16

2K 240 29
                                    

Setelah menghabiskan malam di pantai. Tzuyu dan Jin memutuskan untuk kembali ke vila mereka masing-masing. Karena angin laut semakin kencang. Sambil mengenakan jaket yang Jin berikan tadi. Mereka kembali masuk ke vila mereka masing-masing

"Kak Sana mau tambah lagi minumnya..?" Tanya Tae

"Yee... cari-cari perhatian lo ya.." Ucap salah satu laki-laki di sana

Namun Sana tidak mengindahkan percakapan dua lelaki disampingnya. Matanya hanya tertuju ke pintu masuk. Dimana Jin dan Tzuyu saling bertatap

"Mereka berdua dari mana jam segini baru keliatan..? Kira-kira ngomongin apa ya...?"

Mata Sana masih tertuju kepada mereka. Terlihat Tzuyu yang pergi meninggalkan Jin sambil tersenyum. Namun baru berapa langkah Tzuyu melangkah Tzuyu kembali lagi menghampiri Jin. Hanya untuk mengembalikan jaket yang masih tersangkut di bahunya

"Kak!" Panggil Tzuyu

" Makasih banyak yaa kak jaketnya sampe lupa balikin nih.."

"Hahaha santai aja Tzu.. bawa juga gapapa.."

"Haha Engga lah orang udah di sini. Lagian aku bawa jaket ko.."

"Yauda aku masuk duluan ya kak. Makasih udah temenin aku ngelamun di pantai.."

"Sama-sama tzu. Yauda aku juga balik ke Vila ya. Night tzu..."

"Oke ka hati-hati.." Ucap Tzuyu sembari jalan meninggalkan Jin

Jin terus memperhatikan Tzuyu yang pergi ke lantai dua menuju kamarnya. Matanya terkunci kepada sosok Tzuyu hingga masih setia menunggu sampai bayangan Tzuyu tak terlihat

Sana melihat sikap kakanya yang sangat tidak biasa. Ia dapat merasakan jika Jin sangat menyayangi Tzuyu. Entah menga rasa sesak terasa di dadanya. Dan kepalanya pun mulai pusing tak karuan

Frustrated, Curiousity , and broken semua itu sedang menyelimuti dirinya saat ini

Setelah melihat Tzuyu masuk ke dalam villa Sana pun mengikutinya. Hingga menutup pintu Chaeng memanggilnya untuk ikut dalam permainan mereka

"Nah kan pemainnya jadi nambah. Sini Sana duduk..."

Sana melihat Tzuyu yang sudah duduk bersila di sebelah Elkie. Tidak menolak ajakan Chaeng. Namun ruang yang kosong hanya ada di sebelah Chaeng

"Ini lo main udah dari kapan..?"

"Dari tadi sih.." Jawab Elkie

"Lo mau main berapa putaran lagi? gue udah ngantuk nih..."

"Lagi pula kuta udah ketua-an main truth or dare kaya gini.." Ucap Tzuyu

"Yaudah sihh ini kan permintaan junior kita. Wajar dong mereka kan masih kebawa jiwa high schoolnya.." Jelas Chaeyoung

"Apaaan.... Junior-junior aja udah pada tidur. Jiwa elo kali..."

"Pokonya satu round gue tidur.." Jelas Tzuyu

"Iya... Santai.." Jawab Chaeng dengan tenang

"Oke kita mulai ya... gue bakalan kocok stik permainannya dulu... Nanti kalian semua masing-masing ambil satu..." Jelas Elkie

"Ini gue ngapain Join game kaya gini ya seumur hidup gak pernah main game ginian..." Pikir Sana

"Kalo bukan karena Tzuyu ada disini males banget ikutnya.."

Elkie pun mulai menggilir gelas yang berisikan stick permainan ke semua pemain

"Oke gue dapet tanda merah...! Jadi gue bakal pilih dare! Perintahnya adalah nomor 2 dan 5 kiss pipi nomor 3..."

"Lah masa permainannya beda..!?" Tanya Tzuyu

"Biar seru dong tzu kalo main truth or dare kaya biasa gak ada tantangannya.." Ucap Elkie

"Haduh-haduh nyesel gue masuk vila jam segini..."

"Oke jadi siapa nomor 5..?"

"Aku kak..." Jawab Junior laki-laki

"Nomor 3 siapa...?"

Dengan lesu Tzuyu melihat stick ice cream yang Ia dapat

"Wahh.... Tzuyu numor 3 ya..?" Tanya Elkie

"Lo nomor 3 tzu..? Gue Aku nomor 2 loh..." Ucap Chaeng sambil menggerak-gerakan bibirnya

"Kak Tzzuyu? Gapapa aku cium pipi kaka?" Tanya Junior tersebut

"Gapapa udah cepetan gue mau tidur..." Ucap Tzuyu pasrah

Mereka pun mulai mencium pipi Tzuyu secara bersamaan. Tzuyu yang merasa risih dengan ciuman mereka wajahnya mulai memerah. Sementara Sana...

"GAME MACAM APA INI?? GUE AJA BELUM PERNAH CIUM DIA!! INI COWOK SEENAKNYA..."

"GA TERIMA...!!!"

"KENAPA GAK NOMOR 1 AJA SIH YANG CIUM NOMOR 3 ..... ARGH...!!!" Pikir Sana kesal

"Udah ya balik ke kamar duluan.." Jelas Tzuyu berdiri

"Oke sayangg jangan lupa mandi yaa... tunggu aku dikamar..." Ucap Chaeng

"Ga Lucu" Jawab Tzuyu tanpa menatap Chaeng

Leher Tzuyu kali ini benar-benar terasa sakit dan pegal. Efek kemarin belum begitu terasa tapi hari ini rasanya semakin berat. Sana yang melihat Tzuyu pergi dari permainan juga ikut pamit untuk ke istirahat. Nyatanya Sana sudah tidak tertarik melanjutkan permainan jika Tzuyu tidak ada di sampingnya

"Lo kenapa sih Sana...?Ini bukan lo banget..." Tanya Sana di depan cermin kamar mandi

"Sumpah trip kali ini ga seru...!"

"Biasanya gue have fun banget but today.!!?? Gatau kenapa rasanya kesel terus..." Pikir Sana

Sana pun kembali ke kamarnya. Dalam satu kamar terdapat 4 orang. Ukuran kamarnya memang luas dan tempat tidur yang tersedia juga cukup nyaman. Saat Sana merapihkan isi kopernya menaruh beberapa perlengkapan. Ia melihat Tzuyu yang resah sekali saat tertidur. Ia juga beberapa kali membenarkan posisi tidurnya yang terlihat kurang nyaman

Melihat hal tersebut Sana pun menghampiri Tzuyu. Dan bergegas tidur di sebelahnya sebelum Chaeng datang menempatinya. Kebetulan ranjang yang disediakan ukuran king size. Maka dari itu Sana dapat membaringkan badannya disebelah Tzuyu

Tak berapa lama Tzuyu membalikan posisi tubuhnya ke sebelah kiri. Mereka berdua pun saling berhadapan

"Rasanya aneh... " Sambil membersihkan beberapa helai rambut dari wajah Tzuyu

"Aku ga ngerti sama perasaan aku ini Tzu... tiap aku dekat kamu... tiap aku lihat kamu..."

"Aku gak pernah merasakan hal ini sebelumnya.. jadi aku engga paham maksud perasaan aku ini apa.."

"That's why I'm really frustrated... waktu kamu ga ada di sekitar aku..." Sambil menaikan selimut Tzuyu

"Good Night Tzu.." Ucap Sana dengan mencium kening Tzuyu dan mereka pun tidur di bawah selimut yang sama

She is [ ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang