Bab 38

2.3K 139 52
                                    

Beberapa tahun kemudian....

Taehyung menggamit tangan Yoongie dan membawa gadis itu ke Pantai Hamdeok seperti yang selalu ia lakukan setiap hari.

"Appa, lihat apa yang Hyungwon belikan untukku." Gadis kecil itu memamerkan layang-layang berwarna merah muda kepada ayahnya dengan bangga.

Taehyung tersenyum dan mengacak-acak rambut hitam gadis itu. "Bagusnya. Jadi Hyungwon yang belikan untukmu?"

Yoongie tersenyum lebar. "Iya." Ujarnya riang.

Hyungwon adalah anak pertama Hyungsik dengan Jiwon. Sesekali mereka bertiga mengunjungi Taehyung dan Yoongie di Pulau Jeju.

"Yoongie ah, jangan bermain layang-layang jauh-jauh dari Appa, oke?"

Gadis cilik berusia lima tahun itu mengangguk dan cepat-cepat berlari menuju bibir pantai.

Taehyung menatap puterinya dan duduk di tempat yang sama di mana ia memeluk dan mencium istrinya untuk pertama kalinya di pantai itu lebih dari sembilan tahun lalu.

Selagi mengawasi puteri kecilnya bermain dan bersusah payah menerbangkan layang-layang miliknya, Taehyung melamun.

Ranjangnya selalu saja terasa terlalu besar untuknya. Kamar tidurnya selalu terasa dingin dan hampa meskipun Taehyung sudah mengisi kamar itu dengan berbagai macam perabot. Dan bunga-bunga di kebun belakang rumah mereka telah lama menjadi layu tanpa seseorang yang menyiramnya seperti dahulu.

Yoona sudah tiada. Istrinya yang sangat cantik, kekasihnya yang begitu luar biasa, malaikat hatinya yang paling lembut itu telah meninggalkan dunia fana ini dengan tenang. Yoona meninggalkan Taehyung di salah satu tidurnya dan wanita itu pergi dalam kesenyapan malam.

Begitu pemakaman Yoona berakhir, Taehyung langsung berniat untuk mengakhiri hidupnya juga. Ia tak sanggup hidup di dunia ini tanpa Yoona. Mungkin jika Taehyung berhenti bernafas, ia bisa berjumpa dengan istrinya lagi.

Namun saat itulah bel pintu rumahnya berbunyi.

Sang pemilik toko bunga yang pernah ia kunjungi bersama Yoona beberapa waktu lalu tengah berdiri di muka pintu sambil membawa sebatang mawar putih dan sebuah amplop putih bersih. Sang pemilik toko bunga menyerahkan barang bawaannya kepada Taehyung.

Taehyung sungguh terkejut begitu ia melihat tulisan tangan Yoona yang tertera di amplop.

"Yoona ssi telah membuat perjanjian denganku untuk mengirimi Anda setangkai mawar putih seumur hidup Anda. Jika aku meninggal duluan, maka puteraku yang akan meneruskan perjanjian kami. Dan Yoona ssi juga memercayakanku dengan setumpuk surat untuk dikirimkan pada Anda setiap hari."

Dengan perasaan syok, Taehyung membuka amplop putih tersebut dan membaca secarik surat di dalamnya. Ia tersedak oleh airmata yang membanjiri kerongkongannya ketika ia melihat tulisan tangan istrinya yang begitu indah.

"Dear Taehyungie, jika kau membaca surat ini, itu artinya aku sudah berada di tempat yang sedikit jauh darimu... Maafkanlah aku yang terpaksa meninggalkanmu secepat ini...

"Tae, apakah kau masih mengingat apa yang kuminta darimu sebagai permohonan ultahku yang terakhir? Aku memintamu untuk selalu mendengarkan kata-kataku. Dan kau telah berjanji untuk mengabulkannya.

"Aku tahu saat ini kau pasti merasa sangat sedih dan kesepian karena aku tak ada lagi di sana untuk memelukmu. Tapi kau harus bersabar karena aku akan selalu menunggumu di sini....

"Dan jika kau sempat berpikir untuk mengakhiri hidupmu hanya untuk melihatku lagi, kumohon pandangilah Yoongie. Dia masih membutuhkan ayahnya untuk menjaganya, mengajarinya segala hal yang menakjubkan di dunia ini, untuk melindunginya dan membuatnya merasa aman... Sebagaimana yang selalu kau lakukan untukku. Dan untuk itu, aku akan selalu bersyukur kepada Tuhan yang telah mengirimkanmu padaku, untuk menjadi suamiku tercinta, menjadi kekasihku yang sangat manja, dan juga karena telah menjadi alasan kenapa aku hidup di dunia ini tanpa rasa penyesalan sedikitpun. Waktu kita di dunia memang begitu singkat, namun juga sungguh berarti dan sangat berharga untukku....

Then I Met You (Vyoon ff) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang