Chapter 12 - Matahari dan elang

2.6K 310 0
                                    

~~Tensai Shouyo~~
||Haikyuu||
Warning: Typo, cerita gaje, dll.

.
.
.
Sudah 2 hari semenjak Kei masuk rumah sakit. Kurang dari satu minggu lagi Kei akan menjalankan operasi sesuai dengan keinginannya sendiri. Shouyo hanya dapat menatapnya dengan tatapan lurus seperti biasa.

Hari ini ada setelah selesai sekolah dan ekskul Shouyo memiliki jadwal di kantornya. Orang yang ngotot ingin bekerjasama dengannya 2 hari yang lalu benar-benar membuatnya kesal.

Dia mengayuh sepedanya dengan cepat untuk pulang ke rumahnya. Setelah sampai dia langsung mengganti pakaiannya dan meminta sekretarisnya menjemputnya di halte bis yang tak jauh dari rumahnya.

"yaichi-san... Maaf merepotkanmu lagi." kata Shouyo dengan menggunakan suara buatan yang di bikin oleh Hajime untuknya.

"ie'... Tidak apa-apa Hinata-san lagi pula ini tugasku juga bukan?" kata Yaichi tersenyum.

"ah... Kau sudah mencari tahu tentang orang itu bukan?" tanya Shouyo kepada sekretarisnya.

"hem! Tentu saja sudah..." jawab gadis itu senang.

"jadi? Bagaimana dia?" tanyanya dengan nada datar.

"dia adalah presdir muda sama seperti anda. Dia masih SMA. Dia mengikuti club Voli. Dia pewaris satu-satunya di keluarganya. Wajahnya agak menyeramkan seperti mafia di film Action." jelas Yaichi panjang lebar.

"oh... Kerja bagus Yaichi-san. Apakah hanya itu informasi yang bisa kita dapatkan?"

"ya... Sayangnya hanya itu. Sepertinya mereka hanyalah perusahaan biasa." kata Yaichi. Tak terasa mereka sudah berada di baseman gedung ini tempat parkiran khusus pegawai.

Mereka berjalan dengan langkah besar dan cepat menuju lift. Yaichi menekan tombol 10, ya... Hanya ada 10 lantai di perusahaan kami memangnya kenapa? Ini perusahaan aplikasi bukan perusahaan pembisnis. Ini tempat berkumpulnya para ahli pemprograman dan animator game.

Kita mulai dari lantai 1 yang tentunya hanya berfungsi sebagai lobi dan ruang keamanan yang di lengkapi dengan monitor cctv dan satpam. kemudian lantai 2 adalah ruang pembuatan animasi yang di isi oleh mereka para mengidap insomnia dengan kantung mata mereka yang sudah seperti panda. lantai 3 dan 4 adalah ruang pemprograman dan ruang keamanan data base perusahaan agar server game mereka tidak di jebol dan tentunya Shouyo sendiri yang mengawasi dan ikut andil. kemudian lantai 5 dan 6 adalah tempat pembuatan back sound music dan tempat pengisian suara dan Shouyo tidak meminta artis untuk melakukannya melainkan pegawainya sendiri, dia ingin agar semua pegawainya bisa lebih dari pegawai biasa. lantai 7  adalah ruang rapat, ruang pertemuan dan ruang presdir. lantai 8 adalah kantin. sisahnya adalah apartemen bagi para pegawai yang tinggal sendiri agar mempermudah mereka dalam bekerja saja.

"ah... Sepertinya mereka sudah datang." kata Yaichi sambil menunjuk pria dengan surai gelap. Shouyo tak bisa melihat wajahnya karena dia membelakanginya.

"ya udah... Kita lanjut naik ke lantai 7, biarin aja..." kata Shouyo.

"iya jugak sih."

Mereka pun sampai di lantai 10 sebelum calon parner menyebalkan mereka itu sampai. Shouyo langsung masuk ke dalam ruangannya dan menyuruh Yaichi menuntun para tamu. Yaichi hanya mengangguk karena sudah terbiasa dengan sikap presdir mereka itu.

Shouyo segera mengaktifkan kamera di ruangannya dan dia mulai duduk di sana menunggu para tamunya itu. Dia melihat dari layar komputernya yang merekam atau lebih tepatnya menyorot pria itu. Rambutnya gelap, tubuh tinggi dan tegap, wajah datar, tegas. Shouyo tahu siapa orang ini. Mereka pernah bertemu sekali karena sahabat berisik Shouyo dengan surai merah ngerinjing itu. Mungkin orang ini segera terbangun dan dengan kesetanan langsung menghubungi sekertaris Shouyo, saat dia pulang dan menjenguk kakaknya di rumah sakit.

'Ushijima Wakatoshi... Ternyata dia...' batinnya sambil berseringai.

Ushiwaka sudah berada di ruangannya dan saat yang tepat untuknya bicara.

"dimana bos mu? Apakah dia akan datang terlambat?" tanya Ushiwaka sambil melihat-lihat ruangan sekitar.

"iie' dia sudah ada di sini." kata Yaichi sambil menghidupkan televisi dengan layar lebarnya. Dari tanyangan itu terlihat seorang pemuda dengan rambut gelap(Shouyo menggunakan cat rambut pomade) yang acak-acakan, menggunakan jas gelap serta topeng seperti milik jason dari anime sebelah tapi, warna hitam.

"hai. Ushijima-san... Gomennasai' aku tak bisa bertemu denganmu beberapa hari yang lalu karena kakakku sedang masuk rumah sakit. Aku harus menemaninya di sana." kata Shouyo sambil tersenyum di balik topengnya itu.

"tak masalah, Hinata-san. Lagi pula bukan kah hari ini kita bertemu juga?" kata Wakatoshi masih dengan wajah dan tatapan datar yang memandang lurus ke layar televisi itu. Hinata? Ya dia menggunakan nama Hinata Natsu di dalam perusahaannya.

'kenapa dia menggunakan topeng? Dan kenapa lagi harus bertemu dengan peranlatan alat elektronik ini? Dan kenapa suara robot?' batin Wakatoshi.

"ah... Jangan memandangku seperti itu. Ushijima-san, aku memiliki alasan tersendiri kenapa tak bisa bertemu secara langsung kepadamu." kata Shouyo sambil terkekeh pelan.

Wakatoshi hanya diam dengan mimik wajah yang sedikit melonggar karena kaget. Dia merasa bahwa orang ini mengetahui isi kepalanya. Dia mulai merasa orang yang berada di hadapannya ini berbahaya.

"ma... Ma... Jadi? Ada angin apa yang membawamu ke perusahaan kecil kami ini? Ushijima-san~" ucap hinata dengan nada bicara seperti Tooru.

"tentu saja untuk bekerja sama. Aku ingin kau menangani masalah koneksi dan keamanan data perusahaan Shiratorizawa."

"he~... Tapi, aku tidak mau... Gimana dong? Kau berniat untuk menyatukan perusahaan kami dengan perusahaanmu dan membuatku berada di bawahmu. Kau pikir aku bodoh? Ushijima-san?" kata Shouyo dengan suara yang terdengar sedikit kesal. Yaichi merasa tengkuknya dingin dan itu membuatnya bergidik ngeri. Dia tahu bahwa bosnya itu sedang kesal.

"tidak... Aku tidak bermaksud begitu." kata Ushijima mengerutkan keningnya. Shouyo hanya diam sambil mengeluarkan aura membunuh. Dia mana mau menyerahkan perusahaannya yang sudah dia buat dengan tangannya sendiri dalam dua tahun ini.

"tapi, aku tetap tidak mau Ushijima-san~ Yaichi-san, tunjukkan kepada Ushijima-san di mana ruanganku. Tapi! Kau tidak boleh mengajak siapapun bersamamu. Ushijima-san, jika kau benar-benar ingin berkerja sama lakukan lah." kata Shouyo dengan tegasnya.

"hai'! Hinata-san. Mari ikuti saya Ushijima-san." kata Yaichi sambil tersenyum, walaupun di dalam hatinya dia mati-matian menahan takut.

"hai' Semi-san. Kau tunggu di luar saja." kata Wakatoshi kepada sekretarisnya.

"hai' hai'..." kata pemuda dengan rambut berujung jelap itu.

Ushijima berjalan mengikuti Yaichi. Ushijima hanya terdiam bingung saat mengetahui bahwa ruangan pertemuan dengan ruangan Presdir bersebelahan.

'ada apa sebenarnya dengan struktur gedung ini?' batinnya. Dia merasa gedung perusahaan ini aneh karena bahkan di dalam perusahaan ada apartemen milik para pegawai.

Shouyo duduk di kursi kebesarannya sambil menyesap susu kotak dengan santainya. Di lihatnya Wakatoshi yang berdiri di ambang pintu bersama dengan Yaichi sekretarisnya.

"masuk lah, Ushijima-san~" kata Shouyo. Dia memandang Yaichi agar gadis itu keluar. Yaichi mengerti dan berjalan keluar ruangan.

"apakah aku boleh bertanya? Hinata-san." kata Wakatoshi sambil menatap serius calon rekan bisnisnya ini.

"hm~ onegaisimasu..." jawab Shouyo santai.

"apakah kita pernah bertemu sebelumnya?..." 

Tensai Shouyo[FANFICTION] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang