Chapter 6 - Iwazumi Hajime

3.2K 373 11
                                    

~~Tensai Shouyo~~
||Haikyuu||
Warning: typo, cerita geje, dll.

.


.
.
'hanya dalam waktu kurang dari 1 bulan sudah ada berapa orang yang melakukan hal yang sama kepadaku?' batin hinata yang sekarang sedang di bawa ke suatu tempat oleh orang-orang yang tidak di kenalinya. Dia hanya bisa menghembuskan nafasnya berat.

"ne... Ne... Sebenarnya kalian ingin membawaku ke mana?" kata Shouyo dengan nada malas.

"..." nihil tak ada jawaban.

'Ā mō... Apa yang kuharapkan dari penculik?'

'mungkin mereka ingin balas dendam atas selangkangan teman mereka yang beberapa hari yang lalu aku tendang'

Shouyo tersenyum puas ketika mengingat apa yang dia lakukan beberapa hari yang lalu. Dia menendangnya dengan cukup keras sehingga orang itu hampir tepar di buatnya.

Tiba-tiba dia merasa bahwa mobil yang membawanya berhenti. Dia tak tahu ini di mana karena kepalanya di tutup dengan kain.

"sudah sampai? Sebenarnya ini ada di mana sih? Perasaan jauh banget kalian membawaku." katanya sambil terus memasang senyuman.

"diam lah..." terdengar suara berat yang tak di kenalinya. Dia menyunggingkan senyuman lebar saat mendengar suara itu.

"he... Akhirnya kalian ingin berbicara?"

"diam lah..." suara itu kembali terdengar dan Shouyo hanya mengerucutkan bibirnya.

"hai' hai'... Dasar membosankan..." katanya dengan nada mengecil di ujung.

Dia di tuntun ke suatu tempat. Ya dia tidak di seter karena dia menurut. Saat dia sudah sampai di suatu ruangan yang menurutnya dingin. Dia langsung di dudukkan di kursi yang empuk.

"he?..."

"buka penutup kepalanya." perintah seseorang dengan suara yang benar-benar tak pernah di dengarnya.

Kain penutup di kepalanya pun di buka dan dia melihat sesorang dengan surai gelap dan mata yang tajam.

'apakah aku pernah melihatnya di suatu tempat?' batin Shouyo saat melihat orang yang duduk di depannya itu.

"SHOUYO?!!!" pekik orang itu sambil menggebrak mejanya.

"dare?..." kata Shouyo masih belum mengenali orang yang berdiri di hadapannya.

"kau sudah lupa? Aku Iwazumi! Sepupumu!" kata Iwazumi dengan wajah menyeramkannya.

"Iwazumi? Ah! Hajime-nii! Apakah kau sangat hobi menculik orang? Lepaskan ikatannya." kata Shouyo memasang wajah malasnya.

"lepaskan ikatannya!" perintah Hajime kepada bawahannya.

"kalian keluar lah... Ada yang ingin aku bicarakan dengan Chibi ini." sambungnya sambil menunjuk Shouyo.

"hoi! Aku masih masa pertumbuhan! Wajar tubuhku jauh lebih pendek dari mu!" kesal Shouyo setelah ikatannya di lepaskan.

"ma... Ma... Jadi aku ingin bertanya kepadamu. Apakah kau pemilik akun ini?" kata Hajime yang menunjukkan data dari akun internet milik Shouyo.

"jika aku jawab iya, apakah kau akan mengatakannya kepada tou-san bahwa aku membuat sebuah situs game? Lalu membuatku di seret kembali ke rumah?" kata Shouyo bersedekap dada.

"tidak... Itu bukan urusanku. Kau tahu? Saat aku ingin mencari informasi tentang kau. Seluruh sistem kami terkena Virus dengan sangat cepat. Apakah kau tak ingin ada yang mengetahui identitasmu?" kata Hajime dengan wajah seriusnya.

BRAK!!!

Suara pintu ruangan milik Hajime di gebrak dengan kencang dan muncul lah pemuda dengan rambut coklat yang memiliki tampang bodoh dan menyebalkan.

"IWA-CHAN!!! Tatsuete!!!"

"Urusai! Kusokawa! Kenapa kau datang ke sini!" kata Hajime sambil menggebrak mejanya lagi.

"oh, siapa si Chibi ini?" kata Tooru yang melihat Shouyo.

"CHIBI?! Kau bilang apa paman?!" kata Shouyo yang tidak terima di katai Chibi.

"jangan panggil aku paman dong... Aku ini seumuran dengan Iwa-chan!"

"cih, Hajime-nii. Bagaimana bisa kau berteman dengan sampah ini?" kata Shouyo sambil tersenyum remeh kepada Tooru.

"siapa bilang kami teman?" jawab Hajime dengan senyuman yang sama.

"Iwa-chan hidoi!" kata Tooru sambil mengeluarkan air mata buaya.

"TOORUU-NIII!!! Kemana kau!!!!" terdengar suara Tobio yang kelihatannya sedang marah besar.

"ah... Tobio... Bisa kah kau bawa sampah ini keluar dari ruanganku? Dia akan mencemari penglihatan kami berdua." kata Hajime dengan santainya.

"Shouyo kenapa kau ada di sini?!" kata Tobio terkejut.

"aku tadi menculiknya." jawab Hajime dengan wajah tanpa dosa.

"jangan dengar kan Hajime-nii nii-san... Hajime-nii hanya mengajakku makan siang bersamanya." kata Shouyo agar Tobio tidak meledak di sana dan membuat keributan.

"oh... Oke." jawab Tobio singkat dan masih tidak mengerti situasi sebenarnya.

Shouyo dan Hajime saling bertatapan dan memberi kode layaknya orang yang sudah lama bersama.

'kau sengaja Shouyo?'

'dari pada si Baka itu ribut... Ku harap kau tidak memberi tahu tentang akun milikku.'

'tentu saja... Lagi pula akun mu itu bukan urusanku.'

Batin mereka berdua. Entah kenapa hanya beberapa menit setelah mereka bertemu mereka sudah sangat akrab dan kompak. Sedangkan, Tobio dan Tooru yang melihat kelakuan adik dan Kekasih mereka hanya bisa bertanya-tanya.

~~||~~

Shouyo, Tobio, Hajime, dan Tooru berada di sebuah warung ramen yang berada di dekat perusahaan Aoba Johsai milik Hajime. Mereka menyantap ramen dengan nikmat kecuali Tooru yang kesal karena dia tak bisa selfi di sana dengan alasan 'gengsi'.

'peduli setan dengan bocah itu yang penting makan, toh.' batin Hajime yang masih menyantap ramennya.

"bilang saja jika mau tambah." kata Hajime dengan nada datar.

"hai'! Dōmo arigatōgozaimashita!!!" jawab Sawamura bersaudara dengan semangat persaingan di antara keduanya.

Dan... Mereka pun makan sampai 10 porsi. Hajime yang melihat Shouyo dan Tobio hanya membatin 'mereka ini... Apakah perut mereka terbuat dari karet?'.

"baik lah... Paman... Aku ingin bayar!" kata Hajime kepada pemilik kedai ramen itu.

"kali ini kita seri ya..." kata Tobio kepada Shouyo.

"hm... Besok aku yang akan menang!" kata Shouyo dengan wajah dan nada datar.

"tidak... Aku yang akan menang besok..." kata Tobio sambil tersenyum mengerikan.

"ma... Ma... Jika ingin lomba liat tempat dong... Ayo pulang ke rumah masing-masing." Kata Hajime yang menatap ke arah jam tangannya.

"terima kasih untuk makanannya!" kata duo Sawamura.

"hm... Tobio jangan lupa buang sampah ini jauh-jauh." kata Hajime menunjuk ke arah Tooru.

"hidoi! Iwa-chan!"

Dan mereka pun pergi meninggalkan Tooru yang masih ngalay di tengah jalan.

Tensai Shouyo[FANFICTION] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang