Bunda Iqbaal?

367 32 5
                                    

Salsha tampak berpikir, hingga akhir nya ia memutuskan untuk pulang bersama Ferell."Yaudah deh Tan, aku pulang sama Ferell."

Ditengah perjalanan, Salsha mencoba menghubungi Iqbaal dengan mengirimi pesan.

Me
Iqbaal, sorry gue pulang bareng Ferell
Tenang aja, gue udah ada bukti nya kok
Dan sekarang lo pulang ya, kita ketemu di balkon


Selang beberapa menit Iqbaal membalas nya.

Iqbaal
Ok

"Kok cuek banget sih." Gerutu Salsha.

Selama di perjalanan Ferell mencoba mengajak Salsha mengobrol, tapi nihil. Obrolan itu selalu saja di putuskan secara sepihak oleh Salsha.
Hingga sampai di depan rumah, Salsha hanya mengucapkan Terimakasih.

Setelah motor Ferell melaju pergi dari rumah nya, ia masuk kedalam rumah. Menemui Bunda dan Alisha yang sedang menonton TV.

"Eh Ca udah pulang?" Tanya Bunda nya.

Selalu saja pertanyaan Bunda aneh, mungkin Bunda hanya ingin sekedar menyapa dirinya tetapi dengan pertanyaan yang sedikit aneh.

" Kalau Caca belum pulang nggak mungkin dong Caca udah di depan Bunda."

Bunda nya hanya terkekeh.

Salsha yang hendak duduk menonton televisi tiba-tiba teringat oleh Iqbaal, dan kejadian tadi sehingga niat nya untuk duduk di urungkan."Bunda Salsha ke kamar dulu ya, dadah Alisha."

"Abis itu jangan lupa makan." Teriak Bunda nya agar terdengar oleh Salsha yang kini semakin menjauh melangkah menuju kamar.

Dan di balas teriakan juga oleh Salsha."Iya."

Kini Salsha sudah ada di kamar nya, ia simpan tas nya di atas meja belajar. Kemudian ia rebahkan tubuh nya di ranjang. Ada rasa bersalah karena telah membohongi Mamah nya Ferell, dan entah nanti apa yang terjadi setelah ini.

Tok..tok..tok..

Suara ini berasal dari pintu balkon, langsung saja ia menghampiri, yang ternyata sudah ada Iqbaal dengan wajah sejuta datar sedang duduk.

"Eh Baal. Lo udah lama nunggu?" Tanya Salsha sekedar basa-basi lalu duduk di sebelah Iqbaal.

Yang ternyata hanya dibalas deheman oleh Iqbaal."Hmm."

Merasa di acuhkan Salsha beranjak dari duduk nya, ia berniat masuk kedalam."Besok aja deh gue kasih tau nya, kalau mood lo udah baikan. Suasana sekarang kaya nya ga enak deh. Kalau gitu gue masuk ya."

Saat Salsha hendak masuk kedalam, tangan nya ditahan oleh Iqbaal, Iqbaal beranjak berdiri dan memegang kedua tangan Salsha. "Maaf La, gue tadi kesel, cemburu lo pulang bareng Ferell."

Salsha meyakinkan Iqbaal." Hehe maafin gue juga Baal, habis nya gue di suruh sama Mamah nya Ferell. Oh ya lo duduk dulu deh."

Iqbaal menuruti perkataan Salsha, ia duduk dan Salsha masuk ke kamar nya untuk mengambil ponsel. Lalu kembali duduk di samping Iqbaal.

"Nih Baal, gue udah rekam semua obrolan gue sama Mamah dan Papah baru nya Ferel dan ternyata benar deh kaya nya itu Ayah lo." Kata Salsha yang kemudian memberikan rekaman di ponsel nya.

Dengan penasaran, Iqbaal mendengarkan rekaman itu dengan fokus dari awal hingga akhir.

Setelah mendengarkan, ia meminta rekaman itu kepada Salsha. Salsha pun memberikan nya.

"Gue harus kasih tau Bunda." Ucap Iqbaal meyakinkan.

Dengar perkataan Iqbaal, membuat Salsha tidak yakin." Hmm Bunda lo siap Baal?"

(rain)Bow🌈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang