Chapter 1 - Matahari yang tertutupi bulan purnama

5.6K 491 30
                                    

~~Tensai Shouyo~~
||Haikyuu||
Warning: cerita gaje, shounen-ai, Typo.

.
.
.


Malam hari yang ramai dengan keluarga besar yang sedang berkumpul. Hari ini adalah hari ulang tahun Kei, kakak ke 4 Shouyo.

"Kei... Selamat ulang tahun yang ke 14!" kata Koushi kepada Kei sambil menodongkan Kue ulang tahun kepadanya.

"tanjouni omedetto... Kei... Apa ada yang kau inginkan dari otousan?" kata Daichi yang mengusap lembut kepalanya sambil tersenyum.

"tanjouni omedetto!!! Tukang tebar garem!!!" Tanaka dan Nisinoya pun memberinya selamat sambil penepuk punggungnya keras.

"Kei... Tanjouni omedetto... Nih tangkap." Tobio melemparkan sebuah kotak berbentuk balok kecil ke arahnya.

"tanjouni omedetto ni-san... Maaf aku tak bisa membelikan mu hadiah yang mahal seperti yang lain." kata Shouyo dengan ekspresi dan nada datar sambil menodongkan kepadanya sebuah kotak kado kecil.

"Iie' arigatou Shouyo. Arigatou minna..." katanya sambil tersenyum cerah.

'ah... Dia tersenyum... Dia selalu bisa tersenyum bahagia... Dia selalu bisa membuatku iri kepadanya.' itu lah pikir Shouyo kepada Kei saat ini. Dia selalu merasa bahwa dia ni-sannya selalu menjadi bulan bagi keluarganya. Bulan yang selalu menyinari gelapnya malam hari. Terlihat cantik dan indah. Sementara dirinya adalah matahari yang selalu terabaikan.

Shouyo berjalan ke kamarnya dan kamar Kei. Dia menatap dirinya di cermin lalu dia berkata dalam hatinya, 'apakah aku bisa menjadi seperti bulan itu?... Ku rasa tidak...' dia mengambil jaketnya lalu berjalan keluar rumahnya diam-diam.

'tak akan ada dari mereka yang menyadari bahwa aku keluar malam-malam'

Dia berlarian kecil menjauh dari rumahnya. Dia berhenti di sebuah jembatan yang di lalui banyak kendaraan. Di sana lah biasanya anak-anak nakal berkumpul. Kalian berfikir bahwa Shouyo adalah anak nakal? Jawabannya adalah tidak! Dia pergi ke sana karena ingin melihat pemandangan malam hari di sana. Terlihat lampu-lampu yang menghiasi gelapnya malam hari.

Dia menatap kosong ke arah lampu lampu itu. Saat menatapnya membuat suasana hatinya menjadi lebih baik. Dia merogoh kantong celananya. Dia mengambil telefon genggamnya. Di tatainya layar telefon yang berisikan notifikasi dari pamannya, adik dari okaa-sannya yang selalu memperhatikannya.

'paman Koutaro...?'

'HEY! HEY! HEY! Shou-can... Kau ada di mana?

Setelah kau mengucapkan selamat kepada Kei aku tak melihatmu lagi

Aku dan Keiji khawatir kepadamu

Setelah pesta ulang tahun Kei selesai bagaimana jika kau ikut kami?

Ayo menginap lah di rumah kami...' begitulah kata pamannya itu di via chat.

'ya... Paman

Aku ada akan segera pulang...' balasnya kepada paman kesayangannya itu.

'oke...kami tunggu sho-chan!'

Tanpa dia sadari wajahnya sudah melukiskan sebuah senyuman yang membuat wajahnya itu terlihat manis.

Dia segera berlari untuk pulang ke rumahnya. Di lihatnya bahwa di depan pagar rumahnya masih terparkir beberapa mobil dari para pamannya.

Dia berjalan ke arah kamarnya melewati ruang keluarga yang di mana keluarganya sedang merayakan ulangtahun ni-sannya itu. Dia melihat paman Koutaro dan paman Keiji-nya yang langsung berekspresi cerah setelah melihatnya.

Keiji dan Koutaro yang melihat keponakannya itu langsung menghampirinya. Mereka memeluk keponakan mereka yang manis itu dengan hangat.

Shouyo yang berada di pelukan kedua pamannya itu merasakan kehangatan yang tak pernah dia dapatkan ketika bersama otou-san dan okaa-sannya. Tanpa dia sadari dia memanggil kedua pamannya itu dengan sebutan mama dan papa.

"mama... Papa... Ayo cepat pergi dari sini..." katanya sambil memeluk Koutaro dan Keiji dengan erat.

Keiji yang di panggil mama oleh Shouyo merasa sangat senang. Bagaimana tidak, dia dan suaminya tak bisa memiliki anak tapi, dia di panggil mama oleh keponakannya yang sangat dia sayangi seperti putranya sendiri. Tak hanya Keiji yang senang Koutaro yang di panggil papa juga terlihat sangat senang dan bersemangat sampai-sampai dia menggendong keponakan kecilnya itu ke dalam pelukannya.

Kecil? Keponakan kecil? Memangnya berapa usia Shouyo? Usianya baru akan menginjak 9 tahun pada tahun ini. Walaupun dia ini masih anak-anak tapi, dia sama dengan Kie. Dia juga anak yang pintar tapi, dia lebih memilih menyembunyikan kepintarannya itu.

"Shouyo!!! Ku harap kau adalah anakkuuu!!! Hueee... Rasanya aku ingin menculikmu..." kata Koutaro yang masih memeluk keponakannya itu dengan erat.

"Koutaro... Ayo kita culik Shouyo! Lagi pula bukan kah Koushi-ni dan Daici-ni tidak memperdulikannya?" kata Keiji dengan lebih semangat.

"masalahnya adalah kakek Ukai. Kita harus mendapatkan ijinnya dulu. Aku akan mencobanya." jawab Koutaro yang tiba-tiba memasang wajah khawatir.

Shouyo yang melihat kedua pamannya itu hanya tersenyum senang. Dia pun menginginkan hal yang sama. Dia ingin kedua pamannya itu menjadi papa dan mamanya.

Tensai Shouyo[FANFICTION] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang