Yoona membelalak tak percaya begitu ia membuka pintu apartemennya dan melihat siapa yang bertamu lewat tengah malam begini. Taehyung berdiri di muka pintu sambil membawa sebuah koper kecil. Lelaki ganteng itu tersenyum riang gembira.
Yoona menyeringai tipis. "Ini masih jam dua malam, Tae. Kau terlalu cepat lima jam kalau mau mengantarku kerja." Ia menoleh jam dinding.
"Aku tidak datang untuk menjemputmu, kok. Aku datang ke sini untuk tinggal bersamamu."
"Apa?" Yoona mengangkat alisnya.
"Kau sudah dengar aku." Taehyung masuk ke dalam apartemen Yoona dengan penuh rasa percaya diri meskipun gadis itu belum memberinya izin. "Hmm, di mana aku harus menaruh koperku? Di kamarmu?" Ia nyengir pada pacarnya yang menatapnya bingung.
Yoona melipat kedua tangannya. "Taehyungie, apa yang terjadi?"
Taehyung menaruh kopernya di atas lantai. Ia menghampiri Yoona dan meremas kedua pipi gadis itu. "Aku sudah memutuskan untuk hidup bersamamu selamanya mulai malam ini. Toh kita akan menikah, cepat atau lambat."
Yoona melangkah mundur. Ia tahu Taehyung menyembunyikan sesuatu darinya. "Pasti ada hubungannya dengan kakekmu, ya?" Ia terlihat penuh sesal. "Kakekmu pasti telah mengetahui tentang hubungan kita dan dia menyuruhmu untuk----" Yoona tak sanggup menyelesaikan ucapannya. Ia sendiri sudah bisa meraba apa yang terjadi antara Taehyung dan kakeknya meskipun lelaki itu tak mengatakan apa-apa. "Taehyung, pulanglah. Kembalilah ke rumah kakekmu. Kumohon."
Taehyung menggeleng. "Kakekku tak mau mendengarkanku. Dia butuh waktu untuk menyadari kalau cinta kita sangat murni dan tulus. Jadi mulai malam ini, biarkan aku tinggal bersamamu."
"Kau tak punya tempat lain untuk tinggal? Aku tak percaya kalau kau tak punya."
Taehyung menyeringai lucu. "Aku bukan lagi pewaris keluarga Kim. Aku tak berhak tinggal di rumah maupun properti milik mereka. Saat ini aku benar-benar tak punya apa-apa. Biarkan aku tinggal di sini sampai aku mendapatkan pekerjaan." Taehyung menekuk bibirnya dan menatap Yoona dengan ekspresi memelas.
Yoona menghela nafas. "Tidak seharusnya kau mengalami ini semua. Kumohon, kembalilah pada kakekmu. Aku tak mau kau memilihku jika itu artinya kau mesti kehilangan kakek dan kehidupanmu."
"Engkaulah kehidupanku, Yoona."
"Belum terlambat untuk memohon maaf dan pengampunan pada kakekmu, Tae. Dia mungkin marah karena kau lebih memilihku, tapi aku yakin kakekmu pasti akan memaafkanmu." Yoona membelai pipi Taehyung dan menyentuh bibirnya yang terasa hangat. "Aku akan selalu mencintaimu dan takkan mengkhianatimu... Meskipun jika kau harus menikahi Jiwon."
Taehyung menarik Yoona ke dalam pelukannya. "Kau tak punya pilihan, Yoona. Aku sudah terlanjur ada di sini. Kau akan terjebak bersamaku seumur hidupmu."
Yoona memejamkan mata. Ia seharusnya merasa bahagia karena lelaki yang ia cintai lebih memilihnya daripada keluarganya sendiri----daripada seluruh harta kekayaannya. Tapi ia tak merasa bahagia.
"Taehyungie, aku akan bicara pada kakekmu besok dan mengatakan padanya apa yang mesti dia dengar." Yoona menyelinap dari balik pelukan Taehyung.
Taehyung menarik nafas. "Jangan perlakukan aku seperti anak kecil." Ia menyilangkan tangan dan memandang Yoona yang berjalan menuju lemari es. "Aku sudah membuat keputusan untuk hidupku. Dan aku tidak menyesalinya."
Yoona membuka pintu kulkas dan tak menghiraukan ucapan Taehyung. "Apa kau mau minum susu atau makan? Aku bisa memanaskan sesuatu. Kau pasti merasa lapar."
"Yoona," Taehyung mendekati kekasihnya, "kapankah kau akan menganggapku serius?"
Yoona mengeluarkan sebotol susu dari dalam lemari es. "Aku selalu menganggapmu serius, aku hanya berpikir kalau kau pasti kelaparan setelah bertengkar dengan kakekmu. Apa kau sempat makan malam tadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Then I Met You (Vyoon ff)
FanfictionYoona dan Taehyung bertemu karena sebuah insiden yang membuat keduanya menghabiskan suatu malam yang indah dan romantis di Pulau Jeju. Ketika mereka bertemu lagi untuk yang kedua kalinya di Seoul, kenyataan tentang siapa Taehyung yang sebenarnya su...