'baik lah, aku sudah mengantar Kei-nii. Sekarang aku akan pergi ke rumah Atsumu-senpai.'
Shouyo mengendarai mobilnya di malam hari yang sepi. Dengan tenang dia mengendarainya dan sembari melihat jalanan untuk menentukan apakah dia harus membawa camilan untuk senpai manisnya itu?
Sudah berhari-hari dia tak mendengar kabar tentang Atsumu. Bahkan para anggota club voli saja kebingungan karena Osamu juga tidak masuk sekolah. Itu semua terjadi tepat setelah Osamu mengirimkan pesan kepada Shouyo.
'hm... Osamu-san bilang kalau ayah mereka ingin menjodohkan Atsumu-senpai dengan anak temannya.' batin Shouyo sembari melewati toko kue dan berniat membeli kue dari toko tersebut.
'tapi... Bukan kah itu aku? Apa paman Miya tidak mengatakan siapa orangnya dan hanya berkata kalau akan menjodihkannya dengan anak temannya?'
Shouyo memarkirkan mobilnya di parkiran toko kue. Dia keluar dari mobilnya dan berjalan memasuki toko kue tersebut.
"selamat datang tuan! Anda mau pesan kue apa?" kata pelayan toko tersebut dengan ramah. Shouyo menatap menu yang tertera dengan bingung.
"em... Saya ingin memberikannya kepada pacar saya, apakah kalian punya rekomendasi kue yang enak dan manis?" kata Shouyo sembari tersenyum.
"ah... Bagaimana jika kue ini? Para gadis sangat suka dengan kue ini karena terasa manis juga lembut." kata pelayan itu sembari menunjukkan kue yang ada di sana.
"hm... Ya sudah, aku pesan itu saja." jawab Shouyo.
"baik" pelayan itu langsung menyiapkan kue tersebut. Shouyo membayar kue tersebut kemudian membawanya ke dalam mobil.
Ketika Shouyo ingin memasuki mobilnya dia merasakan sesuatu yang menghantap kepalanya. Tentu saja dia tidak pingsan begitu saja.
"heh... Hahahahaha.... Permainannya kenapa baru sekarang di mulainya ya?" kata Shouyo sembari balas meninju wajah orang yang memukulnya. Orang-orang dengan pakaian berjas hitam telah mengepungnya.
"tuan muda Shouyo, tolong jadi lah anak baik dan tidur saja sampai kami sampai membawa anda." kata salah satu om-om kekar bertubuh kekar.
"ah... Tentu saja dengan senang hati!" kata Shouyo sembari tersenyum, namun senyumannya terkesan menyeramkan dan dia mengeluarkan aura mengerikan.
"bagus lah kaghk!" entar karena menggunakan kacamata hitam di malam hari atau tidak peka dengan suasana, bodyguard itu langsung di hantam oleh Shouyo hingga wajahnya mengenai aspal dingin.
"tentu saja,... Tentu saja aku akan menghajar kalian dasar orang-orang bodoh!" kata Shouyo sembari terus tersenyum dengan ekspresi mengerikan yang dia pelajari dari salah satu nii-sannya, siapa lagi kalau bukan Tobio orangnya?
'ternyata dia benar-benar anak dari Daichi-sama ya...' batin para Bodyguard yang melihat kekejaman Shouyo yang tanpa ampun mengginjak kepala Bodyguard yang di hantamnya tadi.
"ah... Aku lupa, kita masih ada di depan toko kue... Bagaimana jika kita menyingkir dulu?" kata Shouyo ketika pelihat pelayan toko yang tadi ketakutan sembari menelfon polisi dengan tangan gemetaran.
Para Bodyguard itu saling bertukar pandang. Tanpa mereka sadari Shouyo sudah memasuki mobilnya dan langsung melaju cepat.
#Shouyo POV#
Ku sentuh belakang kepalaku yang terasa perih dan agak dingin. Ku temukan darah di sana. Cih... Paling tidak tadi sudah ku hiasi wajahnya dengan baik sebagai balasannya.
Ku lirik kue yang ku beli untuk Atsumu-senpai. Untung saja kuenya baik-baik saja. Ku pastikan akan ku buat mereka semua tak sadarkan diri jika sampai kuenya hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tensai Shouyo[FANFICTION] (END)
RandomShouyo, anak bungsu dari klan Karasuno. Anak yang terabaikan di keluarganya. Dia tahu bahwa apapun yang di lakukannya tak akan membuat ayahnya melihatnya. Dia memilih untuk menyembunyikan kejeniusannya itu. 'jangan harap kalian bisa memanfaatkanku...