Tiga Puluh Dua

224 46 19
                                    

      Jihoon yang baru pulang bekerja itu menutup pintu pelan-pelan kemudian berjalan mengendap-endap kearah Yoojung yang sedang duduk tenang di depan tv . Jihoon terkekeh ketika melihat tv sedang menayangkan adegan seseorang yang melakukan Yoga .

Sudah hampir delapan bulan terakhir semenjak hamil Yoojung memang rutin melakukan Yoga .

Jihoon lantas meletakkan tas nya di atas sofa kemudian membuka satu kancing paling atas kemeja nya .

"Jung .." Jihoon memeluk Yoojung dari belakang "laper " ujar nya .

Yoojung yang sempat terkejut itu kemudian menghela nafas lantas dengan mata yang masih tertutup perempuan itu bersuara "ih ! Ambil aja sendiri di dapur Hoon "

Jihoon mengerucutkan bibir nya sambil mengeratkan pelukannya "gak ada Jung "

"Ayo , emang nya kamu gak kasian apa sama aku ? Baru pulang kerja , terus kelaperan bela-belain pulang cepet biar bisa makan masakan kamu ?"

Yoojung membuka mata nya kemudian merotasikan kedua bola mata nya "kenapa sih suka banget deh gangguin istri nya yang lagi yoga ? Kamu gak ngeliat apa aku lagi yoga kayak gini ?"

Jihoon meletakkan kepala nya di pundak Yoojung .

"Yaudah ayo " rengek nya .

Yoojung menghela nafas kemudian memukul tangan Jihoon "ini tangan lepasin dulu "

"Oh iya hehe "

Yoojung berjalan ke dapur . Rambutnya dikuncir satu sehingga memperlihatkan leher nya yang penuh keringat .

"Dasar ! Kalo lagi ada maunya aja pasti baik " Yoojung merotasikan bola mata nya ketika Jihoon terus mengekori nya sampai dapur . 

Jihoon terkekeh .

"Yaudah sana kamu mandi dulu " Jihoon mengangguk lantas pergi berlari ke kamar .

---

       Mina tersenyum ketika melihat siapa yang kini melambaikan tangan pada nya di depan jendela kelas TK tempat nya mengajar .

"Bu guru " pandangan Mina teralih pada satu-satu nya murid yang masih tersisa dikelas "ini surat buat bu guru " Mina tersenyum kemudian menerima surat dari anak kecil di depan nya .

"Kalo gitu , Hani pulang dulu ya bu guru " Mina terkekeh lantas mengelus pelan kepala anak kecil di depan nya .

"Iya , hati-hati ya Hani "

Hani lantas memeluk perut Mina "dedek bayi , Hani pulang dulu dadah "

"Dadah " Mina tersenyum ketika Hani sudah berlari kecil keluar kelas .

Woojin lantas masuk kemudian membantu membawa barang-barang milik istri nya "udah selesai ?"

Mina mengangguk "maaf ya mas , jadi ngerepotin kamu "

Woojin terkekeh "ih masa suami jemput istri nya sendiri dibilang ngerepotin sih ?"

Mina ikut tertawa kecil .

"Yaudah ayo pulang " Woojin mengambil alih tas Mina sedangkan Mina mengaitkan tangannya pada tangan Woojin .

Mengingat usia kandungannya yang sudah menginjak delapan bulan , Mina menjadi sedikit kesusahan ketika berjalan karena perutnya yang semakin besar .

Woojin malah kagum melihat istri nya . Bahkan hari ini Woojin kembali terpaku pada kulit putih bersih milik istri nya yang terbalut dress khusus ibu hamil berwarna putih dengan motif bunga mawar itu . Rambut istri nya yang dibiarkan tergerai dihias dengan jepitan berbentuk pita berwarna hitam sukses membuat Woojin terus-terusan menatap Mina ketika mereka berjalan beriringan ke parkiran .

"Kang Mina-ssi , Park Woojin-ssi " Mina dan Woojin kompak menoleh .

Ternyata kepala sekolah Choi .

"Oh , Bu Choi " sapa Mina .

Bu Choi tersenyum "sudah ingin pulang ?"

Mina mengangguk .

" saya sudah dengar tadi dari Woojin , anda akan mengambil cuti untuk beberapa bulan kedepan , saya doakan semoga lahirannya nanti lancar dan anak nya sehat "

Mina tersenyum begitu pula Woojin "maaf ya Bu , saya terpaksa cuti setidaknya sampai anak saya tidak lagi membutuhkan ASI "

"Tidak apa-apa " bu Choi tersenyum .

"Kalau begitu kami pamit pulang dulu " Woojin tersenyum

Bu Choi mengangguk "ah iya , hati-hati di jalan "

---
    Jihoon tak berhenti menatap Yoojung sejak Yoojung menuangkan segelas air putih untuk nya sampai perempuan itu duduk di samping nya .

Bahkan sampai Yoojung memulai acara makannya pria itu masih setia menatap istri nya . Padahal tadi dia yang merengek minta di buatkan makanan .

Yoojung yang merasa diperhatikan menoleh "apa ?"

Jihoon menggeleng kemudian tersenyum "kamu imut banget sih ? Udah pendek .." Yoojung melotot " gembul , perutnya besar , kayak anak esde yang gak sengaja dihamilin "

Yoojung kemudian mencubit pipi Jihoon "mana ada anak SD bisa hamil Hoon ?"

Jihoon terkekeh sambil mengaduh kesakitan .

Kegiatan Yoojung terhenti . Tangan nya menyentuh pipi Jihoon "kok kamu tirusan sih ?"

Jihoon hanya menatap Yoojung .

"Kan udah aku bilang gak usah diet diet " cibir Yoojung .

Jihoon terkekeh "aku gak diet kok , emang lagi sibuk kerja aja makanya kurusan "

Yoojung tersenyum kemudian melepaskan kedua tangannya "kerja keras sih boleh tapi jangan sampai bikin kamu sakit , inget jangan lupa makan siang kalo di kantor "

Jihoon mengangguk "siap " ujar nya semangat .

Yoojung dan Jihoon kembali melanjutkan acara makan mereka . Tapi tiba-tiba sumpit di tangan Yoojung terlepas beriringan dengan ringisan kecil yang keluar dari mulut nya .

"Kenapa ?" Jihoon mulai panik .

"Enggak , emang lagi kontraksi aja , sering kok kayak gini "

Jihoon menghela nafas "tuh kan , kamu tuh kebiasaan kalo ada apa-apa suka di anggap remeh "

Yoojung menggeleng "beneran kok , ini cuma kontraksi ringan pa-palingan nanti juga berhenti kok "

Jihoon lantas mengelus perut Yoojung kemudian bersuara "Sayang , jangan nakal-nakal ya di dalem , kasian mama jadi nya kesakitan "

Yoojung tersenyum kecil , kenapa Jihoon nya bisa semanis ini ?



TBC
Hai Tridi's ! Makasih ya udah baca , vote dan komen cerita ku ❤

Oh ya , sampai ketemu di tiga chapter terakhir minggu depan !

Tenang , minggu depan kalian bisa ketemu sama anak-anak nya 2park dan YubomNabom kok hehe !

3RD Floor ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang