La Vita NuovaDi dalam buku tersebut
Yang merupakan memoriku...
Pada halaman pertama
Itulah bab di mana
Aku pertama kali bertemu denganmu
Muncullah kata-kata...
Di sini kehidupan baru dimulai....-Dante Aligieri-
......................................................................
Bab 1
Matahari musim semi di Jeju terlalu cerah untuk Im Yoona. Gadis itu memicingkan kedua mata dan tersenyum. Senyumnya indah merekah lebar bagaikan sekuntum bunga segar. Ia sungguh terbuai oleh pemandangan ombak di laut Jeju yang menyentuh bibir Pantai Woljeongri.
Tak seperti dugaan Yoona, rupanya Pantai Woljeongri sangat padat di musim semi. Ia mendadak tak yakin apakah keputusannya untuk berlibur di Jeju merupakan keputusan terbaik yang pernah dibuatnya atau tidak. Tadinya, Yoona berharap akan mendapati keadaan pantai yang lebih tenang lagi.
Semilir angin di siang hari itu meniup rambutnya dengan lembut. Yoona memejamkan mata dan menarik nafas dalam-dalam. Meskipun ratusan turis memadati pesisir pantai yang indah itu, Yoona masih dapat merasakan aroma lautan segar yang menguar di udara memenuhi seluruh rongga dadanya.
Dunia ini memang sebuah tempat yang sangat indah untuk ditempati. Pikirnya.
Yoona mencoba untuk memandang dan mematri semua yang bisa dijangkau oleh kedua matanya. Kakinya yang jenjang menendang-nendang butiran pasir di sepanjang pantai yang dilalui olehnya.
Hanya ada satu hal yang kurang... Ia berbisik.
Tak begitu jauh dari tempatnya berada, seorang gadis kecil---sekitar lima atau enam tahun---tengah berjongkok dan menangis sendiri. Gadis cilik itu menangis terseguk-seguk sambil memeluk kedua lututnya yang kotor oleh pasir pantai.
Yoona spontan mendekati dan berlutut di hadapan gadis berkuncir tadi.
"Adik manis, kenapa kau menangis? Di mana ayah dan ibumu?" Yoona bertanya lembut.
Si anak perempuan menggelengkan kepalanya. Ia tidak menjawab dan hanya terus terseguk-seguk.
"Apakah kau terpisah dari ayah dan ibumu?" Yoona meraih tangan gadis tersebut. "Jangan menangis. Eonnie akan membantumu menemukan kedua orangtuamu. Siapa namamu?"
Namun si gadis berkuncir itu tetap tak mau bersuara. Ia menggosokkan kedua matanya dengan punggung lengannya yang basah oleh airmata.
Yoona menghela nafas. Ia memandang sekeliling, berharap dapat melihat seseorang yang tampak kehilangan anak perempuan mereka.
Namun sejauh matanya memandang, Yoona tak melihat seorangpun yang kehilangan anaknya. Semuanya tampak asyik bermain-main di tepi pantai atau berenang di lautan dangkal.
"Anak manis," Yoona tersenyum dan menyentuh dagu si gadis cilik----mencoba untuk mendapatkan perhatiannya, "bisakah kau mengingat-ingat di mana ayah dan ibumu berada? Apakah mereka ada di bagian sini atau----" Yoona celingukan, "di bagian sana?" Ia menunjuk ke arah barat daya.
Tak disangka-sangka. Si gadis cilik bermuka tembam itu mengangguk.
Wajah Yoona merona cerah. "Bisakah kau melihat orangtuamu dari sini?"
Dara cilik itu menggeleng.
"Tidak bisa? Apa kau yakin?" Yoona menggigit bibir.
Si gadis mengangguk.
"Oh ya ampun," Yoona bergumam tak jelas. Ia merasa kasihan pada anak perempuan itu. Tak mungkin ia membiarkan anak tadi terpisah dari orangtuanya. Di suatu tempat di pantai ini, pasti ada sepasang suami-istri yang tengah panik mencari-cari puteri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Then I Met You (Vyoon ff)
FanfictionYoona dan Taehyung bertemu karena sebuah insiden yang membuat keduanya menghabiskan suatu malam yang indah dan romantis di Pulau Jeju. Ketika mereka bertemu lagi untuk yang kedua kalinya di Seoul, kenyataan tentang siapa Taehyung yang sebenarnya su...