Dua Belas

290 52 6
                                    

     Sejak hari itu , Park Jimin tak pernah menampakkan diri nya lagi di depan Yoojung maupun Jihoon . Entah karena malu atau merasa bersalah , yang jelas pria itu sudah hilang bak di telan bumi .

Kini dua bulan sudah berlalu , Yoojung yang merasa aneh pada diri nya diam-diam membeli testpack untuk men cek apakah dugaan nya terhadap periode nya yang telat itu benar .

Mata Yoojung membulat ketika melihat dua garis merah . Hampir saja ia berteriak jika saja tangan nya tidak reflek menutup mulut .

"Ha..hamil ?" Gumam nya sambil menatap pantulan diri nya di kaca "gue hamil ?"

Yoojung menunduk , menatap perut nya yang masih rata kemudian mengelus pelan . Tanpa sengaja air mata perlahan turun dari mata nya .

"Di dalam sini ... ada janin ?" Gumam nya lagi .

Yoojung langsung tersenyum cerah kemudian bergegas membuang bungkus testpack serta air urin nya yang ia taruh di mangkuk . Mencuci tangan nya sebentar lalu bergegas keluar dari toilet .

Park Jihoon hanya berdiri santai di dapur menatap ke arah jendela sambil menyeruput teh . Melihat sibuk nya kota Seoul di pagi hari seperti ini . Sampai tiba-tiba sepasang tangan melingkar di perut nya .

"Udah bangun ?" Tanya nya sambil menatap wajah Yoojung yang menyembul di balik lengan nya .

Yoojung tersenyum "Ji ... "

"Hmm ?"

"Aku pernah bilang kan ke kamu kalo masa periode aku udah telat hampir dua bulan ?"

Jihoon masih menyeruput teh nya santai sambil mengangguk .

"Terus ?" Pria itu kemudian menyeruput teh nya lagi sebelum akhirnya Yoojung angkat bicara

"Aku ... hamil "

Byurr

Jihoon langsung menyemburkan isi mulut nya kemudian dengan cepat berbalik "Apa ?!"

Yoojung terkekeh melihat wajah kaget suami nya lalu mengangkat testpack tinggi tinggi "ta~da "

Jihoon dengan tangan bergetar mengambil alih testpack nya "kamu hamil ?"

Yoojung mengangguk .

"Hamil ?" Tanya nya lagi "kita bakalan punya anak ? KITA PUNYA ANAK ?!" setelah nya pria itu melakukan selebrasi dengan cara melompat kesana kemari lalu berlarian memutari seisi rumah . Setelah itu kegiatan terakhir yang ia lakukan adalah memeluk Yoojung lalu menunduk . Mengecup perut istri nya lalu menempelkan telinga nya disana .

"Mana ? Kok gak ada suara ?" Tanya nya tiba-tiba .

Yoojung terkekeh "ya gak ada lah ! Belum juga empat bulan !"

Sementara itu di Kampus 04.40 PM

            Sejak tiga puluh menit yang lalu Woojin sudah duduk di salah satu kursi tunggu dengan gelisah . Bergerak kesana kemari , terkadang juga meremas jaket hitam yang ada di tangan nya , tak jarang juga ia sedikit mengintip ke dalam ruangan bertuliskan 'Ruang Sidang' .

Tak perlu di tanya , Woojin sudah pasti sedang menunggu istri nya yang sedang melakukan Sidang dengan Dosen hari ini . Mengingat diri nya sudah lebih dulu Sidang dan tinggal menunggu Yudisium yang akan di lakukan dua bulan lagi .

"Semoga Mina gak sampai salah ngomong " kalimat itu yang terus ia gumam kan sejak lima belas menit yang lalu .

Ditengah kegugupan nya , Woojin menerima telpon .

"Halo Hoon ?"

Pria di seberang sana sedang tertawa entah mentertawakan apa membuat Woojin mengernyitkan kedua alis nya .

3RD Floor ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang