~~Tensai Shouyo~~
||Haikyuu||
Warning: cerita gaje, shounen-ai, Typo..
.
.
"da... Mama... Papa... Terima kasih sudah mengantar Shouyo..." kata Shouyo yang baru saja pulang dari rumah papa mamanya."hm... Apa yang tidak untukmu Shou-chan? Ah... Aku harap kau adalah anak kami..." kata Bokuto sedikit sedih.
"aku juga..." katanya sambil tersenyum kecil.
"tunggu kami Shouyo." kata Akaashi kepada anaknya itu sambil mengacak-acak rambut Shouyo.
Clek!
"ah... Shouyo, kau sudah pulang? Kenapa tidak menghubungi nii-san? Aku baru saja ingin menjemputmu." kata Tobio yang baru saja keluar dari rumah orang tuanya sambil memengang kunci motor.
"..." shouyo hanya diam sambil memandang kosong nii-sannya itu. Akaashi yang melihatnya langsung memecah keheningan.
"tadi kami sudah menghubungi otou-san mu. Jaga adik mu baik-baik tobio. Paman mau pulang dulu... Shou-chan... Baik-baik ya... Tunggu kami." kata Akaashi datar kepada Tobio lalu menatap Shouyo sambil tersenyum lembut.
"h-hai' tentu saja!" jawab Tobio.
Mobil milik Bokuto dan Akaashi melesat meninggalkan mereka berdua dalam kejanggungan. Shouyo menatap mobil itu dengan tatapan sedih. Dia sedih karena waktunya bersama mama papanya telah selesai.
Tobio yang melihat sikap adiknya hanya bisa menatap dalah heran. Dia tak pernah melihat ekspresi apapun dari wajah adiknya ini selama bersama mereka, keluarganya. Tapi ketika bersama kedua pamannya itu Shouyo selalu bisa mengeluarkan ekspresi, bahagia, tersenyum dengan lepas, dan saat mereka pergi dia selalu memadang wajah sedih, seperti tak ingin berpisah.
"Shouyo, ayo masuk. Di luar sini dingin." kata Tobio sambil menepuk pelan pundak adiknya itu. Shouyo hanya menatapnya dengan tatapan kosong, tanpa ekspresi.
"hm" jawab Shouyo berjalan masuk ke dalam rumahnya meninggalkan Tobio yang masih bengong memperhatikannya.
~~||~~
Tobe FLY HIGH!
Ase to chi to namida de hikaru tsubasa de ima zenbu zenbu okisatte
Tobe FLY takaku FLY
Sai hate no mirai e...Hari menunjukkan jam 5 Suara Alarm ponsel yang terdengar di pagi hari. Shouyo segera bangun dan mematikan Alarm itu. Dia berjalan ke kamar mandi yang ada di kamar dia dan Kei untuk mandi.
Setelah 5 menit dia sudah selesai mandi dan berpakaian. Dia berjalan ke dapur untuk mengambil roti isi daging. Dia segera mengambil tas sekolahnya lalu pergi menuju SD pamannya.
Dia selalu datang yang paling pagi dari yang lain. Alasannya hanya satu, dia tak ingin menganggu waktu orang tuanya bersama Kei-nii.
"Shouyo, biar aku antar." terdengar suara berat dari nii-san ke 3 nya, Tobio. Dia menatap malas nii-sannya itu.
'oh? Ada angin apa ini?' batinnya.
"jangan menatapku seperti itu... Aku hanya ingin mengantarmu saja." kata Tobio sambil mengacak-acak rambut adiknya itu.
"Oh ya, jika kau tak ingin tinggal bersama tou-chan dan kaa-chan bilang saja, kau bisa tinggal di apartemenku bersamaku, aku bisa mengatakannya kepada tou-chan bahwa aku memintamu tinggal bersamaku." sambungnya.
"nande? Nande nii-san? Kenapa kau tiba-tiba bersikap baik padaku? Bukan kah biasanya kalian selalu mengabaikanku?" katanya sambil mengeluarkan tatapan yang menurut Tobio itu sedikit menyeramkan.
"justru karena itu. Aku tak ingin hal itu terulang lagi." kata Tobio menundukkan kepalanya. Shouyo bisa melihat ekspresi nii-sannya itu karena tubuhnya itu lebih pendek dari Tobio.
