Surai emasnya yang menawan, manik madunya yang indah, wajahnya yang mempesona bagaikan pahatan di hiasi olesan madu yang membuatnya merona, serta tubuhnya yang tinggi bak model.
Dialah Bokuto Hoshiko. Putri satu-satunya dari pemilik perusahaan game terbesar Haikyuu. Dia adalah anak yang sangat cerdas dan berkharisma.
"Bokuto-san! Sukiattekudasai!"
"ah... Gomenne~ senpai, aku sudah punya orangku sukai"
'uso deshio!' batinnya dalam hati sembari menatap senpainya dengan ekspresi tak enakan.
Walaupun begitu sebenarnya dia tak peduli sama-sekali orang di hadapannya akan sakit hati atau tidak. Dia sama seperti seperti ayahnya, jenius dan pandai bicara dan sedikit manipulatif.
.
.
.
.
.
"setelah itu?" tanya Victor sembari menyantap ramennya."pasti orang itu dengan bodohnya percaya saja kalau kau merasa tak enakan dan langsung berkata 'ah, tidak apa-apa, aku mengerti kok' kemudian tersenyum dengan ekspresi menjijikkan mereka. Benar bukan? Hoshiko." kata Kou dengan terkekeh mengejek.
"wah... Kejam banget~ Hoshiko-chan emang beda~" kata Victor sembari memasang ekspresi minta di tampol.
"kalian emang yang paling mengerti aku ya~" jawab Hoshiko dengan senyuman manisnya yang entah mengapa bisa membuat orang merinding.
"hm... Fix kau benar-benar mirip ayah mu." kata Victor sembari meraba tengkuknya yang dingin.
"untuk kali ini aku setuju dengan mu, Vic."
"he~ tentu saja, kami kan ayah dan anak gimana sih."
"padahal waktu kau masih kecil kau imut banget~ tapi sepertinya sekarang gadis kecil imut itu sudah tumbuh menjadi gadis menyera-"
Brak!!! Belum saja Victor menyelesaikan kalimatnya, pintu presdir di buka dengan kasarnya oleh seogok sampah yang sok ganteng.
"SHOUYO-KUN!!!! TOBIO-KUN di... Ah, Hoshiko-chan, Otou-san wa doko desu ka?" kata pria dengan surai coklat.
"ah... Ayah tadi sedang di ruang multimedia bersama bibi Yachi" jawab Hoshiko datar.
"oh, apakah tidak ada paman mu di sini?" tanya Tooru malah nyelonong masuk, terus duduk di samping Hoshiko.
'sialan, pergi aja gih...Gw nyusahin aja!' batin Hoshiko kesal walaupun wajahnya tersenyum.
"tidak. Kenapa memangnya? Apakah paman pergi keluar?" jawabnya dengan pertanyaan.
"iya, dia janji bakal balik dalam 10 menit tapi, malah ngilang 1 jam 10 menit!" kata Tooru memasang ekspresi menjijikkan.
Hoshiko udah merinding, Victor terkekeh pelan dengan tubuh bergetar, Kou memasang ekspresi datar namun di dalam hati dia tertawa geli.
"mungkin kabur ke tempat Paman Ushiwaka." jawab Hoshiko enteng dengan ekspresi ceria.
'itu tempat paling pas untuk kabur dari orang sepertimu Tooru-jisan.' batinnya.
"wah... Kok kamu kejam sih... Hoshiko-chan~ kenapa kau mirip dengan ayahmu?" kata Tooru berniat menyindir dan menghina gadis manis itu.
Tak mungkin seorang Oikawa Tooru tak menangkap maksud tersirat dari kalimat keponakannya itu.
"wah, terimakasih... Tooru-jisan! Ayahku memang selalu menjadi panutanku! Aku sangat senang jika di bilang sangat mirip dengan beliau~" kata Hoshiko dengan ekspresi senang dan tersenyum ramah sembari menekan kalimat Jii-san.
'tentu saja, kami ayah dan anak. Kan tidak mungkin aku malah kirip seperti orang bodoh di depan ku ini.' sebenarnya kalian sedikit mirip, namun hanya sebesar upil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tensai Shouyo[FANFICTION] (END)
RandomShouyo, anak bungsu dari klan Karasuno. Anak yang terabaikan di keluarganya. Dia tahu bahwa apapun yang di lakukannya tak akan membuat ayahnya melihatnya. Dia memilih untuk menyembunyikan kejeniusannya itu. 'jangan harap kalian bisa memanfaatkanku...