Sepuluh

301 48 0
                                    

        Sudah hampir tiga puluh menit Yoojung dan Jimin duduk berdampingan di salah satu cafè . Yoojung yang bertugas mengetik dan Jimin yang bertugas membacakan materi .

Ketika tugas nya hampir selesai , Yoojung tiba-tiba merasakan hal aneh pada diri nya .

"Kenapa Jung ?" Jimin yang menangkap pergerakan aneh dari Yoojung hanya menatap bingung ke arah perempuan itu .

"Gak tau nih kak , kepala ku pusing banget " ujar nya sambil sesekali mengerjapkan mata nya .

"Mau minum ? Nih " Jimin menyodorkan gelas minuman milik Yoojung .

Yoojung menggeleng "eum .. aku pengen pulang "

Yoojung mulai membereskan barang-barang nya .

"Kaka anterin mau gak ?"

Yoojung kembali menggeleng "gak usah , aku bisa nelpon Jihoon kok "

Baru saja wanita itu berdiri , tiba-tiba Jimin menarik tangan nya sampai wanita itu duduk kembali .

Kesadaran Yoojung kian menipis seiring rasa pusing dan gelenjar-gelenjar aneh yang ada pada diri nya . Yoojung bahkan tidak sadar ketika Jimin menatap nya kemudian perlahan memajukan wajah nya .

Yoojung hanya menatap Jimin sayu tanpa bisa bertanya 'Ka Jimin mau ngapain ?' . Yang jelas wanita itu menerima saja ketika Jimin mulai meraba tengkuk nya kemudian bersiap untuk melakukan hal lebih sebelum

PLAK

Satu tamparan keras mendarat di pipi Jimin .

"Oh gini kelakuan kamu ? " Jimin masih memegangi pipi nya yang terasa sakit akibat tamparan dari gadis berbaju biru itu .

Yoojung menatap gadis di depan nya bingung .

"Jadi dia yang bikin hubungan kira berantakan ? " gadis itu kemudian menatap Yoojung "jadi elo yang bikin Jimin mutusin gue ?"

Gadis itu seperti nya sudah kalap termakan emosi . Sampai-sampai ia menarik lengan Yoojung keras sampai Yoojung meringis kesakitan .

Yoojung menatap Jimin meminta penjelasan .

"Seulgi lepasin dia ! " Jimin menatap tajam ke arah gadis berbaju biru yang bernama Seulgi itu .

Tapi Seulgi tidak menghiraukan Jimin . Gadis itu menatap tajam ke arah Yoojung kemudian tangan nya mulai terangkat bersiap untuk melontarkan satu pukulan keras dipipi perempuan itu .

Jika saja Yoojung dalam keadaan sadar saat ini . Sudah dipastikan perempuan itu pasti akan melawan .

Tapi sekarang otak dan tubuh nya sedang tidak berjalan dengan semestinya .

Yoojung hanya menutup mata ketika Seulgi mulai melayangkan tangannya . Namun sebuah cengkraman keras berhasil menahan tangan Seulgi sampai gadis itu terkejut .

Yoojung yang merasa tidak terjadi apa-apa kemudian membuka mata nya . Dalam keadaan masih terkejut , Yoojung mengerjap-ngerjapkan mata nya . Berusaha meyakinkan diri nya kalau yang ia lihat sekarang tentu bukan imajinasi .

3RD Floor ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang