Berbeda.

688 27 0
                                    

Dan ternyata........

Bang Refal tertawa karena tidak menemukan siapa siapa.
Seketika jantung Salsha berdetak normal kembali dan mengelus dada.
Ia langsung menghampiri Abang nya itu dan menarik tubuh Abang nya untuk keluar dari kamar nya.

Setelah abang nya keluar ia bernafas lega.
"Huftt,Untung aja nggak ketauan."Ucap Salsha pada diri nya sendiri yang sedang duduk di tepi ranjang.

"La."Panggil seseorang yang ia yakini itu adalah Iqbaal

Ia menoleh kepala nya belakang tetapi badan nya masih lurus ke depan,karena asal suara itu dari belakang badan nya."Eh lo kok bisa di kolong ranjang gue."tanya Salsha yang kini balik badan keheranan yang melihat Iqbaal di pinggir Ranjang nya.

Flashback on

"Awas lo."teriak Salsha
Iqbaal hanya menggeleng kan kepala nya.
"Sana nggak."teriak Salsha kembali.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu pun terdengar, seketika membuat mereka panik.

"Eh cepet lo pergi."
"Cepet,gue mau buka pintu."lanjut Salsha kembali sambil menuju arah pintu kamar nya.

Saat Salsha sedang berjalan menuju pintu,Iqbaal segera mengumpat di bawah Ranjang Salsha.

Flashback off

"Nah jadi gitu La,waktu lo ke arah pintu, gue kaya nya ga punya waktu buat keluar,jadi gue ngumpet aja nih di bawah."Jelas Iqbaal sambil menjatuhkan badan nya ke Ranjang Salsha.
Dan di balas anggukan paham oleh Salsha.

"Lo pindah rumah."tanya Salsha

"Hmm menurut lo."Jawab Iqbaal yang sedang memejamkan kedua mata nya

"Yailah kan gue gak tau,awas jangan sampe lo tidur di ranjang gue.Nanti iler lo nempel lagi."

Iqbaal beranjak dari ranjang Salsha dan ia mengacak ngacak halus rambut Salsha, setelah itu ia kembali ke rumah nya melalui balkon.

Tidak tau kenapa perasaan yang dulu ia buang jauh jauh kini muncul kepada seorang Iqbaal,semakin hari ia dibuat sayang oleh Iqbaal.
Hingga Salsha yang semula nya cuek kepada Iqbaal,kini perlahan mulai hilang dan di gantikan oleh benih benih cinta yang tumbuh di hati nya.
Begitu pula dengan Iqbaal yang anti dengan wanita,tetapi semenjak ia mengenal Salsha,ada yang berbeda dengan diri nya,ia merasa bahwa Salsha akan merubah hari hari nya lebih berwarna.

Kian hari perasaan mereka saling tumbuh melengkapi,tetapi dari kedua nya masih enggan menyatakan sekedar sayang atau cinta.Karena mereka masih dipeluk oleh rasa malu dan gengsi.

********

Hari ini adalah hari dimana keluarga Salsha mengadakan pengajian untuk mendoakan sang calon anggota keluarga baru mereka yang belum lahir.

Sebelum acara nya di mulai.
Ayah nya Salsha yang sedari tadi sibuk mondar mandir mengurus dan menghitung makanan.

"Ayah mau aku bantuin?"tanya Salsha kepada Ayah nya sedang mengecek makanan.

"Ca tolong cek,apa ada yang kurang sama makanan ini,kalau kurang kamu bisa bilang ke kepala catering nya ya.Ayah mau memanggil Kakak mu dulu untuk mengurus anak anak panti kapan datang."ucap Ayah nya yang terlihat seperti kebingungan.
Dan dibalas anggukan oleh Salsha.

Saat Salsha sedang mengecek tiba tiba dari arah belakang ada yang memanggil nya.
"Laaa."
Entah Salsha pura pura tidak dengar atau memang tidak dengar karena sibuk mengecek sehingga ia tidak menoleh ke arah suara itu.
Dan membuat seseorang yang memanggil Salsha tadi kesal, tanpa berlama lama,ia menghampiri Salsha dan menepuk bahu nya.Sontak Salsha langsung kaget,mulut nya yang sedang menghitung pun terhenti.
Dan langsung menghadap ke orang yang memanggil nya.

(rain)Bow🌈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang