Bantu

501 27 1
                                    

Sore ini Salsha sedang duduk di halte depan sekolah menunggu jemputan. Ia tidak pulang dengan Iqbaal karena Iqbaal sedang menjemput Teh Ody di kampus nya.

Tampak nya Salsha mulai kesal karena sedari tadi Pak Iwan tidak menjemput nya, ia merogoh saku baju untuk mengambil ponsel yang baru saja bergetar menandakan satu pesan masuk ke dalam handphone.

Ayah
Salsha pulang naik ojek online aja ya, Pak Iwan lagi ngantar Ayah ke kantor jadi nggak bisa jemput kamu.

Begitulah pesan yang Ayah nya kirim.
Saat Salsha hendak membalas pesan, tiba-tiba ponsel nya mati karena baterai nya habis.
"Arghh kenapa mati, terus gue pesan ojek online nya gimana. Kenapa Ayah nggak bilang dari tadi coba, kan jadi nya aku susah pulang. Apalagi kalau sore gini angkot ga ada di SMA Dharma Bhakti, ada nya kan di SMA Bina Sosial." Begitulah gerutu Salsha, sampai sampai ada sebuah ide muncul di otak nya."Hmm apa aku jalan aja ke SMA Bina Sosial, terus naik angkot disana, hmm ya udah gitu aja deh?"

Salsha kini berjalan menuju halte SMA Bina Sosial yang letak nya hanya berbeda jalan saja. Di sepanjang jalan ia tidak melihat angkot yang melintas satu pun, jalanan sangat sepi. Saat sudah berada di halte SMA BinSos Salsha duduk melamun sampai sampai terdengar suara ribut-ribut menyadarkan lamunan nya.

"Aishh tawuran, kenapa sih SMA Dharma Bhakti harus tawuran sama SMA Bina Sosial. Aish udah deket gue harus cepetan lari." batin Salsha

Salsha meninggalkan halte dan berlari sekuat tenaga, ia menoleh kebelakang yang ternyata ada dua orang yang tadi nya ikut tawuran kini mengejar Salsha karena mereka berdua tahu Salsha anak SMA Dharma Bhakti. Seperti nya mereka berdua ingin menjadikan Salsha tahanan.

Langkah Salsha terhenti di pertengahan jalan kecil, orang dua itu berhasil mengkepung Salsha. Yang satu berada di depan dan yang satu lagi nya berada di belakang Salsha.
"Please gue mau pulang, gue nggak ikut-ikutan." Kata Salsha yang sedang ketakutan karena mereka berdua mendekat ke arah nya.

Lengan Salsha di tarik kasar dan di pegang sangat kuat oleh salah satu orang itu, yang membuat Salsha meringis kesakitan.

"Lepasin dia." Ucap Seseorang tiba-tiba datang dari arah belakang. Mereka bertiga pun menoleh kebelakang." Lo berdua jangan berani nya sama cewe dong, banci!" Lanjut seseorang itu.

Mendengar ucapan Ferell, membuat mereka berdua naik darah sehingga mereka berdua langsung menyerang Ferell.
Salsha yang tangan nya sudah di lepas, langsung lari dan meminta bantuan, untung nya ada bapak bapak yang sedang berada di pos ronda di ujung jalan itu, lalui ia segera meminta bantuan nya.

Salsha dan beberapa Bapak bapak menghampiri mereka yang sedang berkelahi. Ternyata kini Ferel sedang di pukuli sontak bapak bapak itu langsung menghentikan nya dengan mengancam jika tidak berhenti dan pergi maka akan memanggil pihak polisi.

Karena tidak ingin berurusan dengan polisi, dua lelaki yang memukuli Ferell pun pergi.

Bapak Bapak itu pun membantu Ferell untuk berdiri.

"Pak terima kasih banyak ya." Ucap Salsha sambil menyatukan kedua tangan nya di depan dada🙏

"Kalau gitu kami pergi dulu ya." Balas salah satu bapak bapak itu. Dan mereka pun pergi meninggalkan Salsha dan Ferell.

Keadaan Ferell dengan beberapa luka lebam di bagian pipi dan sudut bibir yang berdarah membuat Salsha merasa bersalah, perasaan rasa iba nya muncul dalam hati. Ia langsung saja membantu Ferell untuk berdiri tegap.

"Rel makasih udah nyelamatin gue, dan maaf kalau gue udah buat lo kaya gini."

Ferell tersenyum tipis, kemudian ia memegang kedua tangan Salsha." Gue senang kok Sal, udah bisa bantu lo. Tapi apa yang gue lakuin ini bisa buat lo maafin gue?"

(rain)Bow🌈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang