Bab 35

873 107 12
                                    

Delapan belas bulan kemudian....

Pintu depan SNSD Coffee Shop yang terbuat dari kaca terbuka. Seorang lelaki yang mengenakan gelang emas putih dengan bandul huruf Y di pergelangan tangannya masuk ke dalam ruangan. Ia memerhatikan sekelilingnya sebelum akhirnya menghampiri seorang gadis cantik yang duduk di dekat jendela.

"Jiwon ah." Lelaki tampan itu tersenyum. Ia menarik sebuah kursi dan duduk di hadapannya.

Jiwon menoleh. Ia meletakkan ponsel pintarnya ke atas meja dan tersenyum riang pada lelaki yang begitu dirindukannya itu.

"Taehyungie, aku senang sekali bisa melihatmu lagi." Gadis itu tak sungkan menyentuh dan meremas tangan Taehyung dengan perasaan bahagia. "Aku sangat rindu padamu...."

Taehyung balas tersenyum. Namun senyumnya telah berubah. Tak lagi secerah dan seceria dulu. Senyuman pemuda itu kini tampak menyimpan sebuah jerit kepedihan.

"Apa kabarmu, Jiwonie?"

"Aku baik-baik saja... Kau sendiri bagaimana?"

Taehyung memandang meja yang memisahkan mereka. "Keadaanku masih tetap sama...."

Sunny muncul dengan membawa dua cangkir cappuccino. Ia menepuk dan mengusap pundak Taehyung tanpa mengatakan apa-apa selain hanya tersenyum muram. Ini keempat kalinya Taehyung kembali mengunjungi SNSD Coffee Shop semenjak Yoona menghilang.

"Kau terlihat sangat letih, Taehyungie." Jiwon memerhatikan sosok Taehyung yang kelihatan dua puluh tahun lebih tua dari usia lelaki itu yang sebenarnya. Hampir seluruh bagian rambutnya telah berubah warna menjadi kelabu. Namun Taehyung sama sekali tak peduli.

Taehyung menyisip kopinya dan kembali tersenyum. "Aku memang letih. Terkadang, seringkali aku ingin mengakhiri hidupku saja sejak Yoona meninggalkanku...."

Jiwon menggigit bibir dengan perih. Ia melirik ke luar jendela kedai. Sejak Yoona meninggalkanku... Kalimat itu terdengar begitu menyedihkan.... Dan sejak hari itu----hari dimana Yoona menghilang dari rumah sakit----Taehyung berkeliling dunia untuk menemukan gadisnya, kekasih yang begitu dicintainya. Tak ada satupun kota di Korea Selatan yang tidak didatangi oleh Taehyung. Tak ada rumah sakit yang tidak dikunjunginya. Tetapi ia tetap tidak menemukan Yoona di manapun.

Taehyung mencoba untuk melacak keberadaan Park Hyungsik, ia percaya hilangnya Yoona pasti ada hubungannya dengan pengunduran diri dokter muda itu. Taehyung berhasil mengetahui kalau sang onkolog sudah lama berencana untuk meneruskan studinya di Jerman. Dan Jermanlah negara yang pertama dituju oleh Taehyung. Namun hasilnya nihil. Ia tetap tak berhasil menemukan jejak Yoona di negeri itu. Rasa frustasi dan sedihnya membuat rambut Taehyung berubah menjadi kelabu hanya dalam waktu beberapa hari saja.

"Taehyung ah, jangan bicara seperti itu." Jiwon memohon pada bekas tunangannya dengan penuh perasaan. Ia semakin menggenggam erat tangan Taehyung.

Lelaki tampan itu menangkupkan tangan kirinya ke atas tangan Jiwon yang tengah menggenggamnya. "Aku tahu. Satu-satunya hal yang mencegahku bunuh diri hanyalah Yoona." Bibirnya gemetaran. "Aku tahu Yoona masih hidup. Aku bisa merasakannya.  Di suatu tempat di dunia ini, Yoona masih bernafas." Taehyung tersenyum pahit. "Oleh karena itu, aku tak boleh mati dulu sebelum aku berhasil menemukannya... Meskipun sejujurnya rasa rinduku pada Yoona hampir-hampir membuatku gila...."

Jiwon dapat melihat segala kepedihan dan kehilangan yang terpantul di bola mata Taehyung. Dua bola mata yang entah sudah berapa ratus kali mengalirkan airmata. Taehyung benar-benar terlihat kacau dan menderita, bahkan setelah hampir dua tahun Yoona pergi tanpa kabar berita, lelaki itu masih saja berduka.

"Taehyung, Yoona tidak meninggalkanmu karena dia sudah tidak mencintaimu lagi..., Yoona pergi justru karena dia begitu mencintaimu. Yoona tak mau kau melihat penampilannya berubah karena proses pengobatan kanker yang dia jalani. Yoona pasti ingin kau mengingatnya sebagai seorang gadis yang sehat dan cantik... Sebagaimana dulu kau pertama kali melihatnya di Pantai Hamdeok."

Then I Met You (Vyoon ff) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang