Satu fakta tentang Yoojung , Choi Yoojung itu cengeng . Buktinya dia sudah menangis tersedu-sedu sejak lima belas menit yang lalu karena menonton film , padahal adegan menyedihkan nya belum di mulai .
"Choi Yoojung nangis hahaha " Woojin orang pertama yang mendapati Yoojung sedang menangis akhirnya tertawa sambil memegang perut nya . Sedangkan Mina juga sudah ikut tertawa di samping suami nya yang tidak tau diri itu ketika tertawa .
Jihoon juga ikut terkekeh sekaligus kebingungan kenapa istri nya menangis padahal film baru saja di mulai "ih kenapa nangis ?" Yoojung semakin menangis ketika Jihoon yang duduk di samping nya mulai tertawa .
"Film nya baru di mulai kenapa nangis ?" Jihoon memeluk istri nya yang semakin menangis kencang seperti bayi itu .
"Huaaa masa nanti pe--hiks-pemeran utama nya mati sih huaa "
Jihoon yang tertawa masih memeluk istri nya itu "astaga ya jangan nangis dong film nya baru aja mulai masa udah nangis sih ?"
Woojin terkekeh sedangkan Mina menyodorkan tisu ke Jihoon untuk membantu menghapus air mata Yoojung .
Jihoon terkekeh melihat istri nya menangis seperti bayi .
Keadaan kembali tenang setelah film akhirnya mulai masuk ke konflik . Tapi karena jam yang sudah menunjukkan pukul 12 malam akhirnya satu persatu mulai tertidur . Sampai akhirnya yang tersisa hanyalah Jihoon dan Woojin .
Woojin yang sadar kalau Mina sudah tertidur di samping nya akhirnya memilih untuk pamit ke Jihoon dan membawa istri nya itu pulang .
"Hoon , gue sama Mina balik dulu ya " Jihoon mengangguk .
Woojin akhirnya menggendong Mina ke apartement nya .
Setelah menaiki tangga dan sampai di kamar nya . Woojin meletakkan Mina pelan-pelan ke atas kasur .
"Huft " Woojin menghela nafas ketika Mina sudah berhasil di letakkan di kasur . Tapi bunyi yang berasal dari ponsel Mina berhasil membuatnya terkejut .
Woojin melihat sebuah nomor tak di kenal menelpon istri nya itu . Woojin awalnya memutuskan untuk tidak perduli karena selama ini ia selalu menghargai privasi Mina meskipun Mina selalu bilang Woojin bebas menggunakan handphone nya .
Tapi Woojin tidak akan menggunakan handphone Mina ketika istri nya itu sedang tertidur . Selama ini Woojin selalu minta izin terlebih dahulu baru menggunakannya .
Tapi ketika Woojin selesai dari toilet , ia masih mendapati handphone milik istri nya itu berdering . Sedangkan Mina belum bangun dari tadi entah karena terlalu kelelahan .
Woojin akhirnya memutuskan untuk mengambil handphone Mina yang terletak di atas nakas itu . Ternyata sudah ada lima missed call dari nomor yang sama .
"Siapa sih ? Kok kayak nya penting banget ?" Gumam Woojin .
Woojin melirik ke Mina yang sudah berbaring di samping nya kemudian Woojin mendekati Mina .
"Sayang " Woojin menyentuh lengan Mina "sayang ada telpon nih " kata nya lagi berusaha membangunkan istri nya itu .
Tapi Mina tidak bergeming .
Woojin akhir nya menghela nafas kemudian membisikkan Mina sesuatu "Sayang "
Mina membuka mata nya kaget "hah ? Huh ? Eh ? " Woojin terkekeh "hmm ?" Ujar Mina setengah sadar .
"Ada telpon nih " Woojin menunjukkan layar handphone Mina yang masih menampilkan nomor tak dikenal menelpon .
Mina yang merasa benar-benar mengantuk hanya mengangguk "kamu aja deh yang angkat aku gak sanggup lagi " kata nya .
"Oke " Woojin menggeser simbol hijau kemudian menaruh handphone ke telinga nya . Sebelum ia mengatakan 'Hallo' seseorang di seberang sana sudah berbicara lebih dulu .
"Halo Min ? Apa kabar ? Kok kamu lama banget sih ngangkat telpon nya ?"
Woojin mengernyit karena mendengar suara laki-laki dan pertanyaan beruntun .
Woojin baru saja ingin menjawab tapi tiba-tiba laki-laki itu bersuara lagi "aku dapet nomor kamu dari Arin , aku denger tadi kamu ketemu sama Arin ya ? Kata Arin kamu berubah banget sekarang .." hening , kemudian pria itu melanjutkan "Min .. Aku .. kangen kamu , bisa gak kita ketemuan besok ?"
Woojin reflek menutup telpon nya . Takut dia emosi dan malah reflek berteriak Aiyyaakk ~~! Di telpon yang bisa saja menyebabkan gendang telinga orang tak di kenal itu pecah .
Woojin langsung meletakkan handphone Mina ke atas nakas kemudian berbaring .
Awal nya Woojin menatap langit-langit kamar nya yang lumayan gelap . Dia juga memutuskan untuk menutup mata nya namun tidak bisa .
Rasanya ada yang mengganjal dan membuat Woojin gelisah . Woojin benar-benar tidak bisa tenang . Akhirnya ia memutuskan untuk berbaring menghadap istrinya yang sudah tertidur pulas .
Menatap wajah Mina yang terlihat tenang di bawah pencahayaan lampu tidur yang remang-remang . Sama sekali tidak menutupi fakta bahwa istri nya terlihat cantik sekali .
Woojin pelan-pelan menyentuh pipi chubby milik istri nya "apa dia bilang ? Kamu sekarang berubah banget terus dia mau ajak kamu ketemuan ?" Nada nya terdengar emosi "terus kalo kamu gak berubah , dia gak mau ketemu sama kamu ?" Setelah itu Woojin terkekeh sarkas .
Woojin memang tidak tahu siapa yang menelpon istri nya tengah malam seperti ini . Tapi yang jelas ia merasa kesal karena satu kalimat yang pria itu lontarkan .
Woojin tau betul , orang itu pasti seseorang yang berasal dari masa lalu istri nya . Masa dimana istri nya masih lucu dengan rambut pendek dan tubuh imut seperti tahu bulat . Lalu apa ? Dengan seenak nya , orang itu ingin bertemu dengan istri nya yang sudah bertransformasi menjadi tuan putri ini ?
Tidak bisa ! Woojin tidak akan pernah mengizinkan nya .
TBC
Hai Tridi's ! Makasih ya udah mau baca , vote dan komen cerita ku ❤
Update nya tiap minggu triple ya hehe :*
KAMU SEDANG MEMBACA
3RD Floor ✔
Fanfiction[Family Book '3] Cerita kehidupan pernikahan pasangan penghuni Lantai 3 Apartement yang penuh lika liku . Cast : Bunsondan × YubomNabom #1-Kang Mina (21 05 19) #3-PinkSaussage (05 06 19) #1-ChoiYoojung (23 06 19) #1-PinkSaussage (23 11 19)