Bab 15

1K 104 0
                                    

"Ke mana kau akan membawaku?" Yoona berdiri di depan gedung apartemennya.

Taehyung membuka pintu mobil sedannya yang mewah. "Bertemu dengan kedua orangtuaku."

"Kau bercanda, kan?" Yoona menekuk alis.

"Tidak. Aku serius."

"Tapi... Aku..." Yoona menggigit bibir bawahnya dengan gugup. "Aku belum siap."

Taehyung meraih tangan Yoona dan menggenggamnya dengan lembut, "tak usah takut, mereka adalah ayah-ibuku, mereka takkan berkata tidak pada kita berdua."

   
   

......................................................................

Yoona menoleh Taehyung saat keduanya berdiri di hadapan dua foto orangtua Taehyung. Di bawah setiap foto terukir sebuah nama.

Kim Seokjin
Seo Juhyun

"Eomma, Appa. Kumohon maafkan anak lelakimu yang tak pernah mengunjungi kalian ini." Taehyung meletakkan dua buket bunga di atas permukaan lantai marmer. Ia melirik Yoona dan tersenyum. "Hari ini, anakmu yang tak berbakti ini datang membawa calon mantu untuk kalian berdua. Kami meminta restu kalian. Kumohon doakan kami agar menjadi suami-istri yang saling mencintai selamanya. Bantulah kami berdua agar tetap menjadi suami-istri bahkan setelah kami meninggalkan dunia ini. Dan restuilah kami berdua agar selalu dapat saling menemukan dan menjadi pasangan kekasih di setiap reinkarnasi." Taehyung mengatupkan kedua tangannya dan berdoa.

Yoona juga ikut mendoakan orangtua Taehyung yang telah wafat.

"Kau tak pernah bercerita tentang orangtuamu." Yoona berkata selagi mereka berdua keluar dari area pemakaman.

"Orangtuaku? Mereka pertama kali bertemu saat ayahku berkunjung ke Jeju untuk menonton drama 'Burung Hantu Dan Puteri Bulan'. Ibuku adalah aktris yang memerankan Puteri Bulan'." Taehyung tersenyum. "Ayahku benar-benar jatuh cinta dan tergila-gila pada ibuku. Sepertinya aku mirip dengan ayahku, bukan?" Ia mengedipkan sebelah mata pada Yoona.

"Tapi kuyakin ayahmu tak pernah sekurang ajar dirimu." Gadis cantik itu tersenyum simpul.

"Aku kurang ajar bagaimana?" Taehyung mendekatkan telinganya.

"Ah, kau sendiri sudah tahu apa yang kau lakukan padaku di Hamdeok malam itu."

"Kau menyesal?" Taehyung menggigit bibir. "Sama seperti dirimu, aku juga belum pernah melakukannya dengan siapapun. Jadi, kita satu sama?" Ia nyengir.

Yoona mengacak-acak poni Taehyung dengan penuh perasaan cinta. "Ceritakan lagi tentang kedua orangtuamu."

"Mereka menikah setelah ayahku mati-matian membuat ibuku jatuh hati padanya. Setahun kemudian aku lahir. Tapi mereka berdua meninggal dunia saat aku berumur lima tahun." Taehyung menautkan jari-jarinya dengan jari-jari Yoona. "Ibuku meninggal ketika melahirkan adik laki-lakiku. Dia kehilangan banyak darah. Dan sayangnya, adikku sudah meninggal saat dia dilahirkan."

"Maafkan aku, Tae. Kau pasti merasa sangat sedih." Yoona memeluk lengan Taehyung.

Taehyung tersenyum. "Aku memang sedih, tapi setelah bertahun-tahun, aku merasa mereka semua hanya berada di tempat lain. Aku tak bisa melihat mereka, tapi bukan berarti aku tak bisa merasakan kehadiran mereka. Aku menyimpan kenangan mereka berdua di dalam hati dan pikiranku."

Yoona menundukkan kepala. Sebentar lagi, aku juga hanya akan hidup di ingatanmu....

"Hey, kenapa kau terlihat sedih?" Taehyung menyentuh pipi Yoona.

"Aku teringat ibuku. Dia juga sudah meninggal dunia." Yoona memaksakan diri untuk tersenyum.

Taehyung berhenti berjalan. Ia menatap Yoona dengan rupa menyesal. "Aku minta maaf karena sudah membuatmu teringat akan ibumu."

Yoona menatap ke dalam bola mata kekasihnya, "tak mengapa. Sudah bertahun-tahun ibuku meninggal karena leukimia." Yoona hampir-hampir tak kuasa menahan kesedihannya. Apakah ia merasa sedih karena teringat akan mendiang ibunya, ataukah ia merasa begitu sedih karena ia sendiri mungkin akan meninggal oleh penyakit yang sama? Yoona tak pernah tahu.

Taehyung menarik Yoona ke dalam pelukannya. Ia mengecup puncak kepala gadis itu tanpa berkata apa-apa. Mereka berdua jelas-jelas sudah melewati fase ketertarikan secara fisik, cinta yang kini mereka rasakan sudah begitu dalamnya dan telah melewati tingkatan yang jauh lebih substansial.

Taehyung dan Yoona tetap berpelukan seperti itu selama lebih dari satu menit.

"Aku ini benar-benar cengeng, ya?" Yoona tertawa saat melepaskan pelukan Taehyung.

"Sama sekali tidak, sayang." Taehyung tersenyum manis. "Kau justru terlihat semakin imut dan menggetarkan hatiku."

Yoona terkekeh. "Kau benar-benar perayu ulung!"

"Aku serius, Yoona. Kau begitu imut dan benar-benar menawan. Hatiku bahkan hampir tak sanggup menahannya lagi."

Dengan main-main, Yoona meninju pelan dada Taehyung. "Dasar pendusta."

Taehyung tertawa renyah, ia menempelkan keningnya ke kening Yoona. "Aku tak pernah berbohong padamu. Takkan pernah." Ia mengecup ujung hidung Yoona.

"Taehyungie," Yoona memalingkan wajah ke belakang untuk melihat makam kedua orangtua Taehyung. "Bagaimana ayahmu meninggal?"

Taehyung menggenggam tangan Yoona lebih erat lagi. "Ayahku meninggal karena serangan jantung, tiga bulan setelah pemakaman ibuku. Hari ini adalah peringatan hari kematian ayahku." Taehyung menatap langit Seoul yang biru cerah. "Mereka berdua masih sangat muda ketika wafat... Kurasa, ayahku tak sanggup harus hidup tanpa ibuku."

Yoona spontan meremas keras tangan Taehyung. Apakah Taehyung akan sanggup hidup tanpa diriku? Mungkin sebaiknya kami berdua tak pernah saling bertemu.

"Eh Yoona, kenapa kau? Apa kau sakit? Wajahmu mendadak pucat begini?" Taehyung memegangi kedua pipi Yoona yang terlihat putih.

Yoona menggelengkan kepala. "Tidak, jangan khawatir," Ia tersenyum lemah. "Aku baik-baik saja."

"Kau yakin?" Taehyung terlihat begitu cemas. "Kau ingin pergi ke dokter?"

"Taehyungie, jangan perlakukan aku seperti bocah lima tahun. Aku baik-baik saja." Ia kembali mengacak rambut depan Taehyung dan merapihkannya kembali. "Aku hanya lapar. Benar-benar lapar."

Taehyung tertawa lega. "Oke, ayo kita cari makan sekarang juga. Aku tak boleh membiarkan calon istriku yang manis ini kelaparan setengah mati."

Mereka berdua masuk ke dalam mobil dan meninggalkan pekarangan pekuburan.

Gong Yoo menoleh. Ia tak mungkin salah. Mobil Audi TTS hitam yang baru saja dilihatnya adalah mobil milik Taehyung. Gong Yoo menggenggam erat sebuah buket bunga di tangannya. Ini adalah yang kedua kalinya ia memergoki anak mendiang sahabatnya itu bersama-sama seorang wanita cantik. Wanita cantik yang sama yang dia lihat di rumah sakit tempo hari. Dan wanita itu bukanlah Kim Jiwon.[]
   
   
   
   

================================

Then I Met You (Vyoon ff) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang