Chapter 10 - Bulan dan rumah sakit

2.7K 314 9
                                    

~~Tensai shouyo~~
||Haikyuu||
Warning: typo, cerita gaje, dll.

.
.
.
Shouyo, Tendou dan Aone sudah selesai mengerjakan tugas mereka sementara Ushijima Wakatoshi tertidur di sofa karena kelelahan.

Tendou menggangu kakak sepupunya itu. Dia menoel-noel pipi Ushijima sambil berkata, "pi... Sapi... Bangun... Sapi..." dan berhasil membuat Aone si wajah tembok maria menahan tawanya mati-matian. Sementara Shouyo hanya memvideo kelakuan konyol temannya itu.

"hm..." jawab Ushijima sambil menepis tangan Tendou.

"si sapi gak bangun... Aone, Shouyo asiknya di apain nih sapi?" kata Tendou sambil mengambil spidol dari tasnya.

"kalian aja aku gak. Sebentar lagi papaku akan datang menjemput." ujar Shouyo santai sementara Aone hanya menggeleng-geleng kepalanya.

"baik lah..." kata Tendou lalu mulai menghiasi wajah Ushijima dengan spidol.

Ting! Tong!

Suara bell rumah Tendou berbunyi Tendou yang tadinya sibuk mencoret-coret wajah Ushijima berhenti dan pergi untuk membukakan pintu.

"ah... Tendou-kun. Apakah Shouyo ada di dalam?" ucap seorang pria dengan rambut hitam putihnya yang ngerinjing.

"Shou-..." baru saja Tendou ingin memanggil Shouyo, orangnya sudah berdiri di belakangnya.

"Shou-chan ayo, pulang." ucap Koutaro sambil tersenyum.

"hai' papa... ja.... Matane... Sampai bertemu hari senin di sekolah." kata Shouyo kepada Tendou.

"ja!!! Hati-hati Shou-chan!" serunya sambil melambaikan tangan.

~~||~~

Seorang pria dengan rambut peraknya sedang memasak makanan untuk keluarganya. Saat dia sudah selesai dia memanggil anak serta suaminya untuk makan malam. Tak berselang lama yang datang ke ruang makan hanya suaminya.

Dia berjalan ke kamar sang anak dan menemukan anaknya sudah tergeletak di lantai dengan hidung yang mengeluarkan darah serta wajah yang pucat.

"Kei, Kei! Bangun nak... Kau kenapa Kei!" dia mencoba membangunkan sang anak tapi, pemuda berambut Blonde itu tetap setia dengan posisinya.

"DAICI!!! Kei!" teriaknya kepada sang suami.

Daichi segera menuju tempat istrinya. Matanya terbelalak kaget ketika melihat anak kesayangannya sudah tergeletak tak sadarkan diri di lantai kamarnya sendiri.

"aku akan menelfon rumah sakit... Kau jaga Kei." kata Daichi sambil merogoh kantung celananya untuk mengambil ponselnya.

~~||~~

Setelah pulang dari rumah Tendou, Shouyo mendapatkan kabar mengejutkan dari kaa-sannya.
"Shouyo...
Nii-sanmu masuk rumah sakit..." Shouyo membolakan matanya.

'apa yang terjadi?' batinnya saat membaca habis pesan itu.

Dia beranjak dari kamarnya dan berjalan dengan cepat menuju ruang keluarga. Di tatapnya papa dan mamanya yang terlihat ingin pergi ke suatu tempat.

"mama! Kei-nii..." belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya sudah di potong Keiji.

"Kei-nii mu masuk rumah sakit, ayo kita lihat keadaannya." kata Keiji sambil menatap anaknya itu.

"h-hai'"

Mereka segera melesat dengan cepat ke rumah sakit milik Asahi. Ketika mereka sampai di sana sudah ada Ikkei, Daichi, Koushi, Tobio, Ryu dan Yuu.  Mereka menatap ke arah keluarga burung hantu dengan tatapan serius.

"Bagaimana keadaan Kei-nii?" tanya Shouyo kepada ketiga kakaknya itu. Mereka hanya diam dan menatap dengan sendu, lalu Ryu menggeleng kepalanya dengan pelan.

"dia... Tidak baik-baik saja..." kata Yuu angkat bicara.

"dia masih di periksa, jadi kami belum tahu apa yang sebenarnya terjadi padanya." sambung Tobio.

"ah... Begitu? Semoga dia baik-baik saja..." kata Shouyo sambil melirik ruang UGD yang berada di belakang punggungnya.

DRRR...! DRRR....!

Ponsel Shouyo bergetar dia menjawab panggilan itu setelah berjalan menjauh dari para kakaknya.

"Hai' ada apa yaichi-san?... Maaf aku tak bisa jika sekarang bilang kepada mereka bahwa aku ada urusan penting... Aku bilang aku tidak bisa! Kakakku sedang berada di rumah sakit sekarang! Bilang kepada mereka bahwa ingin bertemu denganku bertemu lah besok... Aku tidak peduli, perusahaan kita bahkan belum menjalin kerjasama, sudah lah... Katakan saja apa yang aku katakan!" dia berdebat dengan sekretarisnya. Ada orang dari perusahaan sebelah yang ingin menjalin kerjasama dengannya tapi, situasi sekarang dia tak bisa melakukannya karena Kei sedang di rawat di rumah sakit.

Dia berjalan kembali ke tempat ketiga kakaknya berada. Ryu dan Yuu yang masih belum tahu bahwa adik mereka mempunyai perusahaan hanya menatap dengan tatapan penuh heran ke adik kecil mereka itu.

'apakah Shouyo dalam masalah?' batin dua orang rusuh itu.

"ne... Shouyo. Kau baik-baik saja? Kau tidak kena skors dari sekolah karena berantem,kan?" Ryuu dan Yuu mulai ngerusuh. Shouyo hanya bisa mengangkat alisnya tak mengerti.

"kalian kira aku sama seperti kalian yang sedikit-sedikit kena kasalah karena rebutan cewek?" Shouyo hanya menatap kedua nii-sannya itu datar dan berjalan ke depan pintu UGD.

'oh... Salah ya?' batin duo rusuh itu lagi.

~~||~~

Pemuda dengan surai hitam dengan model seperti jambul ayam berjalan dengan santainya di lorong rumah sakit bersama seorang pemuda lainnya dengan rambut seperti puding.

Di lihatnya seorang bocah dengan surai senja dan 3 orang pemuda yang sedang ngembacot gak jelas berdiri di belakang bocah itu. Di lihatnya kedua nii-sannya yang terlihat khawatir dan dua lainnya yang memasang wajah serius serta pamannya yang sedang memainkan telefonnya.

'situasi macam apa ini?' batinnya sambil mengangkat alisnya.

"nii-sann!!!... Apa kabar kalian? Apakah Kei baik-baik saja?" tanyanya sambil melambaikan tangan dan tersenyum cerah.

"kau... Kenapa kau di sini?"

Tensai Shouyo[FANFICTION] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang