"Mah bangun, makan dulu yu. Ferell beliin bubur buat Mamah." Ucap Ferell sambil menepuk pelan lengan Ita.
Ita pun terbangun, lalu langsung memeluk Ferell dengan isak tangis. "Mas kamu jangan tinggalin aku. Pokok nya kamu ga boleh pergi."
"Mah ini Ferell."
Seketika pelukan nya terlepas, karena mendengar kenyataan bahwa diri nya tadi berhalu.
"Ayah kamu mana Ferell, tadi dia disini ngebangunin Mamah. Mamah mau ketemu dia, tolong panggilkan."
"Tadi yang ngebangunin Mamah itu Ferell. Mamah tadi mungkin mimpi, udah ya Mah please ga usah mikirin dia lagi. Dia cuma maafatin Mamah dan Mamah harus sadar itu."
Ita menggeleng keras sambil menarik-narik rambut nya. Pahit memang kenyataan bahwa orang yang kita cintai hanya memanfaatkan kita.
"Ngga...ngga...ngga mungkin...ngga mungkin hiks..hikss..." Ita menangis sejadi-jadinya tetapi setelah itu ia tertawa. "Hahaha kamu bohong Ferell, Mas Sigit ga mungkin ninggalin aku, dia kan cinta sama aku..Hahaha."
Rahang Ferell mengeras melihat Mamah nya seperti orang yang kehilangan akal. Kemudian ia memegang kedua bahu Ita.
"Mah sadar, dia udah udah pergi. Mamah ga boleh gila hikss...hikss.."
"Hah gila? Kamu bilang Mamah gila?"
Plakk
Satu tamparan mendarat dipipi Ferell, yang barusan menampar adalah Ita Ibu kandung nya sendiri.
Ita kemudian memukul-mukul Ferell untuk pergi.
"Pergi kamu dari kamar Mamah. Mamah mau sendiri!!"
Ferell mencoba menahan tangis melihat kelakuan Ita, dan ia memutuskan pergi, agar Ita bisa lebih tenang dan merenungkan bahwa suami nya itu telah pergi.
******
Malam ini Iqbaal sedang prepare pakaian untuk dibawa liburan besok. Ibu nya sempat menolak liburan namun karena Iqbaal, Teh Ody dan Suami nya memaksa apa boleh buat. Kesempatan ini juga bagus untuk mempersatukan kembali keluarga nya yang sempat retak.
Saat sedang memasukan pakaian kedalam koper, tiba-tiba suara ketukan pintu balkon terdengar. Iqbaal menghampiri dan membuka pintu yang ternyata sudah ada Salsha dihadapan nya.
"Eh La lo ngapain disini? Tadi lo loncat dari balkon lo kesini, emang bisa?" Pertanyaan yang bodoh menurut Salsha. Karena jelas-jelas ia sudah berada dihadapan nya dan tentu saja pasti bisa.
"Woi curut, ini gue udah di depan lo. Otomotis gue udah loncat, lagian juga balkon rumah kita kan sebelahan, jarak nya juga ga agak jauh."
Iqbaal hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Hmm Baal, besok lo mau liburan kemana?" Tanya Salsha untuk menghilangkan pertanyaan yang sedari tadi terus mengganggu pikiran nya.
"Gue ke Bandung La, ga lama kok cuma 4-5 hari doang. Lo jaga diri baik-baik ya selama ga ada gue. Jangan selingkuh!" Jawab Iqbaal sambil gemas mengacak-acak rambut Salsha.
Salsha kesal karena rambut nya diacak-acak, ia hanya mengerucutkan bibirnya dan tidak menggubris perkataan Iqbaal.
"Oh iya, lo mau ngapain kesini?" Tanya Iqbaal.
"Ya mau mainlah. Masa mau numpang tidur sih." Jawab ketus Salsha.
Iqbaal berpikir sejenak untuk menghabiskan waktu di malam ini bersama Salsha. Hingga suatu ide muncul di benak nya.
"Hmm La, lo mau makan ngga? Nanti gue bikinin."
KAMU SEDANG MEMBACA
(rain)Bow🌈
RomanceBerawal dari putus cinta terhadap mantan kekasih nya, Salsha tidak ingin mengenal sebuah cinta lagi untuk beberapa waktu kedepan, sehingga ia memutuskan untuk bersikap dingin terhadap lelaki. Lalu Iqbaal datang berhasil meluluhkan hati nya yang memb...