"Atsumu-senpai... Aku menyukaimu, jadi lah pacarku, Atsumu-senpai." kata Shouyo tepat di telinga Atsumu. Hal itu membuat telinga Atsumu memerah.
Di jauhkannya wajahnya dari wajah Atsumu. Dia menunggu jawaban dari senpainya itu. Sedangkan Atsumu masih terdiam dengan wajah memerah.
"kau tak perlu menjawabnya sekarang Atsumu-senpai. Aku akan menunggu jawabanmu." kata Shouyo sambil tersenyum
'sebenarnya aku ingin segera mendapat jawaban, tapi sepertinya Atsumu-senpai terlalu terkejut karena aku mengatakannya secara mendadak.' batin Shouyo sambil tersenyum miris.
"apakah kau sudah lelah Atsumu-senpai? Aku akan mengantarmu pulang, terima kasih untuk hari ini." kata Shouyo. Atsumu hanya mengangguk, otaknya berhenti berkerja.
.
.
.
.
.
"jadi? Dia menembakmu?" kata Osamu sambil makan mie instan."ya... Aku tak tahu kenapa saat itu otak ku berhenti bekerja!!!! AGHHH!!!! Saat ku lihat wajahnya aku tak tahu harus bagaimana!!!! Samu... Tolong kakakmu ini..." kata Atsumu sambil mengeluarkan mata rubahnya.
"ehm... Tapi, kalok kalian jadian traktir aku ya?" kata Osamu.
"oke, sip dah... Aku traktir kau selama 1 minggu oke?" kata Atsumu.
"sebulan"
"kelamaan woi! Seminggu aja lah..."
"oke dua minggu."
"oke... Oke... Boleh lah. Tapi, tolongin ya..." kata Atsumu nyerah.
"siap. Entar aku ajak Kita-san jugak buat bantu." kata Osamu sambil beresin mangkok makanannya.
"trims lah... Ma bro..."
.
.
.
.
.
"Sho~Chan~ apakah kau sudah jadian dengan Atsumu-senpai?" tanya Tendou tanpa basa-basi."belum, aku masih menunggu jawabannya." jawab Shouyo santai.
"kau belum pacaran dengan Atsumu-senpai?" kata Aone agak bingung.
"tumben kau ngomong banyak. Belom, saat aku menembaknya dia terdiam dengan ekspresi yang aku gak tau itu ekspresi apa." jawab Shouyo.
"mungkin dia bingung." kata Aone lagi.
"mungkin, karena aku bilangnya juga mendadak. Oh, ya makasih ya."
"he? Terimakasih untuk apa, Shou-chan?" kata Tendou sok polos.
"terimakasih untuk yang kemarin." kata Shouyo sambil tersenyum tipis.
'Shou-chan... Senyumanmu menyilaukan.' batin Tendou.
'silau' batin Aone sambil memicingkan mata.
"kalau kalian jadian traktir kami daging ya~" kata Tendou semangat.
"ho... Tentu kalian bisa makan daging sepuasanya." jawab Shouyo.
.
.
.
.
.
~Shouyo POV~Sudah waktunya latihan voli. Aku penasaran, apakah Atsumu senpai akan menghindariku? Sepertinya iya, wajar sih kalok dia menghindariku. Ku harap dia segera menjawabnya. Kenapa juga saat itu aku malah bilang akan menunggu jawabannya padahal aku sendiri gak sabaran? Ah, sudah lah sudah terjadi juga.
Aku berjalan ke loker tim Voli sembari menteng tasku. Terdengar suara Kita-san dan Futakuchi-san sedag berbicara. Aku menguping pembicaraan mereka karena penasaran.
"ano... Kita-san, apakah kau tidak berfikir kalau semenjak anak kelas 1 datang dia bersikap aneh?" kata Futakuchi-san sembari mengganti seragamnya.
"ah... maksudmu dia sering melamun? mungkin saat ini dia akhirnya menemukan orang yang di sukainya." jawab Kita-san tanpa menoleh.
"hah? siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tensai Shouyo[FANFICTION] (END)
RandomShouyo, anak bungsu dari klan Karasuno. Anak yang terabaikan di keluarganya. Dia tahu bahwa apapun yang di lakukannya tak akan membuat ayahnya melihatnya. Dia memilih untuk menyembunyikan kejeniusannya itu. 'jangan harap kalian bisa memanfaatkanku...