#Tadashi POV#
Kepalaku terasa pusing. Tidak.... Bukan karena aku sakit tapi, karena kebodohanku bagaimana bisa aku langsung terpancing saat itu?!
Bokuto Shouyo adalah anak pintar dan jenius mirip seperti Kei. Namun, dia lebih tenang dan misterius tapi, kurasa dia lebih jenus dari Kei. Saat aku menonton video pertandingannya saat masih SMP semua ide dari pertandingan itu dia lah yang mengusulkannya. Padahal biasanya anak SMP hanya akan menuruti saran dari pelatihnya saja.
"hah... capek, Kei... bagaimana kabarmu sekarang?"
"ah... Tadashi... shashiburi! Ku degar sekarang kau menjadi pelatih di SMA Fukuro? Apakah adik kelas kita kali ini hebat?" ku toleh kepalaku ke sebelahku. Terlihat pemuda bertubuh mungil dengan surai coklat mudanya.
"Yaku-san?! Shashiburi!!! Ku sangka kau sekarang ikut dengan Lev ke Rusia. Apa kabar kalian?"
"gengkidesu... aku kembal sendirian ke Jepang untuk menemani nenekku. Lev bersikeras ikut tapi dia sendiri masih kuliah dan aku melarangnya ikut di batu Lisa-nee jugak sih." Kata Yaku-san sembari tersenyum caggung.
"eh? Yaku-san sudah lulus? Ku sangka kau masih mau lanjut sampai S1!" kataku.
"aku sudah lulus kok. Sekarang aku bisa hidup dengan tenang setelah mendapatkannya."
"he?! Haye na! Aku saja hanya sampai D2!" kataku kagum.
"tapi kau sudah bekerja bukan? Asalkan kau sudah menjadi pekerja tetap maka itu sudah aman." Kata Yaku-san.
"ah... arigatou, Yaku-san..." kataku sembari tersenyum.
Ku mendongkak melihat langit malam. Terlihat bulan sabit yang bersinar dengan cantik dan membuatku membayangkan wajah Kei.
'sepertinya tidak buruk juga...' batinku sembari tersenyum.
#Tadashi POV END#
.
.
.
5 bersaudara itu sudah selesai rapat, Tobio juga langsung menghubungi asistennya. Ryuu dan Yuu sudah kembali ke alam mereka dengan tanpa beban pikira tentang misteri adik bungsu mereka lagi. Sementara Tobio, Kei, dan Shouyo sedang menunggu jemputan di halte bis.
Shouyo melirik nii-san meganenya itu. walau pun sekarang dia sudah cukup tinggi tapi, dia tetap kalah tinggi dari seorang Omega di sebelahnya. Hal itu membuatnya kesal.
"Kei-nii..." panggilnya. Kei yang di panggil langsung menatap ototonya itu begitu juga Tobio yang melirik penasaran.
"apakah sabtu ini kau ada kegiatan?" Kei hanya mengangkat alisnya.
"aku harus ikut Revisi di kampus, dan membantu tou-san di perusahaan, nande?"
"kira-kira kapan kau selesai?" tanya Shouyo lagi. Kei merasa sedikit tidak nyaman karena kurang terbiasa dengan sikap Shouyo yang sepertinya akan memaksanya melakukan suatu hal.
"hm... entah lah..." akhirnya Kei menjawab dengan jawaban yang kurang spesifik untuk menghindari pertanyaan selanjutnya.
'dih... yasudah jika tidak mau bilang.' Batin Shouyo.
Drr... lagi-lagi suara ponsel berdering ketiga kakak-beradik itu langsung merogoh kantung celana masing-masing mencari benda ceper balok tersebut.
"ah... Tooru-san." Ternyata kali ini adalah ponsel milik Tobio. Kedua ototonya memasukkan kembali ponsel mereka.
"Tobio-kun... aku membawa berita buruk untuk kalian. Otou-san mu sepertinya merencanakan sesuatu. Chibi-chan akan mendapat kesulitan sepertinya."
"hoi! Kau dasar alay! Aku sekarang bahkan lebih tinggi darimu!" bantah Shouyo kesal karena di panggil Chibi.
"heh... 'Chibi-chan'" kata Kei sembari tersennyum menyindir.
"Apa maksudmu?" Kata Tobio dengan wajah menyeramkannya.
"Aku tidak tahu apa yang akan di rencanakan ayahmu secara tepatnya bagaimana tapi, yang pastinya dia Tak akan bernegosiasi lagi."
Tobio mengerutkan keningnya, Kei hanya menatap ponsel Tobio datar, sementara Shouyo tersenyum.
"He~ dia akan melakukan kekerasan sepertinya." Kata Shouyo tersenyum seperti seorang raja Tiran yang di tantang kesatria pedang.
Kei melirik Shouyo dan bergidik ngeri begitu pula dengan Tobio.
"Chibi-chan, apakah kau punya rencana?"
"Kenapa kau berfikir begitu?"
"Entah lah hanya insting seorang Omega."
"Sayangnya tidak... Aku akan melihat dulu apa yang akan di lakukannya baru aku menyusun rencana." Kata Shouyo tersenyum.
"Bagaimana jika terlambat?" Tanya Tobio khawatir.
"Maka aku akan tetap menang." Jawab Shouyo cepat.
.
.
.
.
.
Dua malam kemudian... Di kediaman Miya.#Osamu POV#
'Sial! Sial! Sial kenapa harus seperti ini?! Bagaimana caranya aku mengatakannya kepada Shouyo?'
Saat ini, aku sedang menatapi Atsumu yang sedang memeluk bantalnya dengan erat. Dia berbaring di kasurnya sembari membelakangi pintu kamar tempat di mana saat ini aku sedang berdiri sembari menatapnya.
Dia terlihat sangat tertekan dan sedih. Dia sangat menyukai Kohai kami itu, namun apa di kata, ayah ingin menjodohkan Atsumu dengan anak teman ayah.
Beberapa jam yang lalu...
Aku duduk di sofa ruang keluarga sembari menonton pertandingan voli dan memakan puding yang ku ambil dari kulkas. Entah milik siapa puding ini, mungkin ini milik Atsumu. Setelah Ini pasti dia akan merengek kepadaku untuk membelikannya puding lagi.
Ku dengar suara samar dari balik tembok di belakangku. Terdengar suara bunda dan ayah yang sedang berdebat.
'hm... Apakah mereka sedang membicarakan Atsumu?' batinku dan aku pun mulai menempelkan telingaku ke dinding yang dingin.
"Sayang, bagaimana menurutmu?" Kata Ayah dengan nada lembut. Aku menaikkan alisku.
"Tapi, mereka masih SMA, tidak lah itu terlalu cepat? Dan mungkin saja Tsumu sudah punya orang yang di sukainya bukan?" Kata Bunda dengan nada khawatir. Hm... Tunggu aku tidak terlalu mengerti arah pembicaraan ini. Telingaku terasa semakin dingin karena bersentuhan dengan dinding yang dingin.
"Kenapa tidak? Lagi pula anak dari Koutaro itu sudah Sangat mapan! Di usianya yang masih 16 tahun dia sudah memiliki satu perusahaan ternama! Ayo lah sayang... Ini juga demi Atsumu, aku ingin dia hidup dengan berkecukupan" Kata Ayah mencoba meyakinkan bunda.
'apakah Atsumu akan di jodohkan? Dengan siapa? Anak teman ayah?' batinku masih terus mendengarkan pembicaraan mereka.
Aku melihat ke sekeliling. Tak ada tanda-tanda nii-san ku itu akan berkeliaran. Jika dia mendengar ini pasti dia akan Sangat sakit hati.
"aku tahu kau ingin Tsumu mandapatkan suami yang bisa memberikannya segalanya, Tapi bagaimana dengan cinta? Apakah mereka saling mencintai?" Kata Bunda lagi.
"ku pastikan mereka akan saling mencintai, Koutaro berkata kalau mereka pasti akan saling menyukai, apa salahnya mencoba? Lagi pula ini hanya pertunangannya saja." Kata Ayah lagi.
"hah... Baik lah, Tapi segera beritahukan anakmu itu tentang ini. Ah, tidak sekarang saja." Kata Bunda akhirnya mengalah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
---------------------------------------------------------
Heyheyhey!!!! Haul desu~Sebenernya gw bangun mau kasih judulnya apa, jadi ya gitu:v
Kali ini ceritanya agak panjang, Tapi unfaedah karena kayak langsung ke intinya jadi silakan tulisan kekesalan kalian di kolom komentar.
Silakan hina Singa Hitam satu ini T-T
Oke, nja~
KAMU SEDANG MEMBACA
Tensai Shouyo[FANFICTION] (END)
RandomShouyo, anak bungsu dari klan Karasuno. Anak yang terabaikan di keluarganya. Dia tahu bahwa apapun yang di lakukannya tak akan membuat ayahnya melihatnya. Dia memilih untuk menyembunyikan kejeniusannya itu. 'jangan harap kalian bisa memanfaatkanku...