Sudah beberapa lama Yoona duduk termangu di depan gedung kantor Taehyung. Ia telah menunggu kekasihnya sejak satu jam yang lalu. Dan ketika eksekutif muda yang sangat tampan itu akhirnya keluar dari dalam kantor, Yoona segera berdiri dan tersenyum menyambutnya.
"Yoona, kenapa kau ada di sini? Aku baru saja mau menjemputmu di coffee shop." Dengan tergesa-gesa Taehyung menghampiri pacarnya. Ia segera memegang kedua tangan Yoona. "Apa kau menungguku selama berjam-jam? Tanganmu dingin begini." Taehyung terlihat begitu khawatir. "Ada sesuatu yang terjadi? Kenapa kau tidak meneleponku sejak tadi? Kalau saja kutahu kau berada di sini, aku pasti akan----"
Yoona meremas tangan Taehyung dan tersenyum. "Aku ingin berjalan-jalan bersamamu di taman dekat sini."
"Aigoo, kau manis sekali malam ini." Taehyung mencubit hidung Yoona.
"Aku kangen sekali padamu." Yoona memeluk lengan kanan Taehyung dan menoleh manja pada kekasihnya.
"Sepertinya aku baru menang lotre milyaran won, nih." Taehyung nyengir. Keduanya mulai berjalan pelan menyusuri jalan menuju taman kota yang berada tak jauh dari kantor Taehyung.
"Taehyungie," Yoona menyender pada lengan Taehyung.
"Hmm?"
"Apa yang sebenarnya kau harapkan dari seorang gadis sepertiku?"
"Yang kuharapkan darimu? Tentu saja sebuah pernikahan. Selusin anak. Kebahagiaan. Dan pastinya sebuah cinta sejati seumur hidup kita." Taehyung berjalan dengan teramat pelan. Ia ingin menikmati momen itu selama yang ia bisa.
"Tae, apakah mungkin kau hanya merasa bingung?"
Taehyung berhenti berjalan dan menatap Yoona dengan alis tertekuk. "Apa maksudmu?"
Yoona tersenyum. Senyumnya melengkung sederhana, namun justru menambah elok wajahnya yang putih bersih. "Aku bisa mengerti meski seandainya kau hanya berpacaran denganku untuk bersenang-senang belaka. Dan aku sama sekali takkan menyalahmu jika seandainya kau menganggapku murahan karena dengan mudahnya aku mau saja ditiduri olehmu meskipun saat itu kita baru saja berkenalan."
"Yoona,"
"Aku bisa mengerti. Kau masih sangat muda. Gairahmu tentunya sering meluap-luap. Aku takkan marah padamu. Dan mungkin memang sebaiknya---"
"Yoona,"
"---agar kita berdua bisa----"
"Yoona," Taehyung buru-buru mencium bibir Yoona agar gadis itu berhenti mengoceh yang tidak-tidak. Dan kali ini Taehyung menciumnya dengan sangat lama. Lebih lama daripada ciuman-ciuman mereka sebelumnya.
Yoona sedikit kewalahan. Ketika mereka selesai berciuman, ia menatap Taehyung yang tengah membelai lembut wajahnya dengan penuh cinta kasih.
"Yoona, aku sadar kita berdua telah memulai hubungan kita dengan cara yang salah. Kuakui tidak seharusnya aku memperlakukanmu seperti itu. Tapi aku tak pernah sekalipun menganggapmu murahan atau hanya sekedar bermain-main denganmu. Untukku, kau tak pernah berbuat salah. Kau sempurna. Dan aku mencintaimu apa adanya."
"Taehyungie," Yoona menatap kekasihnya dengan begitu lembut, "bagaimana jika suatu hari nanti kau menyadari bahwa kau salah dan bahwa kita berdua tidak ditakdirkan untuk hidup bersama? Bagaimana jika kita seharusnya berpisah sejak awal? Bagaimana jika suatu hari nanti aku memintamu untuk meninggalkanku?"
"Jika kau memintaku untuk pergi, kemana aku harus pergi? Kau adalah rumahku, Yoona. Kau adalah satu-satunya rumah yang kutahu."
Yoona menggenggam punggung tangan Taehyung. "Hari ini, aku baru saja menyadari bahwa aku hanya akan menyusahkanmu saja. Jika kau terus bersamaku, kau akan menderita. Kau hanya akan terluka...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Then I Met You (Vyoon ff)
FanfictionYoona dan Taehyung bertemu karena sebuah insiden yang membuat keduanya menghabiskan suatu malam yang indah dan romantis di Pulau Jeju. Ketika mereka bertemu lagi untuk yang kedua kalinya di Seoul, kenyataan tentang siapa Taehyung yang sebenarnya su...