Setelah beberapa saat kali gagal menghubungi Tzuyu. Sana memutuskan untuk mendatangi rumah sakit terdekat dari tempat kejadian kecelakaan. Hanya dengan mengenakan hodie dan celana training Sana bergegas untuk mendatagi rumah sakit.
Namun sebelum membuka pintu appartementnya. Tiba-tiba telfon yang Ia letakan di saku celananya berbunyi
Tzuyu👶🏻
Calling...
Accept | Decline"Hallo..!! Tzuyu!???!!" Jawab Sana dengan panik
"Iya ini aku lah. kamu telpon aku banyak banget ada apa..?" Tanya Tzuyu
"Kamu dimana tzu?? Kenapa dari tadi aku telpon ga bisa terus???"
"Iya sorry handphone aku gak ada sinyal tadi.. Tapi sekarang udah ada kok.."
"Kamu gak kenapa-kenapa kan???"
"Kenapa-kenapa gimana? Ini bentar lagi juga aku sampe rumah.." Ucap Tzuyu berbohong
Namun saat Tzuyu berbicara Sana mendengar beberapa orang yang ribut memanggil nama suster dari telpon Tzuyu
"Terus itu kenapa berisik banget? Kamu di rumah sakit kan..?
"Hah?Ee-enggaa pinggir jalan..."
"Tzu please stop bohongin aku. Kamu gugup aku tahu kamu di rumah sakit. Rumah sakit mana?"
"Engga.. Gausah ke sini. Ini aku udah mau pulang ko seriuss..."
"Tzu bisa gak sih sekali aja kamu jujur sama aku!"
"Im alright San.." Jawab Tzuyu singkat
"CHOU TZUYU!!!WHICH HOSPITAL ARE YOU IN!!" Balas Sana dengan nada tinggi
"Aku gak akan kasih tau.. Ini aku udah mau pulang kamu diem-diem aja sih Lagian ujan angin bahaya kalo keluar..."
Sana hanya menghela napas mendengar penjelasan dari Tzuyu
"Udah ya aku tutup telponnya di sini berisik banget suara kamu gak begitu kedengeran..."
Tzuyu pun mematikan telpon. Sana tak mengeluarkan satu kata pun saat Tzuyu berbicara
"Gimana bisa sih lagi kondisi kaya gini masih mikir gak enakan!!!"
Sana pun tak tinggal diam. Dengan menggunakan taksi Sana pergi menuju Rumah Sakit yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Sana mengelilingi UGD membuka tirai satu persatu untuk mencari keberadaa Tzuyu.
Sampai pada akhirnya Ia menemukannya Tzuyu yang sedang duduk di ranjang dengan seorang suster yang sedang membersihkan luka di dahinya
"Tzuuuu..." Panggil Sana sambil berjaca-kaca
"Sanaa??" Jawab Tzuyu terkejut melihat Sana yang datang menemuinya
"Kenapa bisa kaya gini sih??" Melangkahkan kakinya menghampiri Tzuyu
Sana semakin panik ketika melihat lengan, kening bahkan kaki yang penuh dibalut dengan kasa
"Tzu muka kamu kenapa jadi kaya ginii???"
"Sakit ya..????"
"Kamu ngapain kesini??" Tanya Tzuyu
"Hah...?? Tangan kamu jugaa kena!!!??Kaki??!!Astaga chou tzuyu...." Ucap Sana mulai meneteskan air mata
"It's Ok San..."
"Ok gimana!!!"
"Susterr!!! ini udah di tanganin kan ya!!??"
"Eh mba artis ya..? Temenny cantik mbanya juga cantik..."
"Sus..!! Fokus ke pertanyaan saya dong!"
"Ohiya maaf mba. Ini temenya gapapa udah kita bersihin lukanya kok. Cuma luka ringan aja dibanding sama korban yang lain mbanya cukup beruntung. Kita juga udah cek x-ray dll dan gada masalah"
"Harus dirawat apa gimana?"
"Kalo emang mau di rawat untuk perawatan harian bisaa tapi ada baiknya sih di rawat dirumah aja mba.."
"Soalnya kecelakaanya kan lumayan tragis yaa... pasti temen mba trauma banget. Mba bantu ajak ngobrol biar shocknya hilang.." Bisik suster tersebut
"Kalau masalah luka tinggal ganti perban aja pake prosedur smestinya. Tapi kalo emang mba gak sempet bersihin bisa daftar rawat inap pasien aja di resepsionis..."
"Oh gitu ya sus.. tapi gak ada masalah serius kan sus.."
"Trauma kecelakaan itu serius mba. Makanya temenya di dampingi terus ya..."
"Yauda makasih ya sus.."
Sana pun kembali menemani Tzuyu yang sedang duduk melamun memandangi lantai
"Tzu kenapa?kok ngelamun?"
"Ada yang sakit hmm..? apa kamu pusing..??"
"San.."
"Iya?"
"Payung kamu.."
"Payung kamu aku ilangin..." Ucap Tzuyu sambil berkaca-kaca
Sana hanya membalasnya dengan senyuman sambil membuka lengannya Sana berkata
"Sini..." Tzuyu pun menyambut pelukan Sana
"Aku tau kamu pasti shock banget udah yaa ada aku sekarang.." Ucap Sana
Tzuyu semakin mempererat pelukannya. Sana melihat Tzuyu seperti bayi besar yang sedang menangis karena kesalahan kecil. Sambil mengusap punggung Tzuyu Sana ingin meyakinkan Tzuyu bahwa semuanya akan baik-baik saja. Namun....
"Tzuu..." Tzuyu masih memeluknya
"Tzu... Tzuyu coba liat aku..." Mereka pun saling menatap
"Stop bil-..." Belum selesai berkata tiba-tiba Tzuyu kembali menangis dan memeluk Sana dengan erat Sana pun hanya bisa tersenyum dan membalas pelukannya
"Dear Destiny, Pleaseee Beri kita kekuataan buat handle ini semua. Aku rasa kita berdua gak akan kuat nahan diri buat gak saling sayang..."
![](https://img.wattpad.com/cover/187528696-288-k854298.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
She is [ ✅ ]
Fiksi Penggemar" I hope we are meant to be" MATURE CONTENT (Alcohol and Bad words) . . . Started: Jakarta,2019 May 16th Ended : Jakarta,2019 Nov 10th