Chapter 28- Shocking Surprise

1.4K 154 26
                                    

"Tian!" Ayah keluar kamar dan memanggil pembantu kami. Walaupun namanya Tian dia adalah seorang wanita berusia sekitaran 60 tahun, aku dan Atsumu sudah mengangapnya sebagai nenek kami sendiri berhubung kami lebih banyak menghabiskan waktu bersamanya.

Tian yang sepertinya dari arah dapur terdengar langkahnya berjalan mendekat dengan perlahan. Aku yang tadinya masih menguping mengambil posisi kembali menatap pertandingan voli di televisi dengan wajah datar.

"Ada apa tuan?" Kata Tian tersenyum lembut menambah keriput di wajahnya.

"Apa kau melihat Atsumu?" Kata Ayah.

"Ah, tuan muda ada di kamarnya." Jawab Tian.

"Tolong panggil anak itu, suruh dia ke sini." Tatapan ayah sepertinya melirik ke arahku dan membuat bulu kudukku berdiri karena merasa tak nyaman.

"Baik tuan." Tian pun pergi menuju lantai atas tempat kamar Atsumu dan aku berada. Jangan salah paham, kami tidak satu kamar, ayah tak akan membiarkan Atsumu satu kamar dengan ku. Itu karena dia Omega dan aku Beta. Aku juga mengerti dan tak mempermasalahkannya.

Ayah sekarang benar-benar menatap ke arahku dan berjalan mendekat. Dia mengambil posisi untuk duduk di sebelahku.

"Samu." Kata Ayah.

"H-hai'" entah kenapa aku menjadi gugup mungkin karena merasa bersalah telah menguping pembicaraannya.

"Apa... Kakakmu punya orang yang di sukainya?" Kata Ayah tiba-tiba. Hal itu membuatku semakin berkeringat dingin.

"Ah, ada apa ayah?" Atsumu datang dengan ekspresi wajah yang sedang berbunga-bunga, sepertinya dia baru saja telfonan sama Shouyo-nya.

"Kemari lah nak, ada yang ingin ayah bicarakan." Aku menatapnya dengan ekspresi wajah datar yang sebenarnya aku sedang berpura-pura tidak tahu apapun.

Atsumu hanya menurut dan duduk di sebelahnya. Sekarang posisi Ayah berada di tengah sementara kami di kiri kanannya.

"hoi, bukan kah itu pudingku?" Kata Atsumu yang menatap diriku yang mengalah suapan terakhir dari puding yang lembut itu.

"hm... Entah lah, aku menemukannya di kulkas." jawabku malas.

"aku tidak mau tahu pokoknya kau harus membelikanku puding lagi!" Kata Atsumu agak kalem dari biasanya, mungkin karena ada Ayah yang memperhatikan kami.

"ya... Ya..." jawabku tak acuh.

"ehem! Atsumu Ayah katakan secara blak-blakkan saja, Ayah ingin kau bertunangan dengan anak dari teman ayah." aku terkejut dan hampir saja mengeluarkan kembali puding yang masih belum samyan ke lambungku. Atsumu menyembur ke arah berlawanan karena terkejut.

Aku terbatuk-batuk sembari memukul dadaku. Sementara Atsumu masih dengan ekspresi syoknya.

"eh? Kalian kenapa?" tanya Ayah.

"tunggu dulu yah, bukannya kenapa, hanya saja tidak kah ini terlalu dadakan?" Kata ketika rasa nyeri di dadaku sudah mereda.

"ah... Memang agak dadakan sih, Tapi paling tidak Ayah mau nii-san ku bertemu dulu dengan anak teman ayah bukan depan" Kata Ayah dengan wajah serius.

Atsumu masih diam, ku lihat wajahnya yang menampakkan ekspresi sakit hati. Dia menundukkan kepalanya.

"yah, tidak bisakah Ayah bilang pada teman ayah? Aku..." ku lihat Atsumu yang berusaha mati-matian agak suaranya tak terdengar gemetaran.

"Kenapa? Kau tidak mau?" Kata Ayah, entah kenapa aku merasakan aura tak mengenakkan.

"aku sudah punya orang yang ku sukai." Kata Atsumu akhirnya.

"ayolah... Coba saja untuk bertemu dengannya sekali, ya, Atsumu demi Ayah." mendengar kalian itu pastinya Atsumu hanya terdiam. Dia berdiri dan berjalan dengan cepat menuju kamarnya.

"ah... Apakah aku terlalu menuntut?" Kata Ayah sembari menyisir rambut hitamnya ke belakang.

Ku putuskan untuk berdiri dan menyusul Atsumu. Ayah yang melihatnya hanya membuang nafas panjang.

"hm... Ayah." kataku sembari berjalan dan menatap mata ramahnya yang sudah mulai terlihat keriputnya.

"aku tak tahu siapa orang yang akan Ayah jodohkan kepada nii-san, Tapi ku harap itu adalah orang yang sama dengan orang yang nii-san pacar saat ini. Bahkan aku saat ini pun belum tahu latar belakang dari pacar Atsumu saat ini." Ayah hanya menatap ku sejenak lalu tersenyum.

Aku pun menyusul Atsumu ke atas dan di sini lah rubah Pirang ini sekarang. Memeluk bantal gulingnya dengan erat sembari menangis karena masih syok dengan apa yang Ayah rencanakan.

'hhh... Aku lelah berdiri di sini selama hampir 2 jam! Apa omega memang se lembut ini? Apa aku kirim Pesan saja pada Shouyo? Tapi... Bukan kah itu malah memukul perang?' batinku dengan kesal.

'tunggu dulu, ini masalah Atsumu dan ayah bukan? Kenapa aku yang pusing?'

Aku mulai berjongkok di depan pictures membuka ponsel dan mencari kontak orang yang paling bisa di andalkan untuk masalah beginian.

'oyasumi' Kita-san. Osamu-desu, hm... Etto... Bagaimana aku mengatakannya ya... Ah begini, Kita-san omega bukan? Bagaimana cara agar seorang omega tidak terlalu stress ketika terkena masalah?' ku harap ini pertanyaan yang benar.

Ting!

'maksudmu? Masalah yang bagaimana? Lagian tumben banget kau bertanya begini.'

'ini tentang...'

#Osamu POV END#
.
.
.
.
.
Bangun ketika hari yang masih gelap. Di ambilnya ponselnya dan jam masih menunjukkan pukul 5 pagi.

'sepertinya aku bangun terlalu pagi.'

Remaja dengan surai oranye itu beranjak dari kasurnya dan memasuki kamar mandi yang tersambung dengan kamarnya.

Telah selesai dengan mandi dan pakaiannya dia berjalan ke arah dapur dan menyeduh air panas. Sembari menunggu airnya mendidih dia memainkan ponselnya.

'hm? Ada apa ini?' batinnya ketika melihat sebuah pesan dengan nama "Osamu Miya".
.
.
.
.
.
---------------------------------------------------------
Heyheyhey!!!!!😆

Haul-desu!!!!!😘

Kependekan gak ya? Sebenernya gw ngetiknya sampai 1000 Kata tapi entar malah lebih bertele-tele lagi. Intinya ****** **** ***** ***** ****** ****** ***** *** *** ***** **** ***** ** ******* *** ****** ******.😌

Yak!!!! Spoiler!!! 😜

Mohon bersabar para fujo dan fudan yang kelaparan.... Bagian ini bakal gw gantungin sampai mungkin 2 atau 3 episode kedepan~ h3h3😉

Mohon bersabar man teman... Karena corcona*(gw plesetin ye:v) waktu saya untuk membuat cerita menjadi lebih banyak😃makanya jarak publikasinya agak deketan dari biasanya yang sampai berbulan-bulan, berminggu-minggu jadi satu minggu atau kurang dari seminggu😊

Tp, tugas sekolah menumpuk dan lebih parah dari hari biasanya(guru gw emang terdebes)😅

Oke itu aja!!!! Matane!!!!😆

Tensai Shouyo[FANFICTION] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang