Bab 12

1.1K 136 6
                                    

Beberapa minggu sebelumnya di Pulau Jeju

Taehyung menyibakkan rambut Yoona yang basah oleh keringat dan pasir. Gadis itu terlihat sungguh cantik dengan butiran-butiran keringat yang berkumpul di ujung hidungnya yang mancung. Yoona kelihatan cukup malu, namun rona merah yang muncul di wajahnya malah membuatnya semakin terlihat imut.

Taehyung mencium bibir si gadis yang panas oleh gairah. Yoona mendesah tertahan saat ia menarik dan menahan tubuh Taehyung lebih rapat lagi.

Dan ketika mereka selesai mengecap nikmatnya permainan cinta, Taehyung membiarkan Yoona tertidur dalam dekapannya. "Kau sungguh sangat cantik." ia berbisik penuh rasa kagum di telinga si gadis. Yoona diam-diam tersenyum, tapi ia tak menjawab apa-apa. Ia memejamkan mata dan jatuh tertidur.

"Kau kelelahan, hmm?" Taehyung tersenyum, ia mencodongkan wajahnya untuk mengecup bibir Yoona, tapi kemudian ia mengurungkan niatnya. Dilihatnya Yoona sudah tertidur lelap dan ia tak ingin mengusik bidadari itu lagi.

Namun hatinya tak kunjung puas. Ia memeluk Yoona dan dengan teramat perlahan membelai rambutnya yang indah. Jutaan bintang berkerlap-kerlip terang di atas langit Jeju di atas kepala mereka. Tapi Taehyung sama sekali tak peduli dengan segala pemandangan alam di sekitarnya. Ia hanya terpaku pada wajah Yoona yang suci bersih. Tiba-tiba saja senyum di bibir Taehyung memudar.

Bagaimana mungkin seorang gadis yang baru dikenalnya beberapa jam lalu ini bisa kelihatan begini sempurna? Dan perasaan apa ini yang terus-menerus mengalir deras memenuhi seluruh ruang di hatinya?

Taehyung menatap pakaian Yoona yang kusut dan terbuka di beberapa bagian. Ia tersenyum dan merapihkan pakaian gadis itu, lalu merapihkan pakaiannya sendiri.

Taehyung menghabiskan beberapa jam selanjutnya dengan memandangi Yoona yang tidur nyenyak seperti seorang bayi yang sama sekali tak sadar bahwa dunia yang dia huni ini penuh dengan perang, konflik, dan penderitaan. Taehyung benar-benar tak dapat melukiskan apa yang ia rasakan malam itu. Perasaan ini belum pernah ia kenal sebelumnya. Apakah ini perasaan cinta?

Taehyung dilahirkan dengan segala kelebihan duniawi. Ia memiliki semua yang didambakan oleh setiap lelaki di permukaan bumi ini: harta yang melimpah, wajah yang rupawan, mobil-mobil mahal, jet pribadi yang bisa membawanya kemanapun ia mau, rumah mewah, dan segalanya yang bisa dibeli oleh uang. Tetapi mengapa tiba-tiba saja yang ia inginkan saat ini hanyalah gadis ini? Mengapa ia begitu menginginkannya meskipun mereka hampir tak saling kenal?

Teman-temannya selalu berkata kalau ia sungguh beruntung bisa bertunangan dengan gadis secantik dan sebaik Kim Jiwon. Mereka semua iri padanya dan biasanya Taehyung selalu menanggapi rasa iri mereka dengan menyeringai lebar. Tetapi, ia tidak pernah menginginkan Jiwon seperti ia menginginkan gadis asing ini.

Taehyung bertekad untuk tidak melepaskan Yoona pergi. Esok, ia akan menghabiskan hari yang lain bersama Yoona. Dan ketika liburan mereka usai, ia akan membawa Yoona ke Seoul. Tadi gadis itu berkata kalau dia berasal dari Busan? Tak jadi soal, Taehyung akan memboyongnya ke Seoul sebagai calon istrinya. Ia yakin Jiwon takkan keberatan jika ia membatalkan pertunangan mereka. Selama ini juga Jiwon dan dirinya tak pernah menjadi sepasang kekasih. Pertunangan mereka hanyalah nama lain dari sebuah persahabatan.

Dipenuhi buah pikiran semacam itu, Taehyung memejamkan mata dengan tenang.

   
......................................................................

Setelah memergoki airmata Yoona secara tak sengaja, Taehyung akhirnya mengerti bahwa rasa cintanya pada Yoona sudah terlalu dalam untuk diukur. Semakin ia melihat Yoona, semakin jauh pula ia jatuh cinta. Dan Taehyung yakin, Yoona juga merasakan hal yang sama terhadapnya.

Then I Met You (Vyoon ff) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang