Chapter 26- Duo Rusuh

1.6K 170 13
                                    

'mari kita lihat apa yang ada di fikiran adik kita ini.' batinnya lagi.

"boleh saja, kenapa tidak di coba dulu? lagian dia berkata akan memberimu setengah saham perusahaan miliknya untukmu jika kau menolongnya bukan?" kata Shoyo sembari tersenyum.

"wah... Shoyo... apa kau punya rencana?" tanya Yuu kepada adik bungsunya.

"hm... entah lah... kita lihat dulu apakah Tobio-nii mau?"

"..." Tobio masih diam, dia sebenarnya tidak tertarik sama sekali dengan saham milik tou-sannya. dia sudah sangat nyaman dengan perusahan yang di pegangnya saat ini. 4 tatapan tertuju pada Tobio meminta jawaban.

"aku tidak tertarik." akhirnya menjadi jawaba yang di lontarkannya. keempat gagak itu hanya membuang nafas panjang dan menyenderkan diri kembali ke kursi dengan ekspresi kecewa.

'apakah ada yang salah dengan ucapanku?' batinnya dalam hati sembari menaikkan alis.

"ya... kalau tidak mau sih gak masalah. tapi, kau jawab saja sediri surat dari tou-san." kata Shoyo.

drrr... drrr...

suara ponsel bergetar memecahkan perhatian dari 5 bersaudara itu. mereka masing-masing menngecek ponsel mereka kecuali Kei yang menggunakan suara T-rex untuk sound music panggilan di ponsel miliknya.

"ah punyaku." kata Shouyo sembari membuka ponselnya. wajahnya langsung cerah ketika melihat nama kontak dari si pemanggil.

"aku keluar dulu sebentar..." kata Shouyo segera berlari dengan kencangnya meniggalkan keempat nii-sannya.

"ada apa dengan anak itu?" kata Ryuu heran.

"masaka?!" Ryuu dan Yuu sepertinya memiliki satu pemikiran dan sekarang mereka saling bertatapan dengan wajah sok serius.

"SHOYO PUNYA PACAR?????!!!!" teriak mereka serempak dan membuat Kei dan Tobio refleks menutup telinga. untungnya di ruangan ini hanya ada mereka jika tidak mereka akan membuat pelanggan lainnya terganggu.

"entah lah... Mungkin saja? Akhir-akhir ini aku sering melihatnya bersama remaja berambut pirang, kalau tidak salah anak dari presdir perusahaan Inarizaki." kata Tobio sembari menatap langit-langit.

"NANI??!!!" kata duo rusuh dengan heboh. Shouyo kembali dengan senyuman tipis di wajahnya namun dia melihat kelakuan dari kedua kaknya dan moodnya menjadi buruk.

"ada apa lagi ini?" tanyanya dengan malas.

Ryunosuke kali ini terlihat cukup serius. Dia sebenarnya merasa kalau dia dan Yuu benar-benar ketinggalan banyak hal tentang adik bungsu mereka. Dia mengerti kalau mungkin alasan karena mereka tak di beri tahu adalah karena mereka akan membuat kehebohan.

"ano... Shouyo, aku langsung pada intinya saja." katanya sembari menatap adiknya yang mengambil posisi duduknya kembali.

"hm... nani?"

"apa yang kalian sembunyikan dari kami? Apa yang sebenarnya terjadi saat Kei masuk rumah sakit paman Asahi? Kenapa saat itu kau menggunakan cat rambut? padahal jika mau kencan ya kencan saja bukan?" Shouyo hanya menaikkan alisnya.

"pertama, kami tidak menyembunyikan apapun. Kedua, kalian memang tidak bertanya kepadaku." jawab Shouyo sembari bersedekap dada.

"ah... Kei-nii, apakah kau pernah mendengar suara ini dari Lev-nii?" kata Shouyo tiba-tiba mengarah kepada Kei. Kei hanya mengerutkan dahinya. Shouyo mengambil ponselnya lalu menekan sesuatu di sana.

RRRRAARRRWWW!!!!!!!

Mereka berlima terkejut karena mendengar suara yang berasal dari ponsel Kei. Kei segera membuka ponselnya. Shouyo tersenyum dan mulai berkata, "Kei-nii, tolong besarkan volume ponselmu."

Kei hanya meresponnya dengan ekspresi biasa, dia sudah menduga apa yang akan di lakukan adiknya itu. 'ternyata benar anak ini.' batinnya.

"yak... matikan lagi." kata Shouyo lewat ponsel Kei yang volume suaranya di besarkan. Ryuu dan Yuu mengangkat alis mereka.

"nah... itu di buat  oleh, Hajime-nii. Intinya sih aku membangun sebuah perusahaan game dan saat ini aku berhubungan bisnis dengan perusahaan aplikasi Ou-sama milik Tobio-nii, perusahaan Aoba Johsai milik Hajime-nii, dan Shiratorizawa, sayang sekali Ushiwaka masih belum menyadari siapa sebenarnya Hinata Natsu."

'ah... begitu ternyata, aku sebagai nii-sannya terlalu menganggapnya sepele karena dia Ototo kami yang paling muda.' batin Yuu sembari tersenyum grogi.

.

.

.

Seorang pria dengan tatanan rapi berada di kursi kebesaran miliknya. Dia menatap ke luar jendela, sayang sekali tak ada apapun di sana selain malam yang gelap bertaburi ribuan bintang yang sudah berpindah dari atas dan sekarang berada di jalanan.

Tok! Tok! Tok!

"masuk." katanya sebagai jawaban dari ketukan pintu di ruangannya.  Seorang pria dengan rambut ikal hitam serta kacamatanya, membuka pintu dan masuk ke ruangan itu. Di belakangnya ada seorang pria dengan wajah menyebalkannya.

"Sawamura-san, sekretaris dari Tobio-kun datang untuk menyampaikan sesuatu, saya permisi dulu." katanya lalu keluar.

"Sawamura-san, lama tak jumpa." kata Tooru sembari membungkukkan tubuhnya  memberikan salam.

"Tobio ada perlu apa kepadaku sampai mengirimkan sekretarisnya yang sangat di hormatinya sampai ke sini?" kata Daichi sembari mempersilahkan Tooru duduk.

"anda terlalu melebihkan Sawamura-san, Tobio-kun bilang dia tak mau menuruti keinginan anda. Dia juga berkata jika sebaiknya anda bicarakan saja kepada kedua kakaknya." kata Tooru sembari tersenyum menyebalkan. Daichi berdecak kesal. Bukan hanya karena anaknya tak terpofokasi tapi juga berasal dari senyuman sombong dari sekretaris jenius anaknya.

'sial! Haruskah aku menyerah begitu saja? Dan menyerahkan perusahaan kepada Kei? Ini tidak menguntungkan sama sekali!' kesalnya dalam hati sembari memukuli dengan cukup keras mejanya yang tak bersalah.

'ah... Tunggu... Aku tak harus dengan cara baik-baik bukan?' seringaian kegilaan muncul di wajahnya. Dia telah merencanakan sesuatu.

'orang tua yang serakah...' batin Tooru yang masih meneliti Daichi di sana.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

---------------------------------------------------------

Heho!!!!!!!!! Haul di sini!!!!!!!!!!

Chapter kali ini terlalu bertele-tele sepertinya'^'

Hehe... Gomen...>-<

Sebenernya gak ada yang terlalu penting buat gw bahas sih. Selain bagian yang gw remake dari awal.

Ada banyak ketypoan yang hqq, bagian nama yang ternyata tanpa sadar sebenernya gw salah-_-

'Bokuto' jadi 'Bakuto' anjir... pas gw baca lagi gw malu banget njirr... >\\\\<

oke itu doang, tunggu kelanjutannya dan MATANE!!!!!!!!

Tensai Shouyo[FANFICTION] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang