Chapter 13 - Matahari dan elang (2)

2.5K 292 0
                                    

~~Tensai Shouyo~~
||Haikyuu||
Warning: typo, cerita gaje, dll.

.
.
.
Shouyo mengangkat alis. Dia sedikit kaget dengan pertanyaan sepupu temannya itu. Pasalnya dia sekarang ini sangat berbeda dengan dirinya saat di luar.

"em... Ku rasa... Entah lah, Ushijima-san bukan hanya kau orang yang bisa ku temui selama ini." Shouyo berdiri dari kursi kebesarannya. Dia menunjuk sofa yang berada tak jauh dari tempat Wakatoshi berdiri.

Wakatohsi mengerti apa maksud pemuda di depannya ini, lalu duduk di sofa yang di maksud. Dia masih menatap Shouyo dengan tatapan serius ya... Walaupun wajahnya memang selalu terlihat serius.

"nah... Jadi? Kau benar-benar ingin bekerja sama denganku? Tapi, maaf aku tidak mau jadi bawahanmu, Ushijima-san~"

"ha... Kau sudah mengatakannya tadi."

"nah... Sekarang aku yang ingin bertanya. Apa yang perusahaanmu buat? Lalu, apa untungnya jika aku bekerjasama denganmu?" kata Shouyo serius.

"perusahaan kami membuat barang elektronik dan juga tempat perkumpulan informasi. Aku bisa membantumu untuk mendapatkan informasi dengan cepat, akan ku beritahu apapun informasinya asalkan itu untukmu." ucap Ushijima.

'hoo... Informasi? Apakah dia tahu apa yang dia katakan? Ini bisa saja membuatnya tertekan karena permintaanku yang berlebihan untuk mencari informasi.' batin Shouyo sambil tersenyum lebar dengan senyuman menyeramkan.

"hmmm... Lumayan... Tapi, Ushijima-san. Apakah kau tahu dengan kalimat yang kau lontarkan itu? Bisa saja aku meminta informasi yang melebihi batas sepengetahuan kalian." kata Shouyo masih mempertahankan senyumannya.

"ya. Aku tahu walaupun itu permintaan yang sangat sulit." Wakatoshi terlihat yakin dan itu membuat Shouyo tambah senang. Ya... Dia bisa menggunakan orang ini untuk mendapatkan informasi penting yang tentunya itu tidak lah murah.

"baik... Aku akan menjaga keamanan data kalian dan juga koneksinya." Shouyo berjalan mendekati pria itu untuk berjabat tangan.

"senang bekerjasama denganmu Hinata-san." jawab Wakatoshi sambil membalas uluran tangan Shouyo untuk berjabat tangan.

'tangannya kecil.' batin Wakatoshi saat berjabat tangan dengan Shouyo.

~~||~~

Di tempat lain ada seorang pria dengan rambut navy yang sedang tertidur di ruangan kantornya.

"TOBIO-CHAN!!!" suara cempreng milik Tooru menggelegar di seluruh ruangan, membuat Tobio terbangun dari mimpi indahnya.

"APA?! Ketuk pintu dulu sebelum masuk!!! BOGE!!!" kata Tobio yang kesal karena waktu tidurnya di ganggu oleh seogok sampah masyarakat.

"ah... Gomen. Tobio-chan, ada kakakmu datang."

"Ryuu-nii? Yuu-nii? Siapa? Kakak ku ada dua." kata Tobio sambil mengusap matanya.

"Sawamura Yuu."

"oh... Ya sudah, suruh masuk ribet banget kayak cewek aja."

"Tobio-chan Hidoi!"

"sekali lagi kau ngalay di depanku gajimu ku potong sebulan." tatap Tobio tajam pada Tooru.

"Hai' hai' hai'!" lalu Yuu pun masuk ke ruangan adiknya yang di penuhi oleh kertas surat menyurat.

"berantakan banget! Bisa-bisanya kau tertidur di tempat serapi ini" kata Yuu meledek adiknya yang baru saja bangun.

"urusai! Ma... Nii-san apa ada masalah?" Tobio bertanya ke pada kakaknya yang pendek itu.

"Shouyo... Apakah dia sedang dalam kesulitan? Saat di RS dia seperti sedang berdebat dengan seseorang." kata Yuu.

"hm? Gak tuh... Dia hanya berdebat dengan rekannya karena tugas." kata Tobio. Dia gak berbohongkan? Mereka memang sedang berdebat mengenai tugas perusahaan adiknya itu.

"oh... Begitu... Tapi, aku merasa ada sesuatu yang aku tidak tahu atau kalian sedang menyembunyikan sesuatu." kata Yuu yang duduk di sofa ruangan adiknya itu.

"udah di bilangin kagak... Kalok gak, kenapa enggak nanya aja ke anaknya?" kata Tobio sambil mengambil susu kotak di laci mejanya lalu meminumnya.

"benar juga... Ya udah aku numpang istirahat di ruanganmu ya! Di perusahaan kami aku tidak bisa.tidur sama sekali."

"ya udah sono tidur, kenapa nanya? Aku ini adikmu bukan orang asing." Tobio melempar satu kotak susu ke arah Yuu dan di tangkap oleh pemuda jabrik itu.

"oh, arigatou."

"hm..."

~~||~~

Sementara itu di perusahaan milik Ryuu dan Yuu.

"Yuu kemana? Katanya hanya sebentar... Aduh... Mana tugas masih banyak lagi..." keluh Ryuu yang ternyata sudah 2 hari begadang tanpa tidur di ruang kerjanya.

~~||~~

'orang itu sedikit aneh, entah kenapa aku merasa bahwa aku pernah bertemu dengannya tapi, benar juga yang di katakannya.'

Wakatoshi berbaring di sofa yang berada di ruang keluarga rumah bibinya. Dia masih terfikirkan tentang orang yang baru saja jadi rekan kerjanya. Dia merasa tidak asing tapi, juga merasa aneh.

'kenapa sebenarnya dia menyembunyikan identitasnya? Toh namanya jugak udah ketahuan.' batinnya.

"Ushi, woi sapi, sapi! Ayo makan... Ku ingin tiduran terus apa?" kata Tendou yang sedang memegang Taiyaki di tangannya.

"hm... Oh, ya... Tendou, siapa nama kedua temanmu itu?" tanya Wakatoshi tiba-tiba..

"Aone dan Shouyo. Nande?"

"Aone itu yang pendek?"

"bukan Aone yang satunya lagi, kalau itu Shouyo. Nande? Apakah ada masalah?"

"oh... Tidak hanya bertanya." lalu Wakatoshi memakan Taiyaki bersama Tendou.

~~||~~

'sudah berapa hari aku di sini? Aku ingin segera keluar, ini sangat membosankan...'

Di suatu tempat terlihat lah pemuda dengan rambut Blondenya yang menatap ke luar jendela.

'ku harap ini segera berakhir... Tempat ini sangat membosankan...'

Tensai Shouyo[FANFICTION] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang