#Koushi POV#
Pertama kali aku bertemu dengan Daichi, saat aku masih SMA saat itu kami berada di Club yang sama. Saat itu kami bertiga, aku, Daichi dan Asahi yang ternyata adalah Sesepuhnya. Berbeda dengan kami berdua, Daichi terlihat lebih dewasa dan sosoknya terlihat sangat besar. Untuk pertama kalinya kami bertemu aku langsung jatuh hati kepadanya.
Dia anak yang baik, ramah, dewasa, dan optimis serta tekun. Di masa-masa Club voli kami yang hancur dia menjayakannya kembali dengan bantuan anak kelas satu. Walaupun sayangnya saat itu kami sudah kelas 12 dan akan lulus.
Saat masuk ke tingkat nasional. Kami di kalahkan oleh adik Sesepuh jauh Daichi. Entah kenapa sejak saat itu Daichi perlahan berubah. Dia menjadi terobsesi dengan kesuksesan dan membenci Tetsurou yang mengalahkannya walaupun begitu Tetsurou tetap memperlakukannya dengan baik dan ramah kepadanya.
Kami terpisahkan oleh waktu dan jarak. Dia pergi ke luar negeri untuk kuliahan. Saat itu dia sudah terlihat tak seperti dirinya lagi.
Hingga suatu saat dia kembali dan melamarku. Aku sangat terkejut namun aku sangat bahagia dan kami pun menikah. Itu merupakan masa-masa bahagia kami dan saat itu dia kembali ke dirinya saat SMA.
Ku kira dia sudah melupakan masalalunya, namun ku temukan kembali sisi anehnya, saat Ryuu dan Yuu lahir. Dia terlihat bahagia namun tatapan matanya berbeda dan itu membuatku seketika merinding. Saat itu yang di tatapnya adalah Ryuu.
Ryuu dan Yuu menurutku mereka lahir dengan cukup unik. Rambut Yuu poninya blonde sedangkan yang lainnya tidak, sementara Ryuu seluruhnya pirang. Padahal jika di fikir kan kembali. Di antara aku dan Daichi rambut kami berbeda. Aku perak sementara Daichi coklat gelap.
Aku pun mulai mencari tahu keanehan itu. Apakah dari keturunan keluarga ku memiliki kelainan pada melanin rambutnya dan apakah di keluarga Daichi apakah ada yang memilikinya. Dan ternyata itu berasal dari Daichi.
Kakek buyut Daichi memiliki rambut pirang terang hampir putih dengan manik coklat, sementara neneknya moyangnya memiliki rambut Oranye bagaikan senja dengan manik madu yang cantik.
Kakek dan neneknya memiliki kelainan heterochromia yang membuat pigmen pada rambut dan mata mereka terlihat memiliki warna berbeda seperti orang pada umumnya.
Namun ada yang unik di sini. Semua keturunan mereka yang memiliki kelainan yang sama, semuanya memiliki kejeniusan yang di atas rata-rata.
Karena hal itu, aku jadi mengerti isi fikiran dari Daichi. Dia masih terobsesi dengan kemenangan, tidak... Tapi, dia terobsesi akan kejeniusan dalam segala bidang hanya untuk membuktikan bahwa dia lebih unggul dari siapa pun. Hal itu membuatku terganggu.
Saat Ryuu dan Yuu menginjak usia 3 tahun, aku mengandung lagi. Aku cukup bersyukur karena ternyata Ryuu dan Yuu adalah anak laki-laki biasa pada umumnya. Aku tak ingin mereka menderita karena obsesi dari Daichi yang bisa ku tebak tak akan berakhir baik.
Kemudian Tobio lahir, aku kembali bernafas lega... Rambut dan matanya hitam pekat. Walaupun entah kenapa sejak kecil dia tak bisa di pisahkan dengan bola volinya bahkan saat Kakek Ukai ingin mengambilnya dia memelototinya dan menguatkan pelukannya kepada bola itu.
Kemudian ke khawatiranku muncul. Kei anak ke 4 ku memiliki surai pirang terang dengan manik madu. Di usianya yang baru 11 bulan dia sudah bisa mulai bisa berbicara, kemudian di usianya yang masih 1 tahun dia sudah bisa berjalan dengan lincahnya.
Perkembangannya sebagai anak kecil membuatku khawatir. Daichi melihat kepadanya, tatapan ambisiusnya tertuju kepada Kei yang manis dan polos. Dan di mulai lah pembelajaran sejak dini saat Kei berusia 3 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tensai Shouyo[FANFICTION] (END)
RandomShouyo, anak bungsu dari klan Karasuno. Anak yang terabaikan di keluarganya. Dia tahu bahwa apapun yang di lakukannya tak akan membuat ayahnya melihatnya. Dia memilih untuk menyembunyikan kejeniusannya itu. 'jangan harap kalian bisa memanfaatkanku...