Chapter 18 - Rubah Pirang dan Matahari

2.4K 249 43
                                    


~Atsumu POV~

Ku lihat kohaiku dengan surai yang bagaikan senja itu bermain. Dia benar benar melompat dengan sangat tinggi. Dia bermain dengan tempo permainan cepat. Padahal ini adalah latihan tanding biasa tapi, dia melakukannya seperti saat bertanding di turnamen.

Kecepatannya juga sepertinya bertambah tapi, dia tidak mengeluarkan semuanya. Dia terlihat serius, tenang dan sedikit menakutkan karena Spike yang di lakukannya sangat kuat.

Dia terlihat sangat kompak dengan ke 2 temannya yang juga seorang Middle Blocker, mereka sama-sama tinggi dan kuat. Satori Tendou mendapatkan julukan Guess Monster karena bisa menebak ke mana lawannya akan mencetak poin. Tak sampai di situ dia juga akan menekan lawannya sampai merasa setress dan putus asa. Benar-benar moster.

Lalu... Aone, dia sangat irit bicara, julukannya Tembok Besi karena Block yang di lakukannya selalu kuat dan kokoh, di tambah kakinya yang panjang mempermudah dia berpindah ke sisi lainnya untuk mengikuti permainan lawan.

Dan, yang paling banyak menyita perhatianku adalah Bokuto Shouyo, Raksasa kecil dengan kekuatan fisik di atas rata-rata, kecepatan, lompatan adalah senjatanya. Sebenarnya ada satu lagi yang istimewa darinya, dia sangat jenius. Untung saja dia menjadi rekan kami bukan menjadi lawan kami, kalok gak kami bakal kicep di buatnya.

~~||~~

Semuanya sudah kembali ke rumah masing-masing, hanya ada aku, Samu, Shouyo, dan ke 2 temannya. Hari sudah menunjukkan pukul 11 malam.

"ayo kita bersih-bersih ini sudah larut malam." kataku menghentikan latihan mereka.

"osu!... Arigatougozaimasu!" jawab mereka bersamaan.

"ano... Senpai, siapa anggota lainnya yang belum hadir tadi?" Shouyo bertanya kepadaku, wajahnya yang terlalu dekat dengan wajahku membuatku panas.

"ah... Etto... Nanti kalian akan tahu jika dia sudah datang." jawabku sambil mencoba mengatur nafasku.

"he... Baik lah..." jawabnya dengan wajah tanpa ekspresi. Aku tahu bahwa dia anak yang tidak banyak memengeluarkan ekspresi dan sangat bertolak belakang dengan temannya, Tendou yang sangat ceria, berisik dan ya... Agak miring? Bisa di bilang.

~~||~~

Ah... Bosen... Samu lagi kencan sama cewek lagi. Oh, apa aku telfon Shouyo saja ya. Dia gak sedang sibuk kan? Lagian ini hari libur.

Ku ambil telefon yang ada di atas meja. Ku cari kontak dengan nama 'Shouyo Middle Blocker' dia sendiri yang menuliskan nama kontaknya seperti itu. Sepertinya dia sangat senang dengan posisinya.

"moshi moshi..."

"hm? Moshi moshi... Atsumu-senpai? Nande?"

"ano... Shouyo apa kau punya waktu?"

"hm... Untuk sekarang aku sedang ada urusan. Tapi, sekitraran jam 3 siang aku luang. Apa kita mau kencan?" terdengar suaranya yang seperti terkekeh pelan. Dia sedang menggodaku?

"emm... Ma... Begitu lah?" jawabku sedikit malu. Sial! Kenapa ini? Bukan kah seharusnya aku yang menggodanya? Kenapa malah kebalikannya?

"oke, share lokasi rumahmu padaku, aku akan segera menjemputmu setelah urusanku selesai, senpai~" oh, sial, sial, SIAL! Dia membuat suaranya terdengar seksi! Aku tidak tahu kalau Shouyo punya sikap begini! Ku sangka dia anak yang pendiam, dingin, dan kalem! Kalau begini aku yang bahaya, lebih tepatnya jantungku yang bahaya!

~Atsumu POV END~

Sementara seseorang sedang memanas karena malu, Shouyo malah cengar-cengir gak jelas. Dia tidak tahu kalau Senpainya itu akan melakukannya secara terang-terangan. Padahal mereka baru saja kenal 5 hari yang lalu.

"hoi, kau ngapain cengar-cengir gak jelas setelah terfonan? Pacarmu kah?" kata Tobio yang berada di ruangan adiknya.

"bukan, tapi entahlah... Apa nama perasaan ini. Kami baru bertemu di club voli 5 hari yang lalu. Aku senang sekali rasanya saat membuatnya salah tingkah seperti tadi." kata Shouyo sambil tersenyum menghadap jendela.

"kau ini ya... Kalau kau tidak punya perasaan apa-apa padanya jangan memberinya harapan palsu. Kau malah akan menyakitinya." kata Tobio sambil bersedekap dada.

"siapa bilang aku begitu. Aku juga menyukainya. Dia terlihat imut saat malu, dan itu membuatku ingin terus bersamanya."

"kau tahu makanan kesukaannya?" tanya Tobio dia hanya ngetes ototonya ini kalau-kalau bakal buat masalah, walaupun Shouyo itu tipe anak yang gak suka bikin masalah.

"ikan truna lemak." jawabnya pede.

"tanggal lahirnya?"

"5 oktober."

"tinggi dan berat badan?"

"183,6 cm, 73,3 kg."

"saudaranya ada berapa?"

"satu, kakak kembarannya Osamu Miya."

"oke... Oke... Aku kalah... Aku gak tahu lagi mau nanya apa." kata Tobio segera meminum susu kotaknya. Sedangkan Shouyo hanya tersenyum puas.

~~||~~

Ternyata rapatnya selesai lebih cepat dari perkiraan, Shouyo langsung pergi ke rumah Atsumu dengan mobilnya. Ya dia udah punya mobil, dan dia membelinya sendiri dengan uangnya saat dia masih SMP.

Dia melaju mobilnya dengan cepat melesat dan melewati semua pengendara lainnya. Tak butuh waktu lama untuk menemukan rumah senpainya itu.

Dia bejalan keluar dari mobilnya lalu mengetuk pintu rumah milik Miya bersaudara.

"sumimasen... Atsumu-senpai~" katanya sambil mengetuk pintu.

~~||~~

"he... Woi Tsumu, Shouyo udah sampai noh..." kata Osamu yang sedang berada di ruang keluarga sedang menonton Drakor.

"eh? Tapi baru jam setengah 3." Atsumu segera keluar dari kamarnya. Dia berlari menuju pintu depan.

"ah... Matte o... Shouyo." diraihnya gagang pintu lalu terlihatlah Shouyo yang masih menggunakan Jas kerjanya.

"Atsumu-senpai~ gomen, karena tidak memberitahu mu kalau urusannya selesai lebih cepat selesai dari perkiraanku.

Atsumu masih terpana. Pasalnya Shouyo jadi terlihat makin tampan dengan jas nya yang terlihat sedikit kekecilan hingga ngefress di tubuh tegapnya. Rambutnya di sisir ke belakang dan di cat hitam, lalu Shouyo juga menggunakan Soft Lens berwarna hitam. Di mana sekarang Shouyo terlihat begitu seksi.

"Atsumu-senpai? Hm..." terpikir hal gila di otak Shouyo karena melihat wajah merona sekaligus terkejut dari senpainya itu. Dia sengaja mendekatkan wajahnya dan berbisik di kuping Atsumu.

"Atsumu-senpai~ apa yang kau lamunkan?~" dan... Bom! Wajah Atsumu tambah memerah dan dia pun kalang kabut menyembunyikan wajah meronanya itu.

"ah... ie' ano... Shouyo? Kenapa rambutmu? Lalu matamu juga..." kata Atsumu.

"ah, ini? Ini hanya pomade cat rambut dan Soft Lens kok." katanya sambil melepaskan soft lensnya.

Tensai Shouyo[FANFICTION] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang