Bab 22

818 99 18
                                    

"Sajangnim," Choi Minsik meletakkan tabletnya di atas meja kopi di ruang kerja kakek Kim, "ini adalah gadis yang tengah dipacari oleh Taehyung. Dia bukan saja duri yang sudah merusak pertunangan Taehyung dan Jiwon, tapi dia juga adalah sebuah ancaman besar bagi perusahaan kita."

Kakek Kim mengambil tablet milik Choi Minsik dan menggeser-geser layar beberapa kali. Semakin banyak yang ia lihat, semakin geram hatinya. Dan ketika secara tak sengaja ia menonton adegan panas antara cucunya dengan gadis itu, kedua matanya melotot lebar.

"Sungguh tidak pantas! Ini semua tak bisa diterima!" Ia membanting tablet tersebut ke atas sofa di sampingnya.

Choi Minsik mengangguk setuju. "Menurutku juga begitu. Jika publik sampai tahu bahwa cucu Anda terlibat dalam rekaman... Rekaman tak senonoh ini, Lotte Corporation akan menderita pukulan besar. Saya mohon, Sajangnim sudi memikirkan nilai saham kita di pasaran." Choi Minsik membungkukkan kepalanya dalam-dalam.

Kakek Kim menatap bawahannya. "Apa menurutmu aku akan membiarkan cucuku meneruskan hubungannya dengan wanita hina itu?"

"Saya percaya Sajangnim cukup bijaksana untuk memecahkan masalah pelik ini."

Kakek Kim menghela nafas. Kedua lengannya tersilang di dada dan wajahnya menengadah menatap langit-langit kantor. "Dulu kukira Taehyung akan jauh lebih pintar daripada kelakuannya sekarang. Aku mungkin terlalu memanjakannya sehingga otaknya sudah pindah ke selangkangannya." Ia menoleh Choi Minsik. "Bagaimana kabar Jiwon?"

Choi Minsik berdehem. "Jiwon sangat terguncang oleh perpisahannya dengan Taehyung. Dia begitu mencintai Taehyung. Tapi meskipun hatinya hancur, Jiwon tetap berpura-pura tegar." Minsik tampak berduka untuk ponakannya. "Saya sungguh merasa kasihan pada Jiwon. Saya sendiri sangat tak percaya bahwa Taehyung bisa sampai jatuh ke dalam perangkap rubah betina ini. Tapi dengan wajah dan tubuh seperti miliknya, saya tak bisa menyalahkan Taehyung. Gadis ini mampu merayu dan memesona lelaki mana saja yang memiliki mata untuk melihat. Taehyung kebetulan saja sedang nahas.

"Apakah Jiwon masih bersedia untuk menerima Taehyung kembali?"

Choi Minsik kelihatan kaget. "Sajangnim, cinta Jiwon untuk Taehyung begitu tulus dan tak berujung. Dia pasti akan menerima Taehyung kembali. Itulah keinginannya selama ini."

Kakek Kim mengangguk. "Arasseo. Kalau begitu Taehyung akan menikahi Jiwon musim semi tahun depan. Seperti rencana semula."

   
   
......................................................................

"Kim Taehyung, kau tak boleh menemui gadis itu lagi untuk selama-lamanya." Itulah kata-kata pertama yang keluar dari mulut Kakek Kim begitu ia melihat cucu lelakinya memasuki ruang tamu mereka malam itu.

"Halabeoji," Taehyung berhenti dan menyapa kakeknya. Ia sama sekali tak menduga bahwa pria tua itu tengah menunggunya di sana, "gadis mana yang kakek bicarakan?"

"Dengarkan aku, aku tahu semua tentang affairmu dengan gadis barista itu. Dan sekarang aku ingin kau berhenti menemui dia untuk selamanya."

Taehyung melipat jas kerjanya dan berjalan menghampiri kakeknya. "Halabeoji, hubunganku dengan Yoona bukanlah sebuah affair. Aku minta maaf karena tidak pernah memperkenalkan Yoona pada Kakek." Ia tersenyum letih. "Namun karena sekarang Kakek sudah mendengar tentang hubungan kami, aku akan secepatnya membawa Yoona untuk menemui Kakek."

"Kau sama sekali tak mendengarkanku, Kim Taehyung. Aku ingin kau berhenti menemui gadis itu. Kau akan menikah dengan Kim Jiwon."

Taehyung menautkan kedua alisnya. "Kukira kita sudah pernah membicarakan tentang hubunganku dengan Jiwon. Aku takkan menikahinya. Aku hanya akan menikahi Yoona."

Then I Met You (Vyoon ff) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang