Chapter 22 - Kencan?

1.9K 201 25
                                    

Entah Yamaguchi harus bereaksi seperti apa. Apakah dia harus senang atau malah takut dengan tawaran yang di berikan oleh muridnya itu.

'apa yang harus aku lakukan?!' batinya dilema.

Drr... Drr... Suara deringan telefon terdengar. Yamaguchi segera merogoh kantung celananya. Di bukanya telefon lipat itu. Tertera nama seseorang di sana.

"moshi moshi... Sashiburi... Hajime-san."

"yo! Sashiburi, ku dengar sekarang kau menjadi pelatih voli putra di SMA Fukurodani ya?"

"ya... Pasti Kentaro yang bilang kepadamu kan..." kata Yamaguchi sambil tersenyum.

"ya... Dia gak ngerusuh sama kakak kelasnya lagi kan?"

"gak, sekarang malah mungkin dia gak bakal menyendiri lagi karena dia lagi deket sama anak kelas 1."

"oh... Aone? Mungkin karena mereka sama-sama pendiam hanya saja Kentaro ini kalok ngomong tuh nusuk sementara Aone ini hanya ngomong kalok dia merasa pembicaraan itu penting." Yamaguchi terkekek pelan. Lalu ekspresinya berubah.

"oh ya, Kei, apakah Kei baik-baik saja? Kau tidak mengabariku kalau dia mengidap penyakit kanker otak." kata Yamaguchi dengan wajah serius.

"gomen, dia memintaku untuk tidak memberitahumu. Apa ada yang memberi tahumu?"

"ya... Adiknya, Bokuto Shouyo-kun."

"eh? Serius? Ku kira Lev."

"bukan, Lev sudah tak pernah lagi menghubungiku semenjak dia kembali ke Rusia." dan pembicaraan mereka berakhir di sana.
.
.
.
.
.
"wah... Aone... Aone!!!! Lihat!!! Itu Shou-chan kan? Dia lagi ngapain sama Atsumu-senpai?" kata Tendou berisik seperti biasa. Sementara Aone menjawabnya dengan gelengan kepala sambil meminum soda.

"apa mereka pacaran? Kenapa Shou-chan tidak bilang kepada kita?" kata Tendou lagi sambil memakan krepsnya dan masih di jawab dengan gelengan kepala oleh si tembok maria.

Tendou melihat seseorang yang familiar baginya. Orang itu mengenakan setelan jas hitam, surainya yang gelap disisir rapi, dia berjalan tak jauh dari Shouyo.

Walaupun Shouyo terlihat santai seperti tidak tahu ada yang mengikutinya tapi, sebenarnya dia menyadari keberadaan orang itu. Dia hanya tidak memperdulikannya. Shouyo terlalu malas untuk meladeni orang itu.

Sementara Tendou dan Aone berjalan mendekati pria itu. Mereka tak ingin sahabat mereka di ganggu saat sedang pacaran. Ya... Walaupun mereka jugak masih belum tahu kalok Shouyo itu beneran pacaran sama Atsumu atau gak.

"ah, sumimase~ ano... Paman bisa kah anda ikut dengan kami sebentar?" kata Tendou dengan tampang ngeselin. Orang itu awalnya bingung tapi, kemudian dia mengikuti dua remaja tiang itu juga.

"kita mau ke mana?" tanya pria itu.

"menjauh dari sahabat kami." jawab Tendou dengan senyuman menyeramkan.

Pria tadi bergidik ngeri karena ekspresi menyeramkan Tendou. Walaupun sebenarnya Tendou hanya mengeluarkan senyumannya yang biasa. Mau bagaimana lagi si manis Tendou itu wajahnya emang rada nyeremin.

"hm..." Aone menepuk pundak Tendou.

"hm? Nani Aone." jawab Tendou.

Aone menunjukkan bahwa wajah temannya itu menyeramkan. Tendou mengangkat alisnya lalu mengangguk mengerti.

"ah~ gomen ne~ aku gak maksud nakutin." kata Tendou kepada pria itu.

"ha... Aku tahu siapa kalian, aku pernah melihat kalian dulu saat Shouyo masih SD. Tendou Satori dan Aone Takanobu, sahabat baiknya." kata pria itu.

"hai'~ hai'~ kau orang yang mengaku sebagai Tou-sannya Shou-chan. Jangan bercanda... Kau tak pantas di panggil Otou-san oleh Shou-chan karena kau tak pernah sekali pun menoleh ke arahnya." kata Tendou dengan nada normal walaupun wajahnya entah kenapa lebih menyeramkan dari sebelumnya.

Pria itu, ya Daichi hanya diam. Dia diam karena yang di katakan oleh Tendou itu benar. Dia benar-benar mengabaikan keberadaan Shouyo.
.
.
.
.
.
Shouyo melanjutkan kencannya bersama senpainya yang manis itu dengan nyaman. Dia tahu bahwa tadi ada Tendou dan Aone yang menyeret otou-sannya menjauh dari dirinya dan Atsumu.

Dia merasa sangat berterima kasih ke pada kedua sahabatnya itu. Dia berjanji kalau dia dan Atsumu jadian dia bakal mentraktir Tendou dan Aone makan daging sepuasnya. Ya SEPUASNYA!

Shouyo tersenyum senang. Wajahnya semakin bersinar dan membuat Atsumu yang menatapnya dengan wajah bersemu merah. Atsumu terpesona akan keindahan ciptaan tuhan yang ada di sampingnya ini.

"Atsumu-senpai, apakah ada yang aneh dengan wajahku?" kata Shouyo. Atsumu tak merespon dan masih menatap Shouyo dalam. Shouyo hanya tersenyum dengan penuh arti.

Shouyo mendekatkan wajahnya ke arah Atsumu hingga sangat dekat. Jika salah satu dari mereka di dorong mungkin bibir mereka akan bertemu:).

Atsumu terkejut dengan wajah memerah. Dia menatap ke mata madu milih Shouyo. Dia tak bisa berkata-kata. Wajahnya memanas dan memerah seperti kepiting rebus.

Shouyo tersenyum melihat ekspresi dari Atsumu yang membuatnya semakin ingin menjahili Atsumu. Dia memejamkan matanya dan menempelkan bibirnya pada bibir Atsumu. Dan~~ bum! Wajah Atsumu benar-benar memerah bagaikan tomat.

"S-Shouyo? A... Em... Anoo..." Atsumu benar-benar kehilangan kata-kata. Dia bingung mau mengatakan apa. Dia merasa sangat senang karena di cium oleh pujaan hati tapi, juga kaget karena tiba-tiba di cium karena itu adalah first kissnya.

"Atsumu-senpai, aku..."

Tensai Shouyo[FANFICTION] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang