[+]

373 59 6
                                    

         Dengan kemeja putih sedikit kumal , wajah di tutup masker dan keringat yang membanjiri pelipis nya . Jihoon membuka pintu dan mendapati Yoojung masih duduk di sofa depan tv .

Jihoon mengernyit melihat Yoojung tersenyum-senyum sendiri sambil menatap layar handphone nya .

"Ekhem " Jihoon berdekham karena merasa Yoojung tidak menyadari kalau diri nya sudah pulang .

"Oh ? Kamu udah pulang ?" Tanya Yoojung kemudian dengan cepat menutup handphone nya .

Jihoon membuka satu kancing kemeja nya di bagian atas kemudian mendekat ke Yoojung "ngapain sih ? Kok senyum-senyum sendiri ?"

Yoojung tersenyum kemudian menggeleng "engga ngapa-ngapain kok , cuman lagi balesin chat temen aja " jawab nya .

Jihoon menatap Yoojung curiga "gak lagi chattan sama kak Jimin kan ?"

Yoojung menghela nafas . Akhir-akhir ini kecemburuan Jihoon yang tanpa beralasan itu sering membuat Yoojung jengah .

"Kamu mau dibikinin teh atau apa nih ?" Tanya Yoojung sambil berdiri tapi Jihoon malah menarik tangan nya "kenapa ?"

"Kamu belum jawab pertanyaan aku " Jihoon menatap Yoojung .

Yoojung tersenyum kemudian memegang kedua pipi Jihoon "dengerin ya my gembul bul bul , aku itu gak chattan sama kak Jimin tapi sama temen-temen grup ku " setelah itu Yoojung melepas tangan nya "udah ah , kamu cemburu terus akhir-akhir ini , gak cape apa ?"

Jihoon menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal "gimana aku gak cemburu ? Kak Jimin akhir-akhir ini sering ngikutin kamu kemana-mana , mentang-mentang aku udah gak ke kampus lagi "

Yoojung menghela nafas kemudian menggeleng "yaudah aku bikinin kamu teh "

Jihoon menatap Yoojung yang sudah pergi ke dapur . Demi apapun , meskipun hubungan nya dengan Yoojung selama ini terlihat aneh . Tapi Jihoon berani bersumpah dia benar-benar mencintai istri nya itu .

"Ih badan kamu bau tau " Yoojung langsung melontarkan protes ketika Jihoon memeluk nya dari belakang "mandi dulu sana "

Jihoon malah meletakkan wajah nya di pundak Yoojung "aku capek tau , mau dipijitin dong "

Yoojung terkekeh "males ah "

Jihoon makin mengeratkan pelukannya .

"Ji , kamu yakin masih mau kerja disana ?" Tanya Yoojung sambil mengaduk teh milik Jihoon .

Jihoon hanya mengangguk "iya , kenapa ?"

"Engga , aku kasian ngeliat kamu kayak gitu , kenapa gak nunggu lulus aja sih ?"

Jihoon tersenyum kemudian melepaskan pelukan nya "engga kok , aku malah suka jadi kasir kayak gitu .. seru juga bisa ngeliat uang setiap hari hehe "

Yoojung terkekeh kemudian menyodorkan segelas teh ke Jihoon .

Jihoon mengekori Yoojung yang sudah berjalan menuju sofa .

Jihoon diam-diam melirik Yoojung yang tumben tidak se bawel biasa nya . Malam ini Yoojung terlihat lebih banyak diam dan terlihat aneh .

"Kenapa ?" Tanya Yoojung tiba-tiba tanpa menoleh .

Jihoon langsung salah tingkah karena merasa tertangkap basah menatap Yoojung "engga , kamu kok aneh banget ?"

Yoojung menatap Jihoon "aneh ?"

"Iya biasanya kamu banyak ngomel " ujar Jihoon santai sambil mencari posisi nyaman di sofa .

Yoojung menghela nafas "aku ngomel salah , aku diem salah terus kamu mau nya apa ?"

Jihoon sedikit terkejut melihat respon yang di berikan Yoojung . Padahal tadi niat nya hanya ingin bercanda atau memancing pertengkaran yang berujung dengan pukulan bantal dari Yoojung . Tapi entah kenapa malam ini malah respon serius yang ia dapatkan dari istri nya itu .

3RD Floor ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang