Then I Met You (Vyoon ff)

Bab 14

Taehyung mengambil kalender meja di atas meja kantornya. Besok adalah tanggal 30 Mei, Hari ulangtahun Yoona. Ia ingin melakukan sesuatu yang istimewa untuk gadis itu.

Taehyung menyender di kursi kerjanya dan berpikir. Ia bisa saja memberikan Yoona berlian, emas permata, baju-baju keluaran desainer terkenal dengan harga selangit, tapi rasanya semua barang-barang itu tidaklah cocok. Ia ingin memberikan sesuatu yang jauh lebih istimewa dan bukan hanya sekedar barang-barang yang bisa dibelikan untuk Yoona oleh siapapun yang memiliki uang. Im Yoona jauh lebih berharga dari semua emas permata dan segala yang berkilauan di dunia ini. Gadis itu berhak mendapatkan sesuatu yang lebih dari itu semua.

Taehyung menggaruk kepalanya. Ia membuka laptop dan mulai mencari inspirasi di internet. Setelah tiga puluh menit, ia mengeluh frustasi. "Ah Tae, kenapa kau payah sekali dalam mencari hadiah ulangtahun untuk pacarmu sendiri, hah?"

Tepat pada saat itu, ia teringat Jiwon. Sahabatnya itu pasti bisa membantunya memilihkan kado ultah yang cocok untuk Yoona. Taehyung cengar-cengir senang. Ia menekan nomor telepon tunangannya tersebut.

"Tunggu dulu." Taehyung mematikan teleponnya. Jika ia tiba-tiba saja menelepon Jiwon dan bertanya hadiah apa yang cocok untuk Yoona... Bukankah hal itu akan terdengar sangat aneh dan mungkin Jiwon akan terheran-heran kaget.

Meskipun ia sudah pacaran dengan Yoona selama lebih dari satu bulan, Taehyung masih belum memberitahu Jiwon tentang hubungannya dengan Yoona. Bukannya Taehyung tak mau memberitahu atau takut akan reaksi Jiwon, tapi ia ingin mengatakannya langsung pada sahabatnya secara tatap muka. Beberapa minggu ini Jiwon luar biasa sibuk. Bahkan saat ini gadis cantik itu sedang berada di Amerika Serikat untuk menghadiri studi banding selama dua minggu. Tapi begitu Jiwon kembali ke Korea, Taehyung berencana untuk langsung membicarakan mengenai hubungan asmaranya dengan Yoona pada Jiwon. Taehyung yakin Jiwon pasti akan berbahagia untuknya. Ia pun menjadi tak sabar menunggu Jiwon pulang.

"Ok, sebaiknya aku mulai mencari sendiri hadiah untuk Yoona." Taehyung menutup laptopnya dan bangkit berdiri.

......................................................................

Yoona tak dapat menahan airmata haru saat teman-temannya membawa masuk kue ulangtahun yang dibuat khusus oleh Kwangsoo yang sedari tadi mereka sembunyikan di ruang kerja Yuri sebagai hadiah kejutan untuknya. Yuri bahkan mengizinkan mereka menutup coffee shop satu jam lebih awal hanya untuk merayakan hari ulangtahun Yoona. Lee Kwangsoo juga membuatkan kue-kue ringan lainnya sebagai hadiah untuk Yoona. Sunny memberinya lingerie, Hyoyeon membelikan sebuah bra, Jessica membungkus dua potong pakaian renang sebagai hadiah, dan Yuri memberikan sepasang sendal rumah berwarna biru untuk barista kesayangannya. Mereka semua berkaraoke ria di dalam coffee shop seperti sekumpulan orang mabuk.

"Jangan lupa untuk membuat permohonan, Yoona." Sunny mengingatkannya sebelum gadis yang tengah berulang tahun itu meniup lilin. "Mintalah sebuah pesta pernikahan yang romantis dan selusin anak." Hyoyeon membisiki sambil mengedipkan mata pada Taehyung yang tengah merekam momen istimewa itu.

"Apa? Satu lusin anak?" Taehyung memiringkan kepalanya dengan tampang kaget. "Kalian pikir kami ini kelinci?" Tapi kemudian ia nyengir pada kekasihnya. "Kau dengar itu, Sayang? Sepertinya kita mesti mulai bikin anak malam ini."

"Huuuuuuuuuuh!!!!" Sunny, Jessica, Dan Hyoyeon melemparkan potongan-potongan cupcake ke wajah Taehyung. "Dasar otak mesum!!! Nikahi dulu Yoona, baru kau boleh mengajaknya bikin anak. Yoona kami ini amat sangat berharga. Kau tak boleh memperlakukannya seperti itu." Sunny memonyongkan mulutnya.

"Tentu saja aku akan menikahi Yoona." Taehyung tertawa. "Yoona sayang, ayo kita menikah sekarang juga." Ia mengedipkan mata.

Pipi Yoona bersemu merah. Ia tersenyum malu-malu.