Then I Met You (Vyoon ff)

Bab 30

Ketika Yoona kembali ke SNSD Coffee Shop, Taehyung tengah mondar-mandir di halaman depan kedai kopi itu. Ia tampak sangat gelisah dan kalut.

"Yoona!" Taehyung spontan memeluknya. "Kenapa kau pergi tanpa memberitahuku? Kemana saja kau? Apa kau tak tahu betapa khawatirnya hatiku jika kau menghilang begitu saja? Bagaimana jika kau sampai kenapa-kenapa?"

"Maafkan aku..." Yoona tak bisa menemukan alasan untuk dikatakan pada kekasihnya.

"Kau pergi ke mana tadi?"

"Bertemu seorang teman lama..."

Taehyung tahu Yoona berdusta padanya. Tadi ia sempat melihat pacarnya itu keluar dari mobil Gong Yoo yang sengaja berhenti agak jauh dari SNSD Coffee Shop.

Sebenarnya Taehyung merasa gegetun. Yoona sengaja mengirimnya jauh-jauh belanja agar dirinya sendiri bisa pergi tanpa sepengetahuannya. Sewaktu Taehyung kembali ke coffee shop dan ternyata Yoona sudah diam-diam menyelinap pergi, Taehyung sontak bergegas menuju rumah sakit. Namun dr. Park berkata kalau Yoona tak berada di sana dan hari itu mereka tak ada janji temu. Taehyung kontan menjadi kalut setengah mati. Ia mencari-cari kekasihnya seperti orang gila. Ia menghubungi nomor Yoona sampai ratusan kali, tapi gadis itu tak pernah mengangkat teleponnya. Dan hal ini membuat Taehyung semakin merasa gila. Ia mengecek ke kantor polisi dan beberapa rumah sakit kalau-kalau gadis itu terlibat kecelakaan atau hal buruk telah terjadi padanya di tengah jalan.

Dan ketika pencariannya menemui jalan buntu, Taehyung kembali ke kedai kopi dengan frustasi dan putus asa. Ia hanya bisa berkomat-kamit berdoa agar ketika ia kembali nanti, Yoona sudah berada di sana.

"Aku tak tahu ada teman lamamu di sini... Siapa dia?" Sebenarnya Taehyung ingin meminta Yoona untuk berhenti berdusta padanya. Ia tahu tadi Gong Yoo pasti membawa Yoona menemui kakeknya. Taehyung ingin bertanya apa yang diinginkan oleh pria tua itu dari Yoona.... Namun ia tak tega untuk bertanya seperti itu pada kekasihnya. Wajah Yoona sudah sepucat kertas putih. Tubuhnya juga semakin terlihat ringkih. Hati Taehyung miris melihat kondisi kekasihnya tersebut. Ia menyimpan saja kekesalannya dalam hati. Biarlah, yang penting sekarang Yoona sudah kembali padanya tanpa terluka.

"Ayo kita pulang, Yoona. Kau terlihat lelah."

Yoona mengangguk pasrah. Sebenarnya iapun merasa begitu lemah dan kehabisan tenaga. Sejak perjalanannya ke rumah kakek Kim, sesungguhnya kepala dan bagian abdomen Yoona sakit tak kepalang, tapi ia mencoba untuk bertahan. Kini yang diinginkannya hanyalah berbaring di atas ranjang.

Setibanya mereka di rumah, Yoona menyuruh Taehyung untuk mandi. Ia harus mengambil obat kemo yang selama ini disembunyikannya dari lelaki itu. Yoona tak mau Taehyung sampai tahu.

Begitu Taehyung masuk ke dalam kamar mandi, Yoona segera berlutut dan meraba-raba bagian bawah ranjangnya. Bawah ranjang adalah tempat terbaik untuk menyembunyikan obat-obatannya karena Taehyung takkan mungkin menemukannya secara tak sengaja.

Dan ketika Yoona tengah berlutut, tetesan-tetesan darah jatuh ke atas lantai. Yoona menyeka hidungnya yang mimisan dengan punggung tangannya. Namun semakin Yoona menyekanya, semakin banyak darahnya yang mengalir keluar dari hidungnya. Yoona menoleh meja lampu untuk mencari kotak tisu yang selalu mereka simpan di sana. Tapi pada saat ia berpaling, Yoona terkejut setengah mati karena mendapati Taehyung tengah berdiri di muka pintu. Wajah Taehyung menatap Yoona dengan penuh horor.

"Yoona!" Lelaki tampan itu bergegas menghampirinya. Taehyung berlutut di hadapan Yoona dan menyeka darah yang bercucuran dari hidung Yoona menggunakan handuk yang dipegang olehnya.

Yoona memalingkan wajah. "Tak apa-apa, Tae. Aku baik-baik saja... Aku cuma... Cuma butuh minum vitamin."

Taehyung mencengkeram kedua pundak Yoona dengan kencang. "Kenapa? Kenapa kau terus membohongiku? Kenapa kau tak mau jujur padaku? Kenapa kau tak pernah memberitahuku bahwa kau sakit parah?" Tak kuasa menahan segala perasaan yang berkecamuk di dadanya, Taehyung spontan menarik tubuh Yoona ke dalam pelukannya. Dan ia menangis terisak-isak.