Hari ini Sana mendapat undangan pernikahan teman lamanya semasa SMA. Muncul niatan untuk tidak menghadiri acara tersebut jika dilihat kebelakang hubungan Sana dan teman-teman SMA nya tidak begitu baik diakhir tahun pelajaran
Sana pun sampai di Hotel Mulia jakarta. Setibanya disana Sana diminta untuk memperlihatkan kartu undangannya
"Tolong undangannya mba.." Pinta security
Tanpa sepatah kata pun Sana langsung memberikan undangannya dan masuk begitu saja
Sesampainya didalam Sana hanya memperhatikab sobat lamanya yang berdiri dipelaminan dari jauh. Kurang dari 5 menit Sana bergegas meninggalkan acara. Saat menuju lift seseorang memanggilnya
"Sana....."
"Kamu dateng..?" Sapa Jihyo dengan senyum
"Iya kenapa? Seneng ya menang taruhan..?"
"Gue sama yang lain gak jadiin kehadiran lo kesini bahan taruhan san.. Lo masih teman kita"
"Hahaha teman?"
"Gue minta maaf buat apa yang udah gue perbuat dulu. we should have apologized earlier.."
"Udahlah gausah ngomongin masa lalu gue balik dulu.."
"Gamau ketemu temen-temen yang lain?"
"No thanks. Btw kayanya kalian still keep in touch ya? Gue harap persahabatan kalian langeng deh.."
"Im leaving first.." Bergegas meninggalkan Jihyo
"San..."
"Sana... Kamu udah denger kabarnya Mina?"
"Ngapain nanya gue? She much closer with you right?" Melanjutkan langkahnya
"Mina udah gak ada San..."
"Mina udah meninggal..."
Seketika Sana menghentikan langkahnya mendengar perkataan Jihyo yang membuat hatinya tiba-tiba sesak
"Mina....?" Pikir Sana
KAMU SEDANG MEMBACA
She is [ ✅ ]
Fiksi Penggemar" I hope we are meant to be" MATURE CONTENT (Alcohol and Bad words) . . . Started: Jakarta,2019 May 16th Ended : Jakarta,2019 Nov 10th