Bab 11

1.1K 138 4
                                    

Taehyung bergegas ke rumah sakit begitu ia mendengar kakeknya terkena vertigo dan mesti dilarikan ke rumah sakit. Untunglah tak ada sesuatu yang gawat terjadi pada milyuner yang memiliki salah satu grup bisnis terbesar di Korea Selatan itu.

Selagi menunggu kakeknya diperiksa di IGD, Taehyung berjalan-jalan keliling bangunan rumah sakit sambil menenteng dan meminum Coca Cola kalengan. Saat itulah ia tak sengaja melihat Yoona.

Hatinya melonjak-lonjak senang saat memandang sosok Yoona yang luar biasa cantik. Namun sesuatu mengusik perasaannya ketika ia menyadari sorot kesedihan yang membayangi kedua bola mata gadis itu. Apakah Yoona sedang menangis? Apa sebabnya? Kenapa dia datang ke rumah sakit?

Yoona sama sekali tak melihat Taehyung yang berjalan menghampirinya. Lelaki ganteng itu termenung beberapa saat sebelum akhirnya dengan perasaan iseng, ia menempelkan kaleng Coca Cola dingin yang dipegangnya ke pipi Yoona untuk mengejutkan gadis itu.

Yoona tersentak dan spontan mengangkat wajahnya. Ia terlihat begitu gelagapan saat mendapati Taehyung tengah berdiri menatapnya.

"Apa yang sedang kau lakukan di sini?" Taehyung bertanya curiga. Mungkinkah Yoona berada di sana untuk menemui dokter tampan yang tempo hari mereka jumpai?

"Kau tak bisa muncul sembarangan seperti hantu dan mengejutkan orang seperti ini."

Taehyung nyengir. "Lalu apa yang seharusnya kulakukan? Memanggil namamu? Kau bahkan tak sadar kalau aku sudah berdiri di sampingmu sejak lima menit yang lalu." Taehyung setengah berbohong. "Apa kau sakit? Apa kau terluka lagi? Ataukah seseorang telah menyakitimu? Siapa? Apa si dokter apa itu-----"

Yoona gegetun. "Aku tak ingin bicara denganmu. Permisi." ia hendak melangkah pergi.

Taehyung cepat menarik lengan Yoona dan menatap ke dalam matanya, tapi Yoona segera menghindari pandangan lelaki itu.

"Kau kelihatan muram.... Apa kau habis menangis? Katakan padaku apa yang terjadi, kenapa kau datang ke rumah sakit?"

"Bukan urusanmu, Kim-nim." Yoona berupaya untuk melarikan diri dari Taehyung.

Lelaki yang masih mengenakan setelan kerjanya itu menyeringai, "apa kau tengah mengandung anakku? Itukah sebabnya kau datang ke rumah sakit? Untuk memeriksakan kehamilanmu?"

Yoona spontan melotot marah pada Taehyung. Ia betul-betul gusar hingga tak mampu berkata-kata. Yoona mengibaskan lengannya yang tengah dicengkeram erat oleh Taehyung. "Kau benar-benar gila."

Dan sebelum Yoona sempat melepaskan diri dari cengkeramnya, Taehyung cepat-cepat menarik tubuh Yoona ke dadanya. Si gadis menendangi lututnya dengan keras beberapa kali, tetapi Taehyung tetap diam bergeming.

"Aku bisa menahan rasa sakit." Ia menyeringai. "Asalkan demi dirimu."

"Kau benar-benar bajingan keparat yang pernah aku kenal." Sorot mata Yoona berkilat tajam. "Aku benar-benar merasa kasihan pada Jiwon. Dia mengira tunangannya sangat manis dan setia... Tapi ternyata... Ternyata...."

Taehyung mempererat cengkeram tangannya. Ia menatap Yoona dengan serius. "Kau sama sekali tak mengerti seperti apa hubunganku yang sebenarnya dengan Jiwon. Kau bahkan menolak untuk mendengarkan penjelasanku. Lalu kenapa kau malah menghakimiku seperti ini?"

"Aku memang menolak untuk mendengarkanmu. Aku sangsi pikiranku akan berubah meskipun kau menjelaskan semuanya padaku."

"Tapi kau harus tahu!" Taehyung hampir berseru kesal.

Yoona tertegun. "Katakan padaku, apa kau benar-benar bertunangan dengan Kim Jiwon?"

Taehyung menelan ludah, "benar, tapi----"

Then I Met You (Vyoon ff) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang