. Tapi, sangat tidak mudah untuk menemukan seseorang yang bersedia mendonorkan hati mereka. Padahal, sudah lama orang tua Ify mendaftarkannya untuk bisa mendapatkan donor itu jika saja ada seseorang yang rela menyumbangkan hati mereka. Oleh karena itu, Ify mulai berada di titik terendah. Jiwa psimisnya muncul secara perlahan hingga membuatnya ingin menjauh dari orang-orang karena tidak ingin menjadi beban.
Terutama Rio. Ify sudah memutuskan untuk meninggalkan kekasihnya itu. Dan siapa sangka, ketika Ify hendak mengakhiri hubungan mereka, Rio justru melamarnya. Bahagia? Tentu saja. Ify bahkan rasanya ingin menangis dan memeluk Rio jika saja dia tidak segera sadar.
Dan di sinilah dia sekarang. Di rumah Sivia, saat tadi dia berhasil kabur dari Rio yang mengajaknya makan di luar. Katakan dia jahat. Ify tidak akan marah karena tidak akan ada yang mengerti bagaimana perasaannya sekarang. Dia amat menyayangi Rio. Ify tidak mau melihat kehancuran Rio jika pemuda itu tahu tentang keadaannya.
"Via, aku pinjem charger, ya?" seru Ify pada Sivia yang sedang mandi.
"Ambil aja di laci nakas."
Setelah mendengar jawaban Sivia. Ify segera mengambil charger itu di tempat yang Sivia sebutkan.
"Ini dia." Ucap Ify memungut benda berwarna putih dengan kabel panjang serupa dari dalam laci. Namun, tiba-tiba saja mata Ify usil karena tak sengaja melihat diary Sivia.
Iseng Ify mengambil diary itu dan membukanya perlahan. Dalam hati, Ify mengucapkan kata maaf. Bukan maksud apa-apa, Ify hanya ingin menemukan sesuatu dalam diri Sivia yang selama ini tidak pernah bercerita banyak padanya. So, melalui kekepoannya ini, Ify ingin tahu impian terbesar Sivia.
Arion Ferdyan Nugraha
❤
Sivia Indriyani
Di lembar pertama, Ify menemukan sesuatu yang tak ia duga. Tapi, karena hal itu, Ify menjadi lebih ingin tahu lagi tentang arti Sivia menulis hal seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampai Kapanpun
Romance"Sampai kapan?" gumam Ify mendesis. Membungkam wajahnya dengan kedua tangan yang kini mulai basah karena air mata. Ify terduduk di tengah anak tangga karena kakinya tak sanggup lagi berjalan. Di sisi lain. "Sampai kapanpun itu, gue nggak akan pern...