"jadi? Kau ingin mengantarku atau tidak?" kata Shouyo sambil menggunakan sepatunya dengan nada datar. Tobio yang mendengar jawaban Shouyo langsung tersenyum.
"baik... Ayo aku akan mengantarmu!" pekiknya semangat.
"berisik nii-san... Nanti mereka semua bangun." kata Shouyo memeringati Tobio.
"haaii'..." kata Tobio sambil tersenyum.
Tanpa mereka sadari ada yang memperhatikan mereka sedari tadi. Daichi yang melihat Tobio yang mulai mendekati adiknya itu menatap mereka datar.
~~||~~
Tobio mengantar Shouyo ke sekolahnya sambil berseringai. Shouyo hanya bisa duduk dengan tenang di belakang nii-sannya sembari makan roti dagingnnya.
Beberapa saat kemudian mereka sampai di sekolah Shouyo. Sekolah masih sepi dan hanya ada satpam di sana. Terlihat oleh Tobio bahwa adiknya itu lumayan akrab dengan satpam di sekolahnya sampai mereka saling menyapa.
"Shouyo nanti aku akan menjemputmu pulang, jadi tunggu aku ne...?" kata Tobio kepada adik kecilnya itu.
"terserahmu..." jawab Shouyo singkat, padat, jelas.
Tobio segera menghidupkan motornya kembali dan melaju meninggalkan adiknya bersama satpam sekolah.
~~||~~
Tobio sudah sampai kembali di rumah orang tuanya. Dia membuka pintu dan memberi salam. Dia masuk dan berjalan ke arah ruang makan. Dia melihat orang tuanya yang sibuk dengan adik berambur blondenya.
"ne... Otou-san, aku ingin Shouyo tinggal bersama denganku di apartemenku." katanya tanpa keraguan sedikitpun.
"kenapa?..." tanya Daichi sambil menatapnya tajam.
"untuk apa tou-san bertanya alasannya? Bukankah sudah jelas? Karena kalian tidak pernah memperhatikannya. Melihat ekspresi dan tatapan kosongnya saat bersama kalian dan ekspresi bahagianya saat bersama paman membuatku berfikir bahwa ada yang aneh." katanya dengan nada sedikit kesal.
"jika dia sedikit pintar dan penurut seperti Kei mungkin aku akan memperhatikannya. Lagi pula dia itu anak nakal yang hanya bisa berontak." kata Daichi sambil mengeluarkan aura yang membuat siapa pun takut.
"Kei! Kei! Kei! Hanya karena bocah ini jauh lebih unggul dari kami OTOU-SAN DAN OKAA-SAN SELALU MEMBANGKAKANNYA!!!" bentaknya. Kei yang mendengar perkatakaan Tobio membulatkan matanya lalu menatap otou-sannya meminta penjelasan.
"Tobio! Kenapa kau membentak otou-sanmu sendiri!" tegur Koushi dengan nada yang meninggi.
"okaa-san... Jika okaa-san melihat ekspresi Shouyo kemarin malam saat pulang, okaa-san pasti mengerti maksudku. Apapun yang kalian katakan aku lebih setuju jika Shouyo bersama paman Bokuto dan Paman Akaashi. Kalian tak pantas menjadi orang tua! Aku akan membawa Shouyo untuk tinggal bersamaku untuk sementara ini." kata Tobio lalu pergi ke luar rumah.
"apa apaan anak itu?!" desis Koushi.
"okaa-san... Apakah yang di bilang Tobio-nii itu benar?" tanya Tsuki yang masih terkejut dengan perkataan nii-sannya itu.
"jangan dengarkan dia Kei, itu tidak benar kau harus percaya kepada otou-san dan okaa-san." kata Daichi kepada Kei.
"hai'..." jawabnya singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tensai Shouyo[FANFICTION] (END)
RandomShouyo, anak bungsu dari klan Karasuno. Anak yang terabaikan di keluarganya. Dia tahu bahwa apapun yang di lakukannya tak akan membuat ayahnya melihatnya. Dia memilih untuk menyembunyikan kejeniusannya itu. 'jangan harap kalian bisa memanfaatkanku...