Menyelidiki

399 23 5
                                    

Siang ini matahari bersinar lebih terang, aktivitas berjalan seperti biasa nya termasuk kehidupan yang ada di sekolah. Murid tetap belajar dan guru tetap mengajar.

Salah satu nya ialah Salsha yang tengah menahan kantuk di pelajaran matematika gara-gara kejadian semalam.

Seketika bel istirahat kedua berbunyi membuat seluruh kelas 11-1 bersyukur ria dari pelajaran yang membuat otak nya harus bekerja keras. Ada yang menuju ke kantin, perpustakaan dan ada juga yang masih ingin berada di kelas. Tak terkecuali Salsha yang masih ingin berdiam di kelas, alasan nya satu yaitu ingin tidur.

"Sal ayo ke kantin." Ajak Steffi kepada nya yang sedang bersenderan di atas meja sambil menutup mata nya.

"Ngga deh, gue mau tidur aja, ngantuk." Jawab nya masih posisi seperti itu.

Cassie bingung dengan Salsha yang tak seperti biasa, ia ingin bertanya namun Steffi melarang. Akhir nya Cassie dan Steffi meninggalkan Salsha dikelas menuju ke kantin.

Lain hal nya dengan Iqbaal yang kini sedang duduk di kantin sendirian sambil meminum es susu coklat.

Saat sedang tenang menikmati, tiba-tiba Ara datang dengan membawa satu bungkus roti.
Ara langsung menyerahkan roti itu kepada Iqbaal.

"Maksud nya?" Tanya Iqbaal yang bingung.

"Ini sebagai permohonan maaf gue yang waktu kemarin makanan lo tumpah."

"Hahaha santai aja kali ga usah." Kata Iqbaal mengembalikan.

Ara pun mengambil roti itu lalu membuka bungkus nya, seketika ia menyodorkan ke arah mulut Iqbaal. " Ini lo harus terima, nih makan. Gue tuh orang nya ga enakan Baal meskipun udah di maafin."

Iqbaal berpikir sejenak yang akhir nya mengambil roti dari tangan Ara." Yaudah iya gue ambil, thanks."

Hanya di balas senyuman oleh Ara. Kini Ara mulai duduk di depan Iqbaal. Membuat posisi Iqbaal tidak nyaman.

"Hmm Ra, kalau gitu gue ke kelas dulu ya." Tanpa menunggu balasan Ara, Iqbaal langsung beranjak pergi dari kantin.

Sebelum ke kelas, Iqbaal memutuskan pergi ke toilet.
Saat keluar dari toilet, ia melihat seorang lelaki seperti sedang menunggu nya.

"Ngapain lo?" Tanya Iqbaal.

"Nungguin lo." Jawab Ferell, dan ia pun melanjutkan perkataannya."Pulang sekolah temuin gue di belakang sekolah, ada yang mau gue omongin tentang bokap lo."
Setelah itu ia pergi tanpa memperdulikan Iqbaal yang sedang bingung.

*******

Begitu bel pulang sekolah berbunyi, Iqbaal langsung menuju ke belakang sekolah. Tak lupa ia menghubungi Salsha untuk tunggu di parkiran.

Ternyata Ferell sudah sedari tadi di sana sebelum Iqbaal datang. Langsung saja Iqbaal bertanya, tak ingin berbasa basi lebih lama.
"Kenapa sama bokap gue?!"

"Hahaha santai bro, ga usah ngegas gitu dong. Gue belum mulai. Jadi gini, lo mau tau ga, siapa istri baru nya bokap lo?"

Iqbaal terdiam tak berbicara membalas perkataan Ferell.

"Istri baru bokap lo adalah nyokap gue, dan lo mau tau ga?"

Iqbaal semakin tidak menjawab, ia hanya diam menahan emosi.

"Kata bokap lo, sebentar lagi dia bakal ceraikan nyokap lo." Ucap Ferell dengan sedikit berbisik.

Bugh

(rain)Bow🌈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